Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita yang kelelahan bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Intinya sih...

  • Kelelahan otak sering dianggap remeh, padahal dapat menurunkan performa kognitif dan emosi
  • Era digital menyebabkan overstimulasi otak, kurang tidur, dan stres yang berlebihan sebagai penyebab utama kelelahan otak
  • Kurangnya aktivitas fisik juga dapat membuat otak lelah, seimbangkan pola hidup untuk menjaga kesehatan otak

Rasa lelah bukan hanya menyerang tubuh, tapi juga otak. Banyak orang mengeluhkan sulit fokus, mudah lupa, atau merasa mentalnya lelah meski aktivitas fisik tidak terlalu berat. Kondisi ini sering disebut mental fatigue dan bisa mengganggu produktivitas serta kesehatan secara keseluruhan.

Sayangnya, kelelahan otak sering kali dianggap remeh. Ada beberapa faktor penyebab otak cepat lelah yang sering terjadi tanpa disadari. Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini bisa berdampak pada penurunan performa kognitif dan emosi yang tidak stabil. Oleh karena itu, simak beberapa penyebab kelelahan otak yang sering diabaikan.

1. Terlalu banyak informasi dalam waktu singkat

ilustrasi melakukan multitasking (pexels.com/Kaboompics)

Di era digital, otak dibombardir oleh informasi dari berbagai sumber, mulai dari media sosial, berita, hingga notifikasi lainnya. Otak manusia tidak dirancang untuk terus-menerus menerima aliran informasi dari berbagai perangkat digital secara bersamaan. Ketika otak dipaksa memproses data terus-menerus tanpa jeda, kapasitas kognitif akan menurun. Akibatnya, kita menjadi sulit untuk fokus dan otak merasa kelelahan.

Otak akan terus aktif bahkan saat tubuh beristirahat, karena masih menyimpan sisa beban pemrosesan. Tanpa waktu untuk mencerna dan menyaring informasi, otak tidak mendapat kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan diri. Oleh karena itu, hindari multitasking dan fokuskan diri pada satu informasi atau pekerjaan.

2. Pola tidur yang tidak konsisten

ilustrasi orang yang sedang duduk di kasur (pexels.com/cottonbro studio)

Tidur bukan sekadar aktivitas untuk mengistirahatkan tubuh, tetapi juga penting bagi fungsi otak. Kurang tidur atau tidur dengan pola yang berantakan mengganggu proses konsolidasi memori dan pembersihan racun di otak. Akibatnya, seseorang bisa merasa linglung, mudah marah, dan sulit berpikir jernih saat bangun tidur.

Kualitas tidur yang buruk, seperti sering terbangun di malam hari atau tidur terlalu larut, juga berperan besar dalam memicu kelelahan otak. Tanpa tidur yang cukup dan berkualitas, otak akan kesulitan mempertahankan energi dan fokus pada keesokan harinya. Usahakan untuk tidur secara teratur dan hindari penggunaan gadget sebelum tidur supaya otak bisa bekerja optimal.

3. Stres dan emosi yang tidak terkontrol

ilustrasi seseorang yang sedang stres (unsplash.com/SEO Galaxy)

Stres yang terjadi terus-menerus membuat otak berada dalam kondisi siaga tinggi. Sistem saraf simpatis bekerja terus-menerus, melepaskan hormon kortisol dalam jumlah besar. Ketika hal ini terjadi tanpa kendali, otak menjadi lelah karena energi mental terkuras habis.

Banyak orang tidak menyadari bahwa stres ringan yang tidak ditangani pun bisa menumpuk dan menimbulkan efek besar. Emosi yang tidak tersalurkan dengan sehat juga menjadi beban tersembunyi bagi otak. Setiap kekhawatiran, kecemasan, atau kemarahan yang dipendam membutuhkan energi mental untuk dikelola. Otak yang terus-menerus memproses emosi negatif akan kehabisan sumber daya untuk fungsi kognitif lainnya, menyebabkan kelelahan mental yang lebih cepat.

4. Kurangnya aktivitas fisik

ilustrasi jogging di taman (pexels.com/Daniel Reche)

Banyak orang tidak menyadari kalau kurang bergerak juga bisa membuat otak lelah. Aktivitas fisik membantu melancarkan sirkulasi darah, termasuk ke otak, sehingga oksigen dan nutrisi bisa tersebar optimal. Ketika tubuh jarang bergerak, suplai oksigen ke otak pun menurun, menyebabkan penurunan performa kognitif dan rasa kantuk berlebihan.

Olahraga ringan seperti jalan kaki, jogging, hingga yoga dapat membantu menyegarkan pikiran. Selain memperbaiki suasana hati, aktivitas fisik juga merangsang pelepasan endorfin yang bisa meningkatkan energi mental. Dengan bergerak secara rutin, otak lebih siap menghadapi tantangan sehari-hari tanpa mudah kelelahan.

Kelelahan otak bisa terjadi tanpa disadari, namun sangat berpengaruh terhadap keseharian. Dengan memahami penyebab-penyebab utamanya, penting untuk mulai menerapkan pola hidup yang lebih seimbang. Memberikan waktu istirahat yang cukup, menjaga tidur, dan aktif bergerak merupakan kunci untuk menjaga otak tetap segar dan berfungsi optimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team