Ilustrasi test pack (Freepik.com/freepik)
Babylist menyebutkan bahwa keputihan di awal masa kehamilan dapat berbentuk tipis, berwarna putih susu, dengan bau yang ringan. Warnanya juga bisa berubah menjadi lebih kuning pucat di awal trimester pertama.
Selain itu, volume keputihan bisa jadi lebih banyak dibanding saat tidak hamil. Penyebabnya yakni aktivitas hormon estrogen yang meningkat dan menghasilkan lebih banyak aliran darah ke rahim serta vagina.
Bukan tanpa tujuan, peningkatan debit cairan tubuh ini memiliki manfaat untuk melindungi janin. Selain itu, keputihan yang lebih banyak mendorong bakteri, ragi, atau penyebab infeksi lainnya agar tidak masuk ke rahim.
Meski demikian, The American College of Obstetricians and Gynecologist mencatat perubahan volume keputihan mungkin tidak terlihat hingga minggu ke-8 usia kehamilan. Artinya, peningkatan ini bisa jadi muncul setelah kamu menyadari bahwa menstruasi terlambat.
Beberapa perempuan hamil bisa mendapati sejumlah cairan keputihan berwarna cokelat atau merah muda yang mirip dengan bercak menstruasi. Ini merupakan tanda implantasi alias ketika embrio tertanam di rahim. Waktunya sekitar 10 hari setelah pembuahan.
Bercak akibat implantasi kebanyakan tidak akan menempel di pembalut. Saking tipisnya, bisa jadi hanya disadari ketika kamu menyeka area vagina menggunakan tisu.
Seiring waktu, vaginal discharge selama masa kehamilan juga dapat membentuk mucus plug alias sumbat lendir. Adanya gumpalan sumbatan ini membantu menghalangi bukaan serviks selama mengandung guna menekan risiko infeksi yang membahayakan janin.