ilustrasi latihan kelenturan bagi perempuan (pexels.com/Ahmed Kurt)
Kabar baiknya, upaya pencegahan disfungsi otot dasar panggul kini mulai mendapat perhatian dari dunia olahraga. Penelitian yang diterbitkan pada 2025 oleh Camilo Jose Cela University menunjukkan, posisi squat paralel, full plank, dan quadruped hold menghasilkan aktivasi terbaik pada otot dasar panggul dibandingkan posisi lainnya. Latihan-latihan tersebut mampu menstimulasi kekuatan dan ketahanan otot lebih efektif dibandingkan latihan konvensional seperti Kegel. Meski demikian, pelaksanaan latihan harus disesuaikan dengan kondisi individu karena setiap atlet memiliki kebutuhan biomekanik yang berbeda.
Namun, latihan yang sifatnya umum sering kali tidak membuahkan hasil optimal. Hal ini terjadi karena gerakan kontraksi otot dasar panggul dilakukan dengan teknik yang salah, sehingga justru memperparah kondisi. Oleh karena itu, peran fisioterapis bersertifikat menjadi sangat penting untuk memastikan teknik latihan dilakukan dengan benar dan aman. Program latihan yang dipersonalisasi juga harus mencakup peningkatan kekuatan otot inti, stabilitas panggul, dan koordinasi pernapasan agar tekanan intra-abdomen dapat dikontrol dengan baik selama aktivitas berat.
Skrining dini menjadi langkah berikutnya yang tak kalah penting. Pemeriksaan sederhana dengan pertanyaan seperti “apakah Anda pernah mengalami kebocoran urin saat berolahraga?” atau “apakah Anda merasakan nyeri di bagian panggul?” dapat menjadi langkah awal untuk mengenali adanya gangguan fungsi otot dasar panggul. Di level profesional, klub-klub sepak bola putri seperti Manchester City dan Chelsea telah menunjukkan dukungan dengan melibatkan fisioterapis khusus untuk edukasi dan pelatihan pemain perempuan. Pendekatan ini tidak hanya menurunkan angka keluhan, tetapi juga meningkatkan kesadaran dan rasa percaya diri atlet.
Pendekatan holistik menjadi kunci dalam menjaga kesehatan dasar panggul. Penggabungan latihan kekuatan inti (core training), fleksibilitas pinggul, dan pernapasan diafragma terbukti membantu menurunkan tekanan berlebih di area panggul. Dengan pendekatan yang tepat, atlet dapat mempertahankan performa puncak tanpa mengorbankan kesehatan jangka panjang.
Gangguan otot dasar panggul bukan hanya persoalan medis, melainkan juga menyangkut kesehatan jangka panjang, baik bagi atlet profesioanal maupun penikmat olahraga rekreasional. Melalui edukasi, pencegahan, dan latihan yang benar, setiap perempuan dapat menjaga fungsi tubuhnya sekaligus membantu menghilangkan tabu seputar kesehatan panggul yang selama ini jarang dibahas.