6 Mitos Menyikat Gigi yang Paling Banyak Dipercaya, Cek Faktanya! 

Benarkah menyikat gigi lebih lama membuat lebih sehat? 

Menyikat gigi adalah salah satu praktik menjaga kesehatan gigi dan mulut yang hampir setiap hari kita lakukan. Namun, ternyata masih banyak mitos yang tersebar di luar sana yang sering kali membuat orang salah kaprah, bahkan meremehkan kebiasaan menjaga kebersihan gigi ini.

Padahal, menyikat gigi dengan tepat tidak hanya dapat melindungi kesehatan mulut, tetapi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan, lho. Menyikat atau membersihkan gigi secara tidak tepat terus-menerus dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan masalah lain seperti,  penyakit jantung, diabetes, kanker, demensia, maupun komplikasi kehamilan lainnya.

Nah, apa saja mitos-mitos yang masih banyak dipercaya tentang praktik menyikat atau membersihkan gigi ini? Berikut ringkasan beserta fakta medisnya yang harus kamu ketahui.

1. Mitos 1: Menyikat gigi dengan kuat dan kasar membuat gigi lebih bersih 

6 Mitos Menyikat Gigi yang Paling Banyak Dipercaya, Cek Faktanya! ilustrasi menyikat gigi (pexels.com/Keira Burton)

Banyak orang yang beranggapan bahwa menyikat secara kuat dan kasar akan membuat gigi lebih bersih. Faktanya, ini hanya akan menyebabkan kerusakan gigi dan gusi. Dalam melakukan hal ini, teknik yang benar lebih penting daripada kekuatannya.

Menyikat gigi dengan kuat dan kasar dapat mengikis enamel atau email, yaitu permukaan keras yang melindungi bagian dalam gigi. Hal ini dapat menyebabkan gigi jadi jauh lebih sensitif, berlubang, hingga bahkan membusuk.

2. Mitos 2: Bulu sikat gigi yang keras dapat memberikan hasil yang lebih maksimal 

6 Mitos Menyikat Gigi yang Paling Banyak Dipercaya, Cek Faktanya! ilustrasi menyikat gigi (pexels.com/Miriam Alonso)

Tak hanya teknik yang kasar, beberapa orang juga berpikir bahwa bulu sikat yang keras dapat membersihkan kotoran pada gigi lebih maksimal. Padahal, ini tidak sepenuhnya benar.

Pemilihan sikat yang tepat juga sangat penting dalam praktik menjaga kesehatan gigi. Sebaiknya, gunakan yang berbulu lembut dan mudah ditekuk supaya tepat berada di bawah gusi saat digunakan. Selain itu, sikat gigi yang memiliki kepala kecil atau normal juga dapat memudahkan menjangkau area ujung rahang atau gigi geraham.

Dilansir WebMD,  bulu sikat gigi yang lembut sebenarnya mampu membersihkan secara lebih efektif ketimbang sikat yang keras. Bulu yang keras sebenarnya dapat merusak struktur gigi dan juga gusi.

3. Mitos 3: Lebih banyak pasta gigi akan lebih baik membersihkan gigi 

6 Mitos Menyikat Gigi yang Paling Banyak Dipercaya, Cek Faktanya! ilustrasi pasta gigi (pixabay.com/zhuwei06191973)

Dilansir Hindustan Times, pasta gigi sebenarnya hanya digunakan sebagai rasa dan kesegaran. Pembersihan gigi yang utama tergantung pada teknik menyikatnya. Jika hal ini dilakukan secara benar, maka pembersihan gigi yang maksimal juga bisa kita dapatkan.

Sebaliknya, jika teknik menyikat yang salah dan penggunaan pasta gigi berlebihan tidak akan membantu membersihkan area tersebut secara optimal. Sebaiknya, oleskan pasta gigi secukupunya saja.

Baca Juga: 7 Fakta Erosi Gigi, Gigi Aus karena Makanan dan Minuman Asam

4. Mitos 4: Menyikat gigi lebih lama memberikan hasil terbaik 

6 Mitos Menyikat Gigi yang Paling Banyak Dipercaya, Cek Faktanya! ilustrasi menyikat gigi (pexels.com/Miriam Alonso)

Faktanya, menggosok gigi maksimal selama lima menit sudah dapat membersihkannya dengan lebih baik. Mayo Clinic dan American Dental Association (ADA) merekomendasikan kita untuk melakukannya dua kali sehari selama 2 menit dengan pasta gigi yang mengandung flouride.

Laman Everyday Health juga melansir bahwa kesehatan mulut yang baik dapat dicapai hanya dalam beberapa menit sehari. Setidaknya, kamu harus menyikat gigi dua kali sehari sekitar dua menit.

5. Mitos 5: Segera menyikat gigi setelah makan 

6 Mitos Menyikat Gigi yang Paling Banyak Dipercaya, Cek Faktanya! ilustrasi pria sedang makan makanan manis (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Saat kita makan--terutama yang mengandung gula dan asam, seperti minuman bersoda, jus jeruk, jus lemon, cuka, atau makanan ringan--bakteri dalam plak gigi menghasilkan asam yang dapat melunakkan email. Jika kita menyikatnya langsung setelah makan, email akan terkikis. Gigi pun berisiko untuk rusak dan sensitif.

Email adalah lapisan yang sangat tipis, dengan ketebalan sepersekian milimeter. Ia bertugas melindungi bagian dalam gigi, seperti dentin dan pulpa. Ketika lapisan ini rusak, dentin sebagai bagian yang mudah keropos akan terbuka dan membuat gigi lebih sensitif.

Dilansir ABC, sebaiknya tunggu untuk menyikat gigi setidaknya 30 menit setelah makan. Ini akan memberi waktu untuk air liur atau saliva menetralkan kondisi asam dalam mulut. Air liur mengandung ion kalsium, fosfat, enzim, dan buffer yang dapat menetralkan keasaman dan mengeraskan gigi kembali sehingga dapat bertindak sebagai lapisan pelindung.

6. Mitos 6: Bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun tidak perlu menyikat gigi 

6 Mitos Menyikat Gigi yang Paling Banyak Dipercaya, Cek Faktanya! ilustrasi menyikat gigi (pexels.com/MART PRODUCTION)

Faktanya, menjaga kesehatan gigi dan mulut pada bayi dan anak-anak sama pentingnya seperti orang dewasa. Mulailah menyikat gigi anak segera setelah gigi pertama mereka tumbuh, biasanya sekitar usia 6 bulan. Bahkan, ini juga dianjurkan saat anak belum tumbuh gigi untuk menyikat gusi bayi menggunakan tisu basah.

Gula pada susu formula atau ASI dapat menempel pada gusi atau gigi bayi dan menghasilkan bakteri. Ketika area tersebut tidak dibersihkan, ini dapat menyebabkan penumpukan bakteri yang akan memicu kerusakan gigi, seperti gigi karies pada anak di kemudian hari.

Walaupun kebersihan gigi adalah hal yang kita jaga setiap hari, ternyata masih banyak juga kesalahpahaman yang beredar di masyarakat tentangnya. Untuk melakukan teknik menyikat gigi dengan benar, kamu bisa memegang sikat sedikit miring dan mengarahkan pada area di mana gigi bertemu dengan gusi. Sikat dengan lembut dengan gerakan bolak-balik pendek melingkar.

Baca Juga: Jangan Diabaikan! Ini 5 Dampak Gigi Berlubang Jika Tak Segera Diobati

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya