Operasi Bedah Jadi Solusi Terbaik Tangani Kanker Usus Besar

Pembedahan terbukti meningkatkan harapan hidup pasien

Tangerang, IDN Times - Orang yang telah terdiagnosis kanker usus besar harus segera ditangani. Sebab, pengobatan kanker usus besar bersifat multidisiplin yang melibatkan berbagai ahli, seperti ahli bedah, onkologi, dan radioterapi.

"Pembedahan adalah solusi terbaik dan terbukti menurunkan angka kekambuhan serta meningkatkan harapan hidup pasien kanker usus besar. Jadi pasien tak perlu khawatir, penyakit ini bisa disembuhkan asal datang pada stadium awal," kata Dokter Spesialis Bedah dr. Eko Priatno, Sp.B(K)BD di Rumah Sakit Bethsaida Serpong, Tangerang, Kamis (6/12).

1. Teknik operasi intersphincteric resection membuat pasien tetap memiliki anus

Operasi Bedah Jadi Solusi Terbaik Tangani Kanker Usus Besarpexels.com/Vidal Balielo Jr.

Eko menjelaskan, pasien dapat melakukan operasi intersphincteric resection. Teknik tersebut memungkinkan operasi pengangkatan kanker di dekat anus, namun tetap mempertahankan anus. Pasien tak perlu khawatir karena tetap bisa buang air besar melalui anus.

"Kolostomi permanen umumnya tidak diperlukan meskipun kanker terletak di dekat anus, asal pasien datang pada stadium awal," jelasnya.

2. Pasien harus rutin memeriksakan diri pasca-operasi

Operasi Bedah Jadi Solusi Terbaik Tangani Kanker Usus BesarUnsplash/rawpixel

Setelah menjalani operasi besar, jelas Eko, pasien harus rutin memeriksakan diri. Hal itu untuk mendeteksi secara dini ada tidaknya kekambuhan kanker sehingga bisa diobati sedini mungkin.

"Pemeriksaan rutin sesuai jadwal setelah operasi sangat penting untuk memonitor kekambuhan kanker," kata Eko.

3. Ada beberapa pemeriksaan pasca operasi

Operasi Bedah Jadi Solusi Terbaik Tangani Kanker Usus BesarPixabay.com

Eko menjelaskan, pasien harus kontrol ke dokter bedah setiap 3 bulan selama 2 tahun pertama, kemudian tiap 6 bulan sampai total 5 tahun. Kemudian, pasien melakukan pemeriksaan laboratorium CEA tiap 3 bulan selama 2 tahun pertama, lalu tiap 6 bulan sampai total 5 tahun.

"Pemeriksaan CT Scan abdomen pelvic thorax juga dilakukan sekali setahun selama 5 tahun pertama," jelasnya.

Selain itu, pasien melakukan kolonoskopi satu tahun pasca operasi. Namun, pada pasien yang belum pernah dilakukan kolonoskopi sebelum operasi seperti pada pasien dengan sumbatan usus, kolonoskopi dilakukan antara 3-6 bulan setelah operasi.

Baca Juga: 4 Cara Deteksi Kanker Usus Besar, Teknik Key Hole Paling Efektif

4. Tidak semua pasien harus dikemoterapi

Operasi Bedah Jadi Solusi Terbaik Tangani Kanker Usus Besarpexels.com/ Pixabay

Menurut Eko, tidak semua pasien harus dikemoterapi atau radioterapi. Hal itu bergantung dari stadium kanker. Kemoterapi diperlukan bila kanker stadium II dengan kondisi khusus, stadium III dan IV.

"Sementara, radioterapi (terapi sinar) pada kanker usus besar hanya dilakukan pada kanker yang berlokasi di rektum-anus (usus besar bagian akhir). Terutama stadium lanjut umumnya dilakukan radioterapi lebih dulu sebelum operasi," jelasnya.

5. Deteksi dini dapat mencegah kanker usus besar

Operasi Bedah Jadi Solusi Terbaik Tangani Kanker Usus BesarPixabay.com

Menurut Eko, pencegahan terbaik kanker usus besar adalah melakukan deteksi dini atau skrining. Deteksi dini dapat dilakukan mulai usia 50 tahun pada populasi tanpa riwayat kanker dan 40 tahun pada populasi dengan riwayat kanker.

"Skrining itu meliputi pemeriksaan darah samar feses setiap tahun dikombinasi dengan flexible sigmoidoskopi tiap 5 tahun atau kolonoskopi tiap 10 tahun," ujarnya.

Selain itu, lanjut Eko, kanker usus besar juga dapat dicegah dengan cara mengurangi konsumsi daging merah, berhenti merokok, berhenti meminum alkohol, mengonsumsi asam folat, olahraga teratur, dan banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayur.

Baca Juga: Jangan Sepelekan, Kenali Gejala Kanker Usus Besar dengan Cara Ini

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya