Selain Tambah Darah, Ini 5 Manfaat Lain Zat Besi

Di antaranya meningkatkan fungsi otak

Zat besi merupakan salah satu mineral yang sudah dikenal luas oleh masyarakat melalui perannya sebagai nutrisi “penambah darah”. Mineral ini memang utamanya diperlukan dalam hemopoesis, yaitu pembentukan molekul hemoglobin (Hb).

Di samping itu, tahukah kalau zat besi juga terlibat dalam beberapa fungsi seperti pada sistem neurotransmiter, pertumbuhan dan perkembangan, hingga sistem kekebalan tubuh.

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, secara spesifik zat besi berkontribusi nyata dalam memelihara kesehatan optimal kita. Nah, daripada kamu penasaran apa saja manfaat zat besi ini, simak rangkumannya di bawah ini sampai selesai, ya!

1. Meningkatkan fungsi otak

Selain Tambah Darah, Ini 5 Manfaat Lain Zat Besiilustrasi otak manusia (pixabay.com/geralt)

Menurut studi dalam Journal of Nutrition and Health tahun 2014, otak mempunyai kadar zat besi tinggi yang diperoleh dari transpor besi dan dipengaruhi oleh reseptor transferin. Kadar zat besi dalam darah meningkat selama dalam pertumbuhan hingga remaja.

Kadar zat besi otak yang kurang pada masa pertumbuhan tidak dapat digantikan setelah dewasa. Kekurangan tersebut berpengaruh negatif terhadap fungsi otak, terutama terhadap fungsi dan sistem neurotransmiter. Akibatnya, kepekaan reseptor saraf dopamin berkurang dan dapat berakhir dengan hilangnya reseptor tersebut, sehingga daya konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar terganggu.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa makin tinggi asupan zat besi anak, maka makin tinggi pula skor fungsi motorik yang dicapai. Sebaliknya, apabila asupan zat besi rendah, maka skor fungsi motorik yang dicapai juga akan rendah.

2. Mencegah stunting pada anak

Selain Tambah Darah, Ini 5 Manfaat Lain Zat Besiilustrasi anak sehat (pixabay.com/cherylholt)

Laporan dalam Journal of Nutrition College tahun 2016 menjelaskan, apabila jumlah zat besi dalam bentuk simpanan cukup, maka kebutuhan untuk pembentukan sel darah merah dalam sumsum tulang akan selalu terpenuhi. Akan tetapi, bila simpanan zat besi berkurang dan jumlah zat besi yang diperoleh dari makanan kurang dari kebutuhan, maka akan terjadi ketidakseimbangan zat besi di dalam tubuh.

Asupan besi yang kurang pada masa anak menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pada anak. Apabila berlangsung dalam waktu lama dapat menyebabkan stunting.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Media Gizi Indonesia tahun 2018 juga menyebutkan bahwa asupan zat besi yang tidak seimbang meningkatkan risiko stunting 3,5 kali lebih besar pada balita. Karenanya, pemenuhan zat besi perlu ditingkatkan dengan makan yang beragam dan seimbang karena sebagian besar zat besi tidak dapat disintesis oleh tubuh.

Baca Juga: Kenapa Ibu Hamil Perlu Mengonsumsi Zat Besi?

3. Menjaga sistem imunitas

Selain Tambah Darah, Ini 5 Manfaat Lain Zat Besiilustrasi yoga (pixabay/Bob_Dmyt)

Dalam jurnal Gizi Indonesia tahun 2013, dijelaskan bahwa zat besi juga berperan dalam imunitas dan pembentukan sel-sel limfosit. Di samping itu, dua protein pengikat besi yaitu transferin dan laktoferin dapat mencegah terjadinya infeksi dengan cara memisahkan besi dari mikroorganisme, karena zat besi diperlukan oleh mikroorganisme untuk berkembang biak.

Kekurangan zat besi akan berdampak pada reaksi imunitas berupa aktivitas neutrofil yang menurun, dan sebagai konsekuensinya kemampuan untuk membunuh bakteri intraseluler menjadi terganggu.

