Ada banyak jenis makanan dan minuman yang sering kita konsumsi setiap harinya. Mulai dari makanan ringan, minuman bersoda, vitamin, hingga makanan berat yang tinggi karbohidrat. Nah, dari sekian banyak makanan dan minuman yang kamu konsumsi, beberapa di antaranya bisa picu lonjakan gula darah meski cuma dikonsumsi dalam jumlah sedikit.
Apa saja makanan dan minuman yang dapat mendongkrak kadar gula darah secara cepat dalam tubuh? Yuk, disimak!
Tak disangka, bubur bisa menyebabkan lonjakan kadar gula dalam tubuh secara drastis. Jika kamu memiliki gangguan kesehatan seperti diabetes, ada baiknya kamu tidak mengonsumsi bubur meskipun hanya sedikit.
Melansir Medical News Today, makanan berupa nasi putih dan bubur bisa meningkatkan kadar gula secara signifikan karena mengandung banyak kalori dan karbohidrat.
Bahkan, bubur halus lebih menyebabkan lonjakan gula darah karena sifatnya yang sangat mudah dicerna oleh tubuh. Itu sebabnya, penderita diabetes atau orang-orang dengan kondisi pradiabetes tidak disarankan untuk makan bubur apalagi menghabiskan seporsi besar.
Pada prinsipnya, semakin utuh dan keras sebuah makanan yang masuk ke pencernaan, maka semakin lama pula makanan tersebut dapat menaikkan kadar gula dalam tubuh. Sebaliknya, semakin halus jenis makanan, maka semakin cepat pula diserap oleh tubuh dan membuat gula darah naik.
Sebuah penelitian dalam Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety yang terbit pada Januari 2020 lalu menyimpulkan bahwa diabetes tipe 2 semakin banyak terjadi di Asia karena faktor makanan yang terbuat dari bahan dasar nasi dan bubur.
Dalam studi yang sama juga dijelaskan bahwa kandungan kalori dan karbohidrat dalam makanan Asia yang berbahan dasar nasi putih atau bubur lebih cenderung dapat meningkatkan kadar gula dalam darah dibandingkan dengan makanan jenis lainnya.
Nah, sudah tahu, kan? Ternyata bubur memang dapat mengakibatkan lonjakan kadar gula secara masif dalam waktu singkat.
Manisan yang terbuat dari buah kering adalah camilan atau makanan ringan yang banyak dikonsumsi, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Rasanya yang manis dan teksturnya yang cukup berisi membuat kudapan jenis ini dianggap sebagai pilihan tepat untuk menemani waktu senggang kita.
Namun, sayangnya tidak selamanya buah kering itu bermanfaat bagi tubuh. Justru, pada banyak kasus, buah kering tidak dianjurkan dikonsumsi oleh orang-orang dengan diabetes. Proses pembuatan buah kering yang menambahkan pemanis buatan menjadi salah satu penyebab mengapa makanan ini dinilai berbahaya bagi pasien diabetes.
Bahkan, sebagian besar kadar air buah kering dihilangkan dan diganti dengan bahan-bahan lainnya yang tidak alami. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan sebagian besar mineral, vitamin, dan gizi asli pada buah tersebut hilang.
Melansir Healthline, meskipun buah kering dapat memenuhi kebutuhan serat, tetapi konsumsinya, apalagi yang berlebihan, dapat menimbulkan masalah kesehatan baru karena kandungan gulanya yang sangat tinggi.
Minuman kemasan yang mengandung gula dan soda atau soft drink biasanya memang terasa menyegarkan jika diminum dalam keadaan dingin saat cuaca terik. Namun, minuman bersoda umumnya dapat menaikkan kadar gula dalam tubuh secara masif dalam waktu yang cukup singkat. Pasien diabetes tidak disarankan minum minuman bersoda meski dalam jumlah sedikit.
Menurut sebuah penelitian dalam jurnal JAMA Internal Medicine tahun 2008, minuman manis, termasuk di dalamnya minuman kemasan dan bersoda, memberi dampak lebih signifikan terhadap kenaikan gula darah. Inilah yang membuat orang-orang dengan diabetes dan pradiabetes tidak disarankan untuk mengonsumsi minuman manis berkarbonasi karena akan memperparah kondisi mereka.
Tentu madu adalah sumber nutrisi yang menyehatkan. Ada banyak manfaat madu yang menyehatkan bagi tubuh kita. Namun, bahkan dengan segudang manfaat hebatnya tersebut, madu juga bisa menjadi salah satu jenis makanan yang mampu menaikkan kadar gula darah secara masif yang dapat membahayakan penderita diabetes.
