Banyak sekali mitos-mitos yang berkembang dan beredar di tengah masyarakat dari pihak yang tidak bertanggungjawab serta minimnya keinginan untuk mengecek kebenarannya lewat para ahli. Bahkan, hal-hal seputar kesehatan pun ikut terkena dampaknya.
Apa saja mitos seputar kesehatan yang ternyata tidak sesuai dengan kajian ilmiahnya? Yuk, simak ulasan berikut!
Banyak perempuan haid merasa takut untuk keramas. Timbul anggapan bahwa keramas saat haid bisa menyebabkan darah haid berhenti keluar sehingga menyebabkan nyeri dan pusing. Menurut dr. Sung, kedua hal tersebut tidak ada hubungannya. Nyeri haid bisa diatasi dengan olahraga yang teratur dan asupan gizi yang cukup.
Ukuran payudara tidak menentukan potensi kanker berkembang dalamnya. Sebab, kanker dipicu oleh usia yang sudah bertambah, paparan radiasi, obesitas. Meski faktor-faktor tersebut kamu miliki, kanker juga tidak selalu berkembang dengan mudah. Tingkat stres dan pola makan tetap punya andil lebih besar memengaruhi pertumbuhan kanker dalam tubuh.
Apakah kamu takut sering naik tangga karena khawatir mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi? dr. Sung menyatakan bahwa sebetulnya, tubuh yang banyak melakukan aktivitas berat memang akan mengalami tekanan darah sedikit lebih tinggi. Namun, setelah diistirahatkan, tekanantersebut akan kembali normal. Berbeda dengan hipertensi, meskipun tubuh tidak beraktivitas berat dan cukup istirahat, tekanan darahnya tetap mengalami kenaikan atau turun sedikit saja dari batas ambang normal.
Stres memang punya dampak langsung terhadap perubahan di bagian-bagian tubuh seperti kulit lebih cepat keriput, rambut lebih cepat beruban dan mengalami kerontokan. Namun, proses terjadinya tidak berlangsung hanya dalam semalam. Perubahan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Makanya, jangan sering-sering stres, ya!
Susu yang dicampur soda tidak akan bisa membersihkan paru-paru perokok. Cara terbaik untuk membersihkannya adalah dengan berhenti merokok, tentunya. Selain itu, suplai antioksidan yang banyak lewat konsumsi sayur dan buah.
Diabetes memang memiliki dua tipe yaitu tipe 1 dan tipe 2. Tipe 1 ditentukan oleh hormon insulin sedangkan tipe 2 tidak ditentukan oleh hormon insulin, justru dari pola hidup yang tidak sehat. Jadi, diabetes tidak ditentukan dari basah dan keringnya luka yang menggores kulit sebagaimana anggpan masyarakat pada umumnya.
Diabetes tidak selalu disebabkan oleh faktor keturunan. Lebih tepatnya, pola hidup yang tidak sehatlah yang menjadi penyebabnya. Mengapa orangtua yang diabetes cenderung memiliki anak dengan penyakit yang sama. Hal itu disebabkan pola hidup dan makannya kurang lebih sama. Namun, jika sang anak memilih pola hidup sehat, hal itu membantah mitos yang terlanjur berkembang
Sebaliknya, olahraga punya dampak yang dahsyat bagi tubuh yaitu menguatkan otot-otot, memperlancar aliran darah, mencegah kerusakan sendi dan pernapasan yang lebih lancar.
Konsumsi cabe dan makanan pedas tidak akan memengaruhi rasa ASI yang dimiliki sang ibu. Begitu juga dengan aneka makanan lainnya yang kaya dengan rasa manis, asin dan asam. ASI memiliki rasa yang tetap dan tak bisa terkontaminasi oleh varian rasa makanan.
Nah, itulah sembilan mitos kesehatan yang banyak beredar di masyarakat. Lebih baik tanyakan pada dokter atau ahlinya jika kita ingin mengecek kebenarannya.