Dilansir Science Daily, penelitian berjudul “Football for Health” yang berisi 14 artikel ilmiah mengenai sepak bola dari Scandinavian Journal of Medicine and Science in Sports tahun 2010 menyebutkan bahwa sepak bola memberi efek kesehatan dan kebugaran yang sama dengan berlari, dan dalam beberapa kasus bahkan memberikan efek yang lebih baik daripada sekadar berlari.
Penelitian ini sendiri dilakukan terhadap subjek penelitian berusia 9 hingga 77 tahun yang sebelumnya tidak aktif melakukan olahraga atau latihan tertentu.
Dalam penelitian tersebut, pelatihan sepak bola selama 2–3 jam setiap minggunya dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular, metabolisme, dan muskuloskeletal yang signifikan pada semua subjek penelitian.
Temuan menariknya adalah, banyak subjek penelitian yang terus bermain sepak bola setahun setelah penelitian usai, bahkan beberapa di antaranya bergabung dengan klub sepak bola. Sementara itu, tidak banyak dari kelompok berlari yang melanjutkan rutinitasnya tersebut.
Tim peneliti menyimpulkan, itu dapat terjadi karena pelari lebih berfokus pada kesehatan dan kebugaran semata, sementara para pemain sepak bola cenderung memiliki komitmen pada aktivitas sepak bola itu sendiri.
Itulah manfaat sepak bola untuk kesehatan tubuh. Sepak bola bisa dibilang merupakan olahraga paket lengkap, karena melibatkan berbagai aktivitas fisik seperti berjalan, joging, lari kencang, melompat, menendang, dan sebagainya. Manfaatnya pun tak hanya dirasakan fisik, tetapi juga mental dan emosional para pemainnya.
Sebagai olahraga yang sangat populer, pemain sepak bola bisa lebih tekun dalam bermain sepak bola karena tidak hanya berorientasi pada tujuan kesehatan pribadi. Lebih dari itu, sepak bola merupakan bentuk kerja sama dan menjadi hobi yang dicintai.