7 Pengobatan di Masa Lalu yang Membahayakan Nyawa, Jangan Ditiru ya! 

Untungnya saat ini sudah tidak diterapkan lagi

Teknik-teknik pengobatan yang dipakai saat ini memang bukan hal yang baru. Banyak metode yang sudah diterapkan sejak berabad-abad yang lalu. Masyarakat Mesir Kuno adalah kelompok yang memulainya. Mereka melakukan berbagai macam cara untuk menyembuhkan penyakit.

Namun, dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan, ada beberapa pengobatan yang tidak lagi diterapkan karena sangat berbahaya. Penasaran apa saja? Simak berikut ini!

1. Penggunaan merkuri untuk sifilis

7 Pengobatan di Masa Lalu yang Membahayakan Nyawa, Jangan Ditiru ya! ilustrasi merkuri dalam termometer (commons.wikimedia.org/Jurii)

Merkuri adalah zat kimia yang sangat beracun dan tidak boleh dimasukkan ke dalam tubuh. Zat tersebut dapat menimbulkan gangguan sistem saraf, pencernaan, dan ginjal. Namun sekitar tahun 1300-an, merkuri ternyata digunakan sebagai obat untuk penyakit sifilis. Caranya dengan dioleskan ke kulit, disuntikkan, atau diminum.

Metode ini digunakan hingga pertengahan abad ke-19 walaupun tidak pernah berhasil. Pasien hanya akan mati lebih cepat. Sekitar tahun 1910, ilmuwan menyatakan bahwa merkuri hanya akan membahayakan nyawa pasien.

2. Arsenik untuk menurunkan berat badan

7 Pengobatan di Masa Lalu yang Membahayakan Nyawa, Jangan Ditiru ya! ilustrasi racun arsenik (pexels.com/Davide Baraldi)

Arsenik adalah zat beracun yang biasa digunakan untuk membasmi tikus dan serangga. Namun, pada tahun 1800-an arsenik ternyata digunakan sebagai obat diet.

Masyarakat Austria bahkan mencampurkan zat ini ke dalam kopi. Efek yang ditimbulkan adalah buang air besar yang terus-menerus. Tidak mengherankan jika akhirnya berat badan menurun.

3. Lobotomi untuk menyembuhkan orang sakit jiwa

7 Pengobatan di Masa Lalu yang Membahayakan Nyawa, Jangan Ditiru ya! ilustrasi lobotomi (thepsychologist.bps.org.uk)

Pengobatan lobotomi ini dilakukan dengan operasi beda otak pada pasien gangguan jiwa seperti bipolar, depresi, dan skizofrenia. Ini ditujukan untuk menenangkan pasien. Namun, cara yang ditempuh sangat mengerikan.

Dokter akan melubangi bagian depan tengkorak pasien kemudian menyuntikkan cairan etanol. Cairan tersebut bisa menghancurkan serat dalam lobus prefrontal. Dengan begitu, pasien akan lebih tenang karena saraf emosinya diputus. Cairan juga bisa dimasukkan melalui rongga mata pasien. Lobotomi akhirnya dihentikan pada tahun 1980-an karena dinilai membahayakan dan sadis.

Baca Juga: Wow, Ini 5 Manfaat Tembakau untuk Pengobatan yang Jarang Orang Tahu

4. Tobacco enema untuk menyelamatkan orang yang tenggelam

7 Pengobatan di Masa Lalu yang Membahayakan Nyawa, Jangan Ditiru ya! ilustrasi tobacco enema (allthatsinteresting.com)

Praktik ini dilakukan pada tahun 1700-an. Untuk menyelamatkan korban tenggelam, orang-orang akan meniupkan asap tembakau ke dalam tubuh melalui rektum.

Mereka menganggap bahwa asap akan mendorong sistem pernapasan untuk bekerja kembali. Cara ini berhasil, tetapi tentu tidak aman karena semua yang masuk melalui rektum bisa langsung diserap ke dalam pembuluh darah.

5. Bloodletting

7 Pengobatan di Masa Lalu yang Membahayakan Nyawa, Jangan Ditiru ya! ilustrasi bloodletting (wikimedia.org)

Bloodletting atau penumpahan darah adalah metode pengobatan yang berasal dari India. Metode ini dilakukan dengan membuka pembuluh darah di bagian lengan dan membiarkan darah kotor keluar.

Bloodletting dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti hipertensi, radang sendi, hingga penyakit jantung. Namun, metode ini bisa menyebabkan pasien terkena infeksi.

6. Sirop obat batuk dari heroin

7 Pengobatan di Masa Lalu yang Membahayakan Nyawa, Jangan Ditiru ya! ilustrasi obat batuk sirop (pexels.com/cottonbro)

Bayer adalah perusahaan obat asal Jerman yang pertama kali mencetuskannya. Mereka membuat sirop obat batuk yang terbuat dari campuran aspirin dan heroin. Obat tersebut digunakan mulai dari 1800-an hingga tahun 1912. Obat ini dihentikan karena pasien menjadi pecandu heroin.

7. Radium yang bisa menyembuhkan segalanya

7 Pengobatan di Masa Lalu yang Membahayakan Nyawa, Jangan Ditiru ya! ilustrasi radium (youtube.com)

Ketika Marie Curie dan suaminya Pierre menemukan radium, zat tersebut menjadi sangat populer di tahun 1800-an. Radium kemudian dipercaya bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Banyak perusahaan kemudian menambahkannya ke dalam pasta gigi, cokelat, air, dan daging.

Namun, ternyata radium adalah zat radioaktif yang berbahaya. Masyarakat baru menyadari dampaknya pada tahun 1930-an. Bahkan, ternyata Marie Curie mati karena terus-menerus terpapar radiasi dari radium.

Bukannya menyembuhkan, pengobatan tersebut malah memperparah kondisi pasien. Untungnya saat ini sudah tidak digunakan lagi, ya.

Baca Juga: 9 Macam Pengobatan Alternatif yang Sudah Ada Sertifikasinya, Aman Deh!

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu D. Wicaksono
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya