5 Manfaat Baby Led Weaning untuk Bayi, Mulai Kenali Sebelum MPASI

04 Apr 2022, 06:19 WIB

ilustrasi seorang bayi sedang makan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Umumnya, setelah bayi memasuki usia 6 bulan, mereka akan mulai diperkenalkan dengan MPASI. Saat memberikan MPASI untuk pertama kalinya, biasanya ibu memberikan makanan bertekstur lembut yang diberikan ke bayi dengan cara disuapi.

Sementara, pada baby-led weaning (BLW), pengenalan makanan dilakukan melalui pemberian makan sendiri oleh bayi, dimulai sekitar usia 6 bulan atau lebih tergantung pada kondisi bayi. Alih-alih secara bertahap beralih dari makanan halus ke makanan padat, BLW mendorong orangtua untuk menawarkan makanan biasa seukuran bayi sejak awal. Orangtua memberikan beberapa makanan, lalu bayi akan memilih dan makan sendiri.

Meskipun begitu, bukan berarti semua makanan bisa diberikan pada bayi. Orangtua harus memberikan makanan yang tekstur dan ukurannya sesuai dan aman untuk bayi, seperti alpukat, kentang rebus, telur rebus, pasta, yoghurt, dan sebagainya. Selain itu, orangtua juga perlu memastikan bayi sudah mampu duduk dengan benar, mengambil, dan memasukkan makanan ke mulut.

Meskipun mungkin masih jarang dipraktikkan di Indonesia, tetapi BLW sebenarnya memberikan manfaat tersendiri bagi bayi. Berikut pembahasan seputar manfaat BLW bagi bayi yang dirangkum dari laman Healthline dan Cleveland Clinic.

1. Dapat melindungi dari kelebihan berat badan di masa depan

ilustrasi seorang anak sedang makan (freepik.com/freepik

Dengan BLW, bayi memiliki hak untuk menggenggam makanan dan memasukkannya ke mulut dengan kecepatannya sendiri, dengan sedikit pengaruh dari orangtua. Para ahli percaya bahwa melibatkan bayi dalam proses makan dapat melindungi mereka dari kelebihan berat badan di kemudian hari.

Bayi juga memiliki kesempatan yang lebih baik untuk berhenti makan saat kenyang. Lain halnya dengan bayi yang terbiasa disuapi, yang dipercaya berisiko lebih tinggi untuk makan berlebihan secara sadar atau tidak.

2. Mengasah keterampilan perkembangan yang penting

ilustrasi seorang bayi sedang makan (unsplash.com/Chris Benson)

Membiarkan bayi mengukur nafsu makan mereka sendiri, seperti rasa lapar dan kenyang adalah keterampilan yang sangat berharga. Ini akan membuat mereka terbiasa untuk tidak makan berlebihan karena mereka mengendalikan apa yang ada di mulut mereka dan apa yang mereka telan.

Bayi juga memiliki kesempatan untuk melakukan tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan motorik halus. Misalnya, mereka akan berlatih mengambil sepotong makanan, membawanya ke mulut, memasukkannya ke dalam mulut, mengunyah, dan menelan. Semua tindakan itu membutuhkan keterampilan motorik halus.

3. Terbiasa dengan interaksi sosial

ilustrasi seorang anak sedang makan (pexels.com/Kampus Production)

Baby-led weaning memperkenalkan bayi pada gagasan waktu makan keluarga sedini mungkin. Ini menawarkan penguatan sosial dan perkembangan yang positif.

Jika memungkinkan, sangat baik bagi keluarga memiliki momen makan bersama setiap harinya. Dengan begitu, bayi bisa melihat cara mengunyah, menelan, dan belajar banyak dengan melihat cara makan orang dewasa di sekitarnya.

4. Mempromosikan perilaku makan yang baik

ilustrasi seorang bayi sedang makan (pexels.com/MART PRODUCTION)

BLW menempatkan penekanan pada membiarkan bayi memilih sendiri apa dan berapa banyak yang mereka makan. Ini membuat bayi terbiasa menjadi peserta aktif dalam aktivitas makan daripada hanya menjadi penerima pasif. Karena itu, BLW mampu mempromosikan perilaku makan yang lebih sehat berdasarkan nafsu makan daripada faktor eksternal, di kemudian hari.

Terbiasa memilih apa yang dimakan dan kapan berhenti makan sejak dini membuat bayi tumbuh menjadi individu yang kurang responsif terhadap makanan. Artinya, mereka akan makan hanya saat lapar dan berhenti setelah kenyang. Kurang responsif terhadap makanan dan memiliki kemampuan untuk mengenali perasaan kenyang membuat mereka memiliki risiko yang lebih rendah mengalami obesitas pada masa anak-anak.

5. Mendapatkan kepercayaan diri

ilustrasi seorang anak sedang makan es krim (unsplash.com/Shalev Cohen)

Membiarkan bayi melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri memungkinkan mereka belajar sekaligus memberi kepercayaan diri pada kemampuan dan penilaian mereka sendiri. Ketika bayi mengambil dan memasukkan makanan ke mulut, ia mendapatkan pengalaman berupa rasa atau tekstur yang baru bagi dirinya.

Pada gilirannya, ini membantu membangun kepercayaan diri dan harga dirinya. Seiring bertambahnya pengalaman si kecil seputar makanan, menemukan apa yang bisa dimakan dan apa yang tidak, dan apa yang diharapkan dari setiap jenis makanan, anak belajar untuk mempercayai penilaiannya sendiri.

BLW memang memiliki berbagai manfaat, tetapi penting untuk mempertimbangkan banyak hal, seperti keamanan dan nutrisi. Untuk itu, sebelum memutuskan memperkenalkan makan pada si kecil dengan metode BLW, konsultasikan dulu pada dokter anak apakah ini cocok dengan keadaan dan kebutuhan anak. Jika ya, minta saran seputar bagaimana cara memperkenalkan BLW yang baik dan benar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.