Natural killer (NK) cells atau sel NK sensitif terhadap ketidakseimbangan zat besi dan memerlukan jumlah zat besi yang cukup untuk pematangan sel-selnya. Jika tubuh kekurangan zat besi, kemampuan sel NK untuk membunuh bakteri menjadi rendah.

4. Mencegah kejadian berat bayi lahir rendah

Selain Tambah Darah, Ini 5 Manfaat Lain Zat Besiilustrasi bayi (pixabay.com/Pexels)

Zat besi menjadi salah satu nutrisi yang sangat penting utamanya bagi perempuan. Hal ini berkaitan dengan siklus menstruasi yang dialami.

Dijelaskan dalam Jurnal Gizi Dietetik tahun 2018, perempuan yang mengalami kondisi anemia defisiensi zat besi dapat memengaruhi sistem imunitas tubuh.

Apabila sistem imunitas menurun, maka dapat menyebabkan gejala-gejala yang mengarah pada sindrom pramenstruasi (PMS), seperti mudah merasa lelah dan sakit.

Lebih jauh, kekurangan zat besi yang dibiarkan hingga masa kehamilan membuat perempuan berisiko mengalami persalinan premtur dan berat bayi lahir rendah (BBLR) .

Oleh karenanya, memenuhi asupan zat besi secara seimbang setiap harinya dapat menghindarkan dari masalah persalinan dan mencegah kejadian BBLR.

5. Kecukupan zat besi harian

Selain Tambah Darah, Ini 5 Manfaat Lain Zat Besiilustrasi sumber makanan zat besi (amazonaws.com)

Angka kecukupan zat besi bervariasi. Untuk anak-anak sekitar 10 mg/hari, laki-laki dewasa 8-11 mg/hari, perempuan dewasa 15-18 mg/hari, sementara pada masa kehamilan terdapat penambahan sebesar 9 mg/hari.

Dalam makanan, zat besi terdapat dalam dua bentuk, yaitu zat besi heme pada sumber hewani dan zat besi non-heme pada sumber nabati.

Sumber terbaik zat besi berasal dari lauk hewani, seperti daging, ikan, hati, dan telur. Namun, sumber nabati juga memilikinya meski tak sebanyak dari sumber hewani, seperti kacang-kacangan, tahu, tempe, dan sayuran hijau seperti daun katuk, daun bayam, daun kelor, daun pepaya, daun kacang panjang.

Sayangnya, hanya 10 persen zat besi yang ada dalam pangan nabati seperti, sayuran hijau, tempe, hingga kacang-kacangan yang dapat diserap tubuh, sedangkan pada daging dan ikan lebih tinggi, yaitu 30 persen dan 15 persen. Itu sebabnya kita dianjurkan untuk mengonsumsi pangan hewani untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian.

Namun, jangan berkecil hati dulu bagi yang tidak terlalu suka lauk hewani atau menerapkan pola makan vegetarian atau vegan. Kamu bisa mengimbangi dengan konsumsi buah ataupun minuman sumber vitamin C karena dapat meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber nabati.

Sementara itu, faktor yang menghambat penyerapan zat besi antara lain tanin dalam teh, asam fosfat dalam softdrink, hingga kafein dalam kopi. Diketahui juga kalsium dalam susu dapat menghambat penyerapan besi. Ini karena kalsium berkompetisi dengan zat besi saat proses transfer di saluran intraseluler. Jadi, kamu tidak disarankan untuk minum teh, minuman ringan, atau kopi maupun susu setelah makan sumber zat besi.

Jadi, itulah berbagai manfaat lain zat besi selain sebagai penambah darah. Karena fungsi-fungsinya penting, selalu penuhi kebutuhannya, ya. Jika merasa sulit mencukupi kebutuhannya, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter tentang penggunaan suplemen zat besi.

Baca Juga: Mengapa Zat Besi Tidak Boleh Dikonsumsi dengan Teh? 

ilham bintoro Photo Verified Writer ilham bintoro

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya