ilustrasi Hari AIDS Sedunia, World AIDS Day (pexels.com/Leeloo Thefirst)
Hari AIDS Sedunia pertama kali dipahami sebagai sarana untuk memanfaatkan kesenjangan media yang ada antara pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada 1988 dan Natal. James Bunn, seorang jurnalis yang menjabat di WHO, yakin bahwa audiens tidak akan tertarik pada cerita tersebut setelah hampir 1 tahun meliput kampanye itu
Dia dan rekannya, Thomas Netter, memutuskan bahwa 1 Desember adalah tanggal yang ideal. Selanjutnya, ia menghabiskan 16 bulan setelahnya untuk merancang dan mengimplementasikan acara perdana.
Hari AIDS Sedunia pertama berfokus pada tema anak-anak dan remaja untuk meningkatkan kesadaran akan dampak AIDS pada keluarga. Jadi, bukan hanya kelompok yang biasa distigmatisasi oleh media (termasuk laki-laki gay dan biseksual serta pengguna narkoba suntik).
Sejak 1996, operasi Hari AIDS Sedunia diambil alih oleh UNAIDS yang memperluas cakupan proyek menjadi kampanye pencegahan dan pendidikan sepanjang tahun. Selanjutnya, pada 2004, World AIDS Campaign terdaftar sebagai organisasi nirlaba independen yang berbasis di Belanda.
Sejarah peringatan Hari AIDS Sedunia penting untuk diketahui. Tak sekadar gerakan, adanya kampanye dan tema yang ditetapkan merupakan wujud gerakan guna mengurangi penularan HIV/AIDS. Lebih besar dari itu, slogan tersebut digunakan sepanjang tahun untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah atas komitmen terhadap HIV/AIDS.