Cara Memperbanyak Air Ketuban Selama Masa Kehamilan

Ketahui dulu penyebabnya sebelum mencoba caranya

Ada berbagai mitos beredar tentang cara memperbanyak air ketuban. Mulai menambah asupan makanan, tidur miring, hingga mengonsumsi air kelapa. Lantas, benarkah desas-desus tersebut? 

Faktanya, ada beragam hal yang menjadi penyebab volume ketuban lebih sedikit dari batas normal. Kamu perlu mengetahuinya terlebih dahulu sebelum menentukan metode yang tepat untuk menambah jumlah air ketuban. 

Penyebab air ketuban sedikit

Dilansir Healthline, kesehatan kandungan dapat memengaruhi kuantitas cairan ketuban. Kondisi tersebut antara lain:

  • Ketuban pecah dini yakni kondisi ketika kantong air mulai bocor sebelum persalinan dimulai. Hal ini memerlukan penanganan medis segera guna mencegah terjadinya infeksi
  • Masalah pada plasenta yang tidak berfungsi atau mulai terlepas dari dinding rahim. Akhirnya, janin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mengeluarkan cairan atau urine
  • Cacat lahir, terutama gangguan pada ginjal sehingga menyebabkan janin tidak dapat menghasilkan urine yang cukup
  • Komplikasi pada ibu seperti preeklampsia, diabetes, tekanan darah tinggi, kegemukan, dehidrasi, dan sebagainya
  • Kehamilan lewat waktu. Air ketuban akan berkurang setelah lewat 36 minggu masa kehamilan dan terlalu rendah ketika mencapai minggu ke-42
  • Obat-obatan. Beberapa jenis obat menyebabkan cairan ketuban rendah, misalnya obat tekanan darah tinggi.

Cara mengetahui air ketuban sedikit

Cara Memperbanyak Air Ketuban Selama Masa Kehamilanilustrasi proses USG (pexels.com/MART PRODUCTION)

Bagaimana cara mengetahui jumlah cairan ketuban rendah? Satu-satunya cara untuk mendeteksi kadar ketuban adalah melalui USG.

Tim medis akan mendeteksi dengan metode 'vertical maximum pocket' yakni memindai rahim untuk menemukan dan mengukur kedalaman kantong cairan ketuban. Pengukuran normal biasanya dilakukansejauh 2 hingga 8 sentimeter. Ketika kantung ketuban memiliki kedalaman kurang dari angka tersebut, maka dikatakan rendah. 

Setelah usia kandungan lebih dari 24 minggu, pengukuran cairan ketuban menggunakan cara AFI atau amniotic fluid index. Mirip dengan cara sebelumnya, hanya saja petugas akan mengukur kantong cairan dari empat bagian rahim yang berbeda. AFI dinyatakan normal ketika memiliki panjang sekitar 5-25 sentimeter. Kurang dari itu, maka cairan ketuban dianggap rendah.

Baca Juga: 3 Penyebab Air Ketuban Keruh, Ibu Hamil Wajib Waspada!

Cara memperbanyak air ketuban

Perawatan untuk kurangnya cairan ketuban akan tergantung pada penyebab dan seberapa parah kondisi yang dialami ibu. Beberapa cara berikut bisa kamu coba di rumah. Namun, ada juga yang memerlukan bantuan medis untuk penanganan lebih serius.

1. Perbanyak hidrasi

Cara Memperbanyak Air Ketuban Selama Masa Kehamilanilustrasi ibu hamil (pexels.com/yankrukov)

Menambah asupan cairan dapat berkontribusi pada peningkatan air ketuban dalam kandungan. Sebuah penelitian dalam jurnal Obstetrics and Gynecology menyebutkan, metode ini sangat efektif untuk meningkatkan cairan pada kehamilan usia 37 hingga 41 minggu. 

Selain itu, tinjauan basis data Cochrane juga berpendapat sama. Pada usia berapa pun, memastikan asupan hidrasi tercukupi akan membantu meningkatkan volume air ketuban.

2. Amnioinfusi

Amnioinfusion merupakan tindakan medis yang dilakukan dengan menyemprotkan larutan asin atau saline. Cairan tersebut dimasukkan ke dalam kantung ketuban melalui leher rahim. 

Berdasar ulasan dalam Obstetrical & Gynecological Survey, disebutkan bahwa amnioinfusion merupakan metode efektif untuk menambah cairan ketuban. Cara ini juga biasa digunakan oleh dokter untuk meningkatkan visibilitas bayi ketika USG atau sebelum melahirkan. Tepatnya, ketika detak jantung bayi tidak normal.

3. Injeksi cairan

Metode ini juga disebut sebagai amniosentesis yang melibatkan jarum tipis. Alat akan dimasukkan langsung ke kantung ketuban melalui perut ibu. 

Langkah ini dilakukan ketika kamu mengalami ketuban rendah sebelum atau selama persalinan. Alasannya, cairan ketuban yang cukup diperlukan untuk mempertahankan mobilitas serta detak jantung bayi selama persalinan. Dengan begitu mengurangi kemungkinan melahirkan secara sesar.

4. Cairan infus

Cara Memperbanyak Air Ketuban Selama Masa Kehamilanilustrasi terpasang infus (unsplash.com/Stephen Andrew)

Kekurangan cairan atau dehidrasi juga sangat mungkin menyebabkan volume ketuban rendah. Salah satu cara memperbanyaknya dengan memberikan cairan intravena atau infus

Metode ini sangat berguna jika ibu mengalami dehidrasi akibat mual atau muntah. Atau, ketika harus meningkatkan cairan ketuban dengan cara lebih cepat, melansir Healthline.

5. Mengobati penyakit penyerta

Kurangnya cairan ketuban juga bisa disebabkan oleh komplikasi kesehatan. Maka dari itu, langkah tepat mengatasinya yakni mengobati penyebabnya terlebih dahulu. 

Misalnya, pada penderita diabetes, usaha menambah cairan ketuban dengan meminum obat, memantau gula darah, dan kontrol teratur. Mengelola penyebab adalah solusi terbaik guna menghindari risiko kehamilan lainnya.

6. Bedrest

Cara Memperbanyak Air Ketuban Selama Masa Kehamilanilustrasi ibu hamil (unsplash.com/Sergiu Valenas)

Istirahat literally di tempat tidur bisa membantu meningkatkan aliran darah ke plasenta. Dengan begitu, volume cairan ketuban pun diharapkan ikut meningkat.

Opsi ini bisa dilakukan kapan saja, terutama ketika usia kandungan mencapai trimester akhir. Cobalah untuk rileks dengan sekadar menonton film atau aktivitas apapun yang kamu senangi. 

7. Diet

Mengonsumsi makanan sehat dengan nutrisi seimbang adalah hal wajib bagi ibu hamil. Protein tanpa lemak, biji-bijian, buah, dan sayuran segar dapat meningkatkan tingkat cairan ketuban dalam kandungan.

Sebuah riset pada hewan yang dipublikasi dalam Physiological Reports menunjukkan, makanan tinggi lemak berperan menurunkan tingkat ketuban. Selain itu, konsumsi stevia atau pemanis buatan juga tidak membantu meningkatkan cairan dan justru berisiko mengalami gangguan metabolisme tubuh.

Kurangnya cairan ketuban bisa terjadi pada usia kehamilan berapa pun. Jika kamu mengalaminya, segera temui dokter untuk mengetahui cara memperbanyak air ketuban terbaik atau penanganan medis yang diperlukan.

Baca Juga: 4 Cara Membedakan Air Ketuban dan Air Kencing pada Ibu Hamil

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya