Perlu diingat, meski manfaat isoflavon ini sangat bagus, tetapi senyawa tersebut relatif rentan terhadap panas tinggi. Kandungan isoflavon akan semakin turun dengan peningkatan proses pemasakan, karena terjadi kerusakan atau pemindahan isoflavon dari bahan dasar.
Oleh sebab, cara memasak tempe juga perlu diperhatikan agar senyawa tersebut tidak hilang, sehingga kamu bisa mendapat manfaat kesehatan dari isoflavon saat menyantap sajian tempe.
Dalam penelitian yang dimuat dalam jurnal Penelitian Gizi dan Makanan (PGM) tahun 2010, disebutkan bahwa proses pengukusan menurunkan isoflavon terkecil (13,3 persen) dibandingkan dengan penggorengan (39,15 persen) dan perebusan (18,2 persen).
Selain itu, konsentrasi isoflavon dalam tubuh sangat bervariasi serta dipengaruhi banyak faktor, sehingga sulit untuk menentukan dosis ideal konsumsi isoflavon. Beberapa penelitian merekomendasikan konsumsi isoflavon sebesar 30-100 mg per hari.
Sementara itu, berbagai hasil metaanalisis lain menyatakan bahwa isoflavon akan berperan dalam menurunkan kadar lipid darah jika diberikan minimal 35 mg per hari atau kira-kira 3 potong tempe ukuran sedang.
Itulah fakta-fakta seputar manfaat tempe bagi kesehatan. Luar biasa bukan? Bukan cuma lauk yang bisa diolah menjadi sajian berbagai rupa, tetapi kandungan gizi dan manfaatnya juga sangat besar untuk mendukung kesehatan. Dengan pengolahan yang baik dan tepat, diharapkan kita bisa memperoleh manfaat optimal dari konsumsi tempe. Hari ini sudah makan tempe, belum?