Dampak Mengonsumsi Keripik Pisang Narkoba

Keripik pisang narkoba mengandung amfetamin

Baru-baru ini, polisi resmi menangkap pengedar pisang narkoba di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut keterangan dari pihak kepolisian, pisang narkoba tersebut mengandung amfetamin.

Amfetamin akan mengaktifkan reseptor di otak dan meningkatkan aktivitas sejumlah neurotransmiter, terutama norepinefrin dan dopamin. Dalam dunia medis, kandungan ini bisa digunakan untuk mengobati beberapa kondisi, seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan depresi.

Lantas, apa saja dampak mengonsumsi keripik pisang narkoba?

Baca Juga: Amfetamin: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping

Risiko kesehatan dari amfetamin

Dampak Mengonsumsi Keripik Pisang Narkobailustrasi narkoba (IDN Times/Mardya Shakti)

Amfetamin ilegal jika digunakan tanpa resep untuk mendapatkan efek high atau meningkatkan kinerja. Dalam hal ini, obat-obatan tersebut dikenal sebagai narkoba, dan penggunaannya dapat menyebabkan kecanduan.

Penggunaan amfetamin sebagai narkoba berfungsi untuk meningkatkan libido, meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan kontrol kognitif, dan menimbulkan euforia. Ini juga dapat mempercepat waktu reaksi, meningkatkan kekuatan otot, dan mengurangi kelelahan.

Salah satu dampak utama dari penggunaan amfetamin dengan dosis yang tidak ditentukan oleh dokter adalah peningkatan kecepatan fungsi kerja tubuh. Ini termasuk peningkatan denyut nadi, tekanan darah, dan pernapasan.

Dilansir MedlinePlus, amfetamin dapat membahayakan tubuh dengan berbagai cara, dan menyebabkan:

  • Penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan.
  • Masalah jantung seperti detak jantung cepat, detak jantung tidak teratur, tekanan darah meningkat, dan serangan jantung.
  • Suhu tubuh tinggi dan kulit memerah.
  • Kehilangan ingatan, kesulitan berpikir jernih, dan stroke.
  • Masalah suasana hati dan emosional seperti perilaku agresif atau kekerasan, depresi, dan bunuh diri.
  • Halusinasi yang berkelanjutan dan ketidakmampuan untuk mengatakan apa yang nyata.
  • Kegelisahan dan gemetar.
  • Luka kulit.
  • Masalah tidur.
  • Kerusakan gigi.
  • Kematian

Pengguna narkoba, khususnya metamfetamin, berisiko lebih tinggi untuk tertular HIV dan hepatitis B serta C. Hal ini bisa terjadi melalui penggunaan jarum suntik bekas bersama orang yang mengidap penyakit tersebut. Atau, bisa juga melalui hubungan seks yang tidak aman karena penggunaan narkoba dapat memicu perilaku berisiko.

Amfetamin dapat menyebabkan cacat lahir jika dikonsumsi selama kehamilan. Selain itu, obat-obatan terlarang tidak aman selama menyusui.

Amfetamin bisa menyebabkan kecanduan

Dampak Mengonsumsi Keripik Pisang Narkobailustrasi obat-obatan (pexels.com/polina tankilevits)

Kamu biasanya tidak akan kecanduan amfetamin resep dokter jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat untuk mengatasi kondisi kesehatan.

Kecanduan terjadi ketika kamu menggunakan amfetamin untuk bisa high atau meningkatkan kinerja. Kecanduan berarti tubuh dan pikiran bergantung pada obat tersebut. Kamu tidak dapat mengontrol penggunaannya dan membutuhkannya untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Kecanduan dapat menyebabkan toleransi. Toleransi berarti kamu butuh lebih banyak obat untuk mendapatkan perasaan gembira yang sama. Jika kamu mencoba berhenti menggunakannya, pikiran dan tubuh dapat bereaksi. Ini disebut gejala putus obat (withdrawal), yang bisa meliputi:

  • Keinginan kuat untuk menggunakan obat tersebut.
  • Mengalami perubahan suasana hati yang berkisar dari perasaan tertekan, gelisah, hingga cemas.
  • Lelah sepanjang hari.
  • Tidak bisa berkonsentrasi.
  • Melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada (halusinasi).
  • Reaksi fisik dapat berupa sakit kepala, nyeri dan nyeri, nafsu makan meningkat, dan kurang tidur.

Baca Juga: Penyalahgunaan Obat-obat Tertentu (OOT), Bahayanya seperti Nakotika?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya