Kamu tahu nggak kalau jantung punya banyak rahasia yang luar biasa?
Orang-orang kerap tidak sadar bahwa jantung terus bekerja keras, berdetak tanpa henti. Namun, di balik setiap detaknya, ada banyak fakta menakjubkan yang mungkin tidak pernah kamu duga sebelumnya.
Berikut ini akan diulas lima fakta menakjubkan tentang detak jantung. Dari kemampuan jantung berdetak di luar tubuh sampai detak jantung yang bisa sinkron dengan musik.
Percaya atau tidak, jantung memiliki kemampuan untuk terus berdetak meskipun telah dikeluarkan dari tubuh. Ini karena jantung memiliki sistem kelistrikan sendiri yang mengatur detaknya. Sistem ini dikenal sebagai nodus sinoatrial (SA node), yang berfungsi sebagai pacemaker alami jantung.
Selama masih mendapatkan suplai oksigen yang cukup, jantung mampu terus berdetak. Fakta ini sangat penting dalam bidang transplantasi jantung, yang mana jantung yang diambil dari donor harus tetap berdetak hingga bisa diimplantasikan ke penerima.
Kamu mungkin tidak menyadari seberapa keras jantung kamu bekerja setiap hari. Rata-rata, jantung manusia berdetak sekitar 100.000 kali dalam satu hari.
Jika kamu menghitung detak jantungmu dalam satu menit, yang biasanya berkisar antara 60 hingga 100 detak per menit saat istirahat, angka itu dengan cepat bertambah menjadi ratusan ribu dalam sehari.
Apabila kamu menghitung jumlah itu dalam setahun, jantung akan berdetak sekitar 35 juta kali. Dan, selama rentang hidup rata-rata, jantung bisa berdetak lebih dari 2,5 miliar kali!
Bayangkan betapa kuat dan tak kenalnya lelah organ ini dalam menjaga kamu tetap hidup.
Tahukah kamu bahwa detak jantungmu bisa memengaruhi suaramu?
Ketika kamu gugup atau tegang, detak jantungmu meningkat, mengakibatkan perubahan dalam tekanan darah dan aliran udara yang melewati pita suara. Hal ini dapat membuat suara kamu terdengar lebih tinggi atau bergetar.
Sebaliknya, ketika kamu merasa tenang dan santai, detak jantungmu melambat, ini memberikan stabilitas pada suaramu. Inilah sebabnya mengapa latihan pernapasan dan relaksasi sering kali dianjurkan sebelum berbicara di depan umum. Mengendalikan detak jantung bisa membantu kamu menjaga suara tetap stabil dan percaya diri.
Salah satu fakta paling menarik adalah bahwa detak jantung dapat sinkron dengan ritme musik yang kamu dengarkan.
Penelitian menunjukkan bahwa musik dengan tempo yang stabil dan ritme yang menenangkan dapat membantu menurunkan detak jantung dan tekanan darah, memberikan efek relaksasi.
Sebaliknya, musik dengan tempo cepat dan irama yang energik dapat meningkatkan detak jantung dan memberikan dorongan energi.
Inilah mengapa musik sering digunakan dalam latihan fisik dan terapi untuk membantu mengatur mood dan tingkat energi.
Detak jantung janin berbeda dengan detak jantung orang dewasa. Selama tahap awal kehamilan, detak jantung janin bisa lebih dari 150 detak per menit, hampir dua kali lipat dari detak jantung orang dewasa sehat. Detak jantung janin yang cepat ini adalah tanda kesehatan dan perkembangan yang baik.
Seiring pertumbuhan dan perkembangan janin, detak jantungnya secara bertahap melambat, tetapi tetap lebih cepat daripada detak jantung orang dewasa. Mendengarkan detak jantung janin sering kali menjadi momen yang sangat emosional bagi orang tua, menunjukkan keajaiban kehidupan yang sedang tumbuh di dalam rahim.
Bayangkan betapa luar biasanya jantung kamu, yang bisa berdetak lebih dari 100.000 kali sehari, bisa sinkron dengan musik, bahkan bisa berdetak di luar tubuh. Fakta-fakta ini menunjukkan betapa kompleks dan kuatnya tubuh manusia. Penting untuk merawat kesehatan jantung dengan baik karena organ ini punya fungsi yang vital.
Referensi
Physiopedia. Diakses pada Juni 2024. Muscle: Cardiac.
Healthdirect. Diakses pada Juni 2024. Resting heart rate.
S, Suguna, dan Deepika K. “The effects of music on pulse rate and blood pressure in healthy young adults.” International Journal of Research in Medical Sciences 5, no. 12 (25 November 2017): 5268.
Pietryga, Marek, Kinga Toboła-Wróbel, dkk. “Basic Fetal Heart Examination: The Protocol at 18–22 Weeks and Literature Review.” Donald School Journal of Ultrasound in Obstetrics and Gynecology 14, no. 3 (3 November 2020): 222–25.