ilustrasi susu (pixabay.com/Couleur)
Dokter spesialis ilmu kesehatan anak rumah sakit Pondok Indah, dr. Radhian Amandito, SpA, mengatakan bahwa seribu hari pertama kehidupan (1.000 HPK) merupakan hari-hari krusial yang menjadi penentu kondisi kesehatan anak di masa depan, sehingga mereka harus mendapat perhatian yang lebih besar.
Misalnya saja, bayi usia 12–23 bulan membutuhkan sekitar 1.000 kalori per harinya. Ini hanya kebutuhan zat gizi makro, belum zat gizi mikro lainnya seperti vitamin dan mineral.
"Dengan kata lain, selain makanan dengan gizi seimbang yang cukup jumlah dan berkualitas, susu dibutuhkan untuk mengisi jumlah asupan nutrisi yang belum terpenuhi," ujar dr. Radhian.
Menurutnya, konsumsi susu segar pada anak usia 6 bulan sampai 2 tahun dapat memenuhi kebutuhan protein hewani dan mencegah risiko stunting.
Susu segar (fresh milk) pasteurisasi yang berkualitas akan lebih unggul dari susu jenis lainnya karena hanya melalui proses pasteurisasi yang tidak mengurangi atau mengubah kandungan nutrisi alami susu.
Jadi, jenis susu tersebut masih mengandung banyak zat gizi penting yang mudah dicerna untuk tumbuh kembang anak, seperti asam amino dan berbagai nutrisi bioactive.
Misalnya kalsium untuk pertumbuhan tulang, protein yang membantu meningkatkan berat badan, hingga immunoglobulin yang mengatur sistem imun dan lactoferrin yang berfungsi untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Orang tua bisa memanfaatkan fresh milk pasteurisasi untuk bahan tambahan ketika membuat menu MPASI. Kandungan lemak baik di dalamnya akan menjadi BB booster alami dan memberikan sensasi rasa gurih dalam masakan.