ilustrasi kelelahan (pexels.com/andrewneel)
Bila kamu tidak melakukan puasa intermiten dengan benar, ini malah dapat menyebabkan malnutrisi. Berdasarkan penelitian dalam jurnal Nutrients tahun 2019, jika kamu melakukan periode puasa yang lama dan tidak mengisi kembali tubuh dengan nutrisi yang cukup, ini akan mengakibatkan kekurangan gizi. Hal yang sama juga berlaku untuk pegiat diet berkelanjutan yang tidak merencanakan programnya dengan baik.
Dilansir Medical News Today, ada beberapa tanda dan gejala malnutrisi, antara lain:
- Kurangnya nafsu makan atau minat pada makanan atau minuman
- Kelelahan dan lekas marah
- Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
- Selalu merasa kedinginan
- Depresi
- Kehilangan lemak, massa otot, dan jaringan tubuh
- Berisiko lebih tinggi untuk sakit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh
- Waktu penyembuhan lebih lama untuk luka
- Risiko komplikasi yang lebih tinggi setelah operasi
Itulah beberapa potensi efek samping puasa intermiten yang bisa ditimbulkan. Bila ingin mencobanya, sesuaikan dengan kemampuan dan kondisi kesehatan masing-masing. Untuk memastikan keamanannya, paling bijak adalah dengan konsultasi terlebih dulu ke dokter atau ahli gizi.