ilustrasi kebiasaan buruk saat pandemik (unsplash.com/Vladislav Muslakov)
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Sleep menemukan bahwa terlalu banyak maupun terlalu sedikit tidur berdampak negatif pada kadar lipid. Tidur kurang dari lima jam pada malam hari meningkatkan risiko trigliserida tinggi dan kadar high-density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik yang rendah pada perempuan. Di samping itu, tidur lebih dari delapan jam menghasilkan hasil yang serupa.
Tidak hanya itu, dr. Andreas Prasadja, RPSGT, selaku spesialis kesehatan tidur atau somnologis dari Sleep Disorder Clinic Mitra Keluarga juga mengonfirmasi keterkaitan kadar kolesterol dan kualitas tidur. Ia mengatakan bahwa kualitas tidur yang buruk akan menyebabkan metabolisme terganggu. Hal ini akhirnya akan berdampak pada kadar kolesterol yang buruk.
"Memang saling berhubungan, apalagi kalau tidurnya tidak teratur. Ini bisa menyebabkan yang namanya stres oksidatif. Nanti bisa LDL-nya (low-density lipoprotein atau kolesterol jahat) dulu yang naik," ucap dr. Andreas saat dihubungi oleh IDN Times pada Kamis (16/06/2022).