ilustrasi anak-anak olahraga (pexels.com/thirdman)
Olahraga merupakan aspek penting untuk menunjang pertumbuhan anak usia dini. Berbagai aktivitas fisik pun dapat diperkenalkan saat anak berusia 2 tahun. Namun, perhatikan latihan yang dilakukan dan pastikan tepat untuk usianya, ya.
Anak usia 2—5 tahun
Mulai dengan olahraga yang menekankan eksplorasi dan eksperimen alih-alih kompetitif. Misalnya, berjalan cepat, berlari, melempar, berguling, menangkap, hingga berenang. Pertimbangkan juga memilih olahraga yang membangun keterampilan motorik dasar seperti senam, permainan bola dasar, hingga menari.
Anak usia 6—10 tahun
Pada usia ini anak sudah memiliki kendali terhadap gerak tubuhnya. Mereka pun mampu memahami instruksi yang diberikan. Oleh karena itu, disarankan untuk mengidentifikasi dan menerapkan olahraga yang sesuai minat atau kepribadiannya. Misalnya, bulu tangkis, bola basket, sepak bola, tenis, atletik, hingga voli.
Anak usia 11—12 tahun
Anak usia ini jauh lebih berkembang dengan kemampuan koordinasinya pun meningkat. Di luar itu, anak-anak sudah mampu menerapkan strategi olahraga dalam sebuah tim. Untuk itu, disarankan melanjutkan olahraga yang disukai sejak usia awal atau memperkenalkan olahraga tim, seperti basket, sepak bola, hoki, panjat tebing, dan sejenisnya.