Jangan Diabaikan! Ini 5 Dampak Gigi Berlubang Jika Tak Segera Diobati

Gigi berlubang merupakan salah satu masalah gigi yang paling sering dialami oleh banyak orang. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan bakteri melalui plak yang menempel di gigi. Plak gigi itu sendiri terbentuk akibat sisa-sisa makanan yang mengandung gula.
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukan bahwa masalah gigi yang paling banyak diderita oleh penduduk Indonesia yaitu gigi rusak/berlubang/sakit sebanyak 45,3 persen seperti dikutip dari laman Kementrian Kesehatan Indonesia.
Kasus gigi berlubang juga dianggap sebagai permasalahan gigi biasa oleh masyarakat. Sebagian besar orang bahkan memilih untuk mengabaikannya begitu saja. Padahal jika kondisi ini dibiarkan dapat berisiko menimbulkan masalah kesehatan lainnya, lho. Apa saja ya?
1. Timbulnya nyeri yang tak tertahankan

Awalnya, gigi berlubang memang tidak menimbulkan nyeri sama sekali. Mengutip laman WebMD, seiring bertambahnya infeksi bakteri membuat kerusakan gigi semakin besar. Hal inilah yang nantinya menimbulkan rasa nyeri yang tak tertahankan.
Rasa nyeri akibat gigi berlubang memang dapat menganggu aktivitas sehari-hari. Tak hanya itu, rasa nyeri bahkan bisa menjalar ke area telinga, rahang hingga bagian kepala.
2. Abses gigi

Abses gigi merupakan suatu kondisi terbentuknya benjolan atau kantung yang berisi nanah pada gusi. Dilansir Healthline, terbentuknya abses pada gusi ini disebabkan oleh infeksi bakteri dari gigi berlubang yang tidak ditangani dengan tepat.
Sama halnya dengan gigi berlubang, abses gigi merupakan permasalahan gigi yang juga sering diderita oleh banyak orang. Masih berdasarkan keterangan dari kemenkes Indonesia, banyaknya kasus abses gigi dialami oleh penduduk Indonesia yaitu sebanyak 14 persen.
3. Gingivitis

Penyebab utama gingivitis atau radang gusi ialah infeksi bakteri melalui akumulasi plak dari sisa makanan yang menempel di gigi. Selain itu, infeksi dari gigi berlubang juga dapat menyebabkan gingivitis. Dilansir Mayo Clinic, infeksi bakteri turut menyerang gusi di area gigi yang telah berlubang.
Bila kondisi ini masih dibiarkan maka gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis, yaitu suatu infeksi serius yang merusak gigi dan tulang penyangga gigi seperti dikutip dari laman Medical News Today. Oleh sebab itu, jika gusi yang bengkak dan mudah berdarah saat sikat gigi maka segera berkonsultasi ke dokter gigi.
4. Sepsis

Bermula dari gigi berlubang yang dibiarkan lalu infeksi ini akan menimbulkan abses pada gusi. Masalah abses gigi yang tidak segera ditangani inilah yang dapat meningkatkan risiko sepsis. Sepsis adalah suatu komplikasi berbahaya yang mengancam jiwa akibat infeksi.
Kondisi ini terjadi karena infeksi bakteri telah menyebar masuk ke dalam aliran darah melalui gigi berlubang seperti dikutip dari laman Mayo Clinic. Sepsis harus segera ditangani dengan segera karena dapat menurunkan tekanan darah secara drastis serta kerusakan organ dalam tubuh.
5. Risiko penyakit jantung

Infeksi atau proses peradangan yang terjadi pada gigi ternyata dapat menyebabkan penyakit jantung. Bagaimana bisa? Berdasarkan keterangan dari Harvard Health Publishing, ada beberapa teori yang menemukan tentang hubungan kesehatan gigi dengan jantung.
Teori pertama adalah bakteri penyebab infeksi pada gusi, seperti gingivitis dan periodontitis dapat menyebar ke aliran darah bagian tubuh lainnya. Termasuk jantung, bakteri tersebut dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah jantung akibat infeksi.
Lalu, teori kedua menjelaskan bahwa dibandingkan bakteri. Respon imun dalam melawan infeksi yang secara tidak terkendali inilah yang mungkin menyebabkan kerusakan pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk jantung dan otak.
Terakhir, antara kesehatan gigi dan jantung mungkin tidak berhubungan secara langsung. Akan tetapi, kesehatan gigi yang tak terawat dengan baik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal ini sama dengan merokok yang menjadi faktor risiko penyakit jantung.
Gigi berlubang yang dibiarkan begitu saja memang dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya. Oleh sebab itu, kamu disarankan untuk rutin kontrol ke dokter gigi minimal enam bulan sekali. Jika kamu memiliki gigi berlubang, tunggu apa lagi? Konsultasikan ke dokter gigi terdekat, ya.