Bagaimana pandangan sains mengenai hal ini? Apakah madu memang menjadi pantangan bagi orang-orang yang bermasalah dengan naiknya kadar gula darah?
Menurut sebuah studi dalam jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity tahun 2018, dikemukakan bahwa madu juga memiliki kadar gula yang cukup tinggi.
Masih dari jurnal yang, disebutkan juga bahwa madu yang meskipun memiliki kemampuan menaikkan kadar gula darah secara cepat dan masif, tetapi tetap memiliki kelebihan dibanding gula biasa. Pasalnya, madu mengandung banyak gizi, nutrisi, vitamin, dan mineral yang baik untuk organ-organ tubuh lainnya.
Jadi, kesimpulannya adalah tergantung bagaimana pasien diabetes dapat mengontrol asupan gula. Bila kadarnya sedang naik, sebaiknya hindari konsumsi madu. Namun, bila kondisi gula darahnya terkendali, konsumsi madu diperbolehkan di bawah pengawasan dokter atau ahli gizi.
Gorengan adalah makanan yang sering dikonsumsi dan tak jarang jadi lauk atau camilan di rumah. Sesekali mengonsumsinya sah saja. Namun, tahukah kamu kalau makanan yang digoreng juga dapat meningkatkan lonjakan kadar gula dalam darah?
Ya, mengonsumsi gorengan akan meningkatkan risiko diabetes dan bahkan penyakit jantung, seperti diulas dalam artikel medis yang dirilis oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Leah Cahill, seorang ilmuwan dari Departemen Nutrisi Universitas Harvard, orang yang mengonsumsi gorengan sekali dalam seminggu, memiliki risiko cukup tinggi terserang diabetes.
Bahkan, orang yang mengonsumsi gorengan setiap hari memiliki risiko terserang diabetes dan penyakit jantung sebesar 55 persen. Ini adalah angka yang cukup tinggi mengingat bahwa makanan yang digoreng masih menjadi hidangan utama dalam menu makan orang-orang di Asia, Indonesia salah satunya.
Tidak semua jenis roti menjadi pantangan bagi orang yang sedang mengontrol kadar gula darah mereka. Namun, memang yang berbahan dasar tepung terigu memiliki kadar gula yang cukup tinggi. Indeks glikemik dari makanan yang terbuat dari tepung terigu mencapai 70 atau lebih, melansir Healthy Eating.
Kadar indeks glikemik dengan angka 70 ke atas menandakan bahwa jenis makanan tersebut dapat diubah menjadi gula darah dengan cepat di dalam tubuh. Secara umum, makanan dengan karbohidrat tinggi juga berkaitan dengan tingginya angka indeks glikemik.
Konsumsi makanan yang dibuat dari tepung terigu diperbolehkan asal mendapat persetujuan dari dokter. Namun, untuk lebih amannya, orang-orang yang punya diabetes menghindari roti, mi, pasta, atau produk lainnya dari jenis tepung tersebut. Menjaga pola makan seperti yang dianjurkan dokter atau ahli gizi akan berpengaruh besar pada stabilitas kadar gula dalam darah.
Melansir E-Medicine Health, durian adalah buah yang dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh secara cepat. Dalam kasus tertentu, si raja buah ini juga bisa mengandung sedikit alkohol.
Durian juga memiliki zat yang dapat menghambat tubuh dalam memecah alkohol, sehingga minum minuman beralkohol sekaligus makan durian akan berdampak fatal pada tubuh kita.
Namun, bagaimana hubungan antara durian dengan diabetes? Apakah orang dengan diabetes benar-benar dilarang mengonsumsi durian?
Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Food Research International tahun 2011, reaksi insulin terhadap kandungan durian sangat tinggi. Artinya, durian yang sudah dicerna dalam tubuh akan dengan mudah diubah menjadi glukosa dan itu bukan kabar baik bagi orang-orang dengan diabetes.
Reaksi insulin yang sangat signifikan tersebut menunjukkan bahwa tubuh sedang menerima zat dengan kadar gula yang sangat tinggi. Itu sebabnya, pasien diabetes tidak disarankan untuk mengonsumsi durian karena buah tersebut bisa dengan mudahnya mengakibatkan kadar gula darah meroket.
Itulah beberapa jenis makanan yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah secara cepat dan signifikan. Selalu perhatikan asupan makanan yang kamu konsumsi, karena hal itu memengaruhi kondisi kesehatanmu.