Apa Saja Manfaat Berhenti Merokok? Yang Pasti Gak Rugi!

Merokok menyebabkan jantung berdetak lebih cepat sehingga memperberat kerja jantung. Ini bisa mengakibatkan perokok merasakan kelelahan, nyeri dada, hingga kesulitan bernapas.

Menurut WebMD, dalam 30 menit setelah berhenti merokok, detak jantung dan tekanan darah akan kembali normal. Dengan menurunnya tekanan darah, maka risiko berbagai penyakit terkait jantung juga akan menurun.

Dalam kondisi normal, sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh. Namun, apabila seseorang menghirup karbon monoksida, maka sel darah merah lebih mudah berikatan dengan karbon monoksida dibandingkan dengan oksigen. Ketika sel darah lebih banyak membawa karbon monoksida, maka organ tubuh seperti otak dan jantung tidak mendapat oksigen yang cukup, mengutip penjelasan Cleveland Clinic.

Perokok memiliki jumlah karbon monoksida 3 sampai 15 kali lebih banyak di dalam darah daripada orang lain yang tidak merokok. Adanya zat beracun tersebut dalam jumlah banyak dapat menyebabkan sakit kepala, detak jantung meningkat, atau mual. 

Berhenti merokok dapat menurunkan kadar karbon monoksida dalam jumlah normal. Dengan begitu, sel darah merah dapat berfungsi secara normal dengan membawa oksigen dan menyalurkannya ke berbagai organ tubuh.

Kamu tentu sudah tahu bahwa merokok meningkatkan risiko penyakit jantung. Merokok menjadi penyebab utama serangan jantung. 

Menghentikan kebiasaan merokok meskipun masih sehari dapat menurunkan risiko serangan jantung. Bagaimana pada perokok yang sebelumnya sudah mengalami serangan jantung? Berhenti merokok juga bermanfaat bagi mereka yang sudah mengalami serangan jantung. Dengan berhenti merokok, risiko serangan jantung berikutnya dapat diminimalkan.

Setelah 15 tahun berhenti merokok, risiko penyakit jantung koroner juga menurun mendekati orang yang tidak merokok.

Rokok mengandung banyak zat yang berbahaya bagi berbagai organ tubuh. Zat pada asap rokok  juga dapat merusak sel saraf yang membantu indra penciuman dan saraf yang membantu indra pengecap. 

Dalam jangka waktu 48 jam setelah berhenti merokok, maka sel penciuman dan sel pengecap yang rusak tersebut mulai berfungsi normal. Dengan begitu, kemampuan mencium dan pengecap akan membaik.

Saat mulai menghentikan kebiasaan merokok, sirkulasi darah akan kembali lancar. Namun, manfaat tersebut akan makin terasa sekitar 2 sampai 12 minggu setelah berhenti merokok, mengutip penjelasan Healthline. 

Sirkulasi darah yang lancar membuat tangan dan kaki akan mulai menghangat. Adanya sirkulasi yang baik membuat aktivitas fisik menjadi lebih mudah serta menurunkan risiko serangan jantung.

Asap rokok menyebabkan perokok mengalami masalah pernapasan, salah satunya batuk. Berhenti merokok tentunya bermanfaat bagi kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan. Berhenti merokok memberikan manfaat mengurangi batuk dan membuat pernapasan menjadi lebih lega. 

Merokok juga merusak silia pada paru-paru. Silia berperan dalam membersihkan paru-paru dan mengurangi infeksi. Dengan berhenti merokok, maka silia yang terdapat pada paru-paru akan tumbuh kembali sehingga dapat membersihkan paru-paru sebagaimana mestinya.

Dilansir American Cancer Society, asap rokok mengandung berbagai bahan kimia, termasuk di antaranya merupakan karsinogen. Karsinogen merupakan zat pemicu kanker, sehingga menyebabkan perokok lebih berisiko mengalami beberapa jenis kanker.

Berhenti merokok merupakan salah satu langkah penting untuk mengurangi risiko kanker. Berhenti merokok, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), dapat menurunkan risiko 12 jenis kanker, beberapa di antaranya adalah kanker pada organ paru-paru, usus, esofagus, ginjal, serviks, dan lainnya. Perlu waktu beberapa tahun setelah berhenti merokok agar risiko kanker dapat menurun.

Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat atau adanya pembuluh darah otak yang pecah sehingga mengakibatkan kerusakan sel otak. Kerusakan bagian otak dapat menimbulkan disabilitas, misalnya kelemahan otot, kesulitan berbicara, dan lainnya. Kebisaan merokok meningkatkan pembentukan bekuan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah di otak sehingga memicu terjadinya stroke.

Berhenti merokok juga memiliki manfaat dapat menurunkan risiko stroke. Dalam jangka waktu 5 tahun setelah berhenti merokok, risiko stroke dapat menurun hingga menyamai orang yang tidak merokok.

Manfaat berhenti merokok bagi kesehatan tubuh sungguh tak terkira karena berbagai jaringan dan organ tubuh mulai bekerja sesuai fungsi normalnya. Manfaat tersebut menjadi maksimal setelah berhenti merokok selama bertahun-tahun, sehingga risiko berbagai penyakit turun bahkan hampir menyamai orang yang tidak merokok.