Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi puasa intermiten (rvnahealth.org)

Puasa intermiten atau intermittent fasting adalah sejenis diet dengan siklus puasa, meliputi periode puasa dan makan. Biasanya para pegiat diet ini mengonsumsi sedikit atau tanpa kalori. Para ahli telah menghubungkan puasa intermiten dengan sejumlah manfaat kesehatan. 

Namun, perlu diketahui bahwa jenis diet ini memiliki efek samping. Ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi kamu yang ingin mencobanya. Penasaran akan efek samping puasa intermiten? Simak ulasan berikut.

1. Masalah pencernaan

ilustrasi usus besar sebagai organ pencernaan (pixabay.com/Elionas2)

Berdasarkan sebuah penelitian berjudul "Safety, health improvement and well-being during a 4 to 21-day fasting period in an observational study including 1422 subjects" yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One tahun 2019, masalah pencernaan yang bisa ditimbulkan dari puasa intermiten antara lain sembelit, diare, mual, dan kembung.

Selain itu, studi berjudul "Time-restricted feeding plus resistance training in active females: a randomized trial" dalam The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2019 menyebutkan bahwa pengurangan asupan makanan disertai beberapa program puasa dapat berdampak negatif pada pencernaan, seperti sembelit dan efek samping lainnya. Ditambah lagi, perubahan pola makan yang terkait dengan program puasa intermiten dapat menyebabkan kembung dan diare.

2. Bau mulut

Editorial Team

Tonton lebih seru di