Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Kita Perlu Membakar Kalori dengan Olahraga?

ilustrasi pembakaran kalori (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi pembakaran kalori (pexels.com/MART PRODUCTION)

Saat makan atau minum, kita memasukkan sejumlah kalori dari makanan atau minuman ke dalam tubuh. Kalori ini kemudian dipecah menjadi bentuk energi yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh untuk berfungsi dengan baik dan melakukan aktivitas sehari-hari. Yaps, kalori di dalam tubuh akan dipecah atau mengalami pembakaran secara otomatis.

Namun dalam praktiknya, kita sering kali direkomendasikan untuk melakukan pembakaran kalori tambahan secara rutin, seperti melakukan olahraga atau aktivitas fisik lainnya. Mengapa diperlukan pembakaran kalori tambahan dengan olahraga? Inilah penjelasan menarik yang harus kamu simak.

1. Jumlah kalori yang masuk harus sama dengan yang keluar

ilustrasi makan berkalori (pexels.com/Andres Ayrton)
ilustrasi makan berkalori (pexels.com/Andres Ayrton)

Kalori adalah suatu ukuran energi. Biasanya ini diukur dengan satuan kkal atau kilokalori, atau menggunakan satuan kJ atau kilojoule. Pada dasarnya, kalori merujuk pada jumlah energi yang terdapat pada suatu makanan atau minuman yang kita konsumsi. Semakin banyak kalori yang terkandung dalam makanan atau minuman, semakin banyak energi yang dihasilkan.

Kalori menyuplai energi di dalam tubuh. Setiap orang membutuhkan jumlah kalori yang berbeda-beda setiap harinya. Ini bergantung pada jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, tingkat aktivitas fisik, maupun kondisi kesehatan secara menyeluruh.

Dalam Pedoman diet untuk orang Amerika, rata-rata pria aktif membutuhkan hingga 3.000 kkal setiap hari. Sedangkan perempuan aktif, membutuhkan 2.400 kkal setiap harinya. Namun, jumlah ini sangat bervariasi pada setiap orang.

Untuk mencapai tubuh yang sehat, kita memerlukan asupan kalori yang seimbang. Artinya, jumlah kalori yang masuk harus sama dengan jumlah yang keluar atau yang dibakar oleh tubuh. Jika jumlah kalori yang masuk terlalu banyak atau terlalu rendah, ini dapat menyebabkan masalah kesehatan.

2. Kalori adalah bahan bakar tubuh untuk beraktivitas dan dipecah lewat proses metabolisme

ilustrasi membersihkan rumah (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi membersihkan rumah (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kalori memiliki peranan yang sangat penting di dalam tubuh. Saat kita bernapas, kita membutuhkan kalori. Saat kita membaca, kita membutuhkan kalori. Saat kita berkedip, kita membutuhkan kalori. Bahkan kita juga membutuhkannya saat tersenyum. Kalori dibutuhkan dalam setiap fungsi tubuh, baik fungsi dasar atau pun fungsi kompleks. Ibaratnya, kalori seperti bahan bakar di dalam tubuh.

Di dalam tubuh, kalori akan dipecah menjadi energi atau melalui proses metabolisme. Pembakaran kalori ini digunakan oleh tubuh dalam beberapa proses, seperti:

  • Laju metabolisme basal: ini adalah proses penggunaan kalori untuk menjalankan semua fungsi dasar tubuh saat beristirahat. Misalnya, untuk bernapas, detak jantung, sistem saraf, tekanan darah, dan semua fungsi tubuh otomatis yang terjadi setiap hari.
  • Termogenesis: adalah proses tubuh yang menghasilkan panas. Ini terkait dengan penggunaan kalori untuk mengolah makanan dan minuman. Misalnya dari proses mengunyah, menelan, mencerna, menyerap nutrisi, hingga menyimpan makanan. Sekitar 10 persen kalori dari makanan yang dikonsumsi digunakan dalam fungsi ini.
  • Aktivitas fisik: penggunaan kalori untuk setiap gerakan yang kita lakukan. Misalnya, jalan kaki, lari, bermain tenis, mengerjakan pekerjaan rumah tangga, berkebun, atau aktivitas fisik lainnya.

Pembakaran kalori terjadi sepanjang hari tanpa henti, bahkan saat kita tidur. Hal ini diperlukan untuk terus menyediakan sumber energi bagi aktivitas tubuh yang kompleks. Tanpa energi, sel-sel dalam tubuh akan mati, jantung dan paru-paru akan berhenti bekerja, dan organ-organ tidak menjalankan fungsi dasar yang diperlukan oleh tubuh.

3. Kita butuh membakar kalori tambahan lewat aktivitas fisik, kenapa?

ilustrasi olahraga (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi olahraga (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sekitar 60 hingga 70 persen kalori yang masuk ke dalam tubuh digunakan dalam proses metabolisme basal. Di mana sisanya, akan menyuplai fungsi tubuh lain ketika tubuh mulai benar-benar bergerak. Misalnya, mengambil kopi, pergi ke toilet, berjalan-jalan santai, hingga saat olahraga.

Olahraga atau aktivitas fisik dapat membakar lebih banyak kalori, karena setiap gerakan-gerakannya membutuhkan energi yang besar. Jika seseorang memiliki tingkat aktivitas atau pergerakan yang rendah, tingkat pembakaran kalori juga menurun. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan kalori.

Di dalam tubuh, kalori ditumpuk atau disimpan dalam bentuk lemak. Apabila asupan kalori dan jumlah aktivitas fisik tidak seimbang dalam waktu yang lama, penumpukan lemak ini dapat terjadi terus-menerus. Kondisi ini bisa memicu penambahan berat badan atau obesitas. Lambat laun, ini juga dapat menempatkan diri pada risiko diabetes atau sejumlah masalah kesehatan lain, seperti masalah jantung (kardiovaskular).

Selain itu, seiring bertambahnya usia, laju metabolisme basal tubuh juga mengalami penurunan. Dilansir laman Health, laju metabolisme dasar turun 1–2 persen per 10 tahun setelah usia 20 tahun. Artinya, tingkat pembakaran kalori untuk fungsi tubuh dasar juga semakin berkurang. Selain itu, massa otot, status kehamilan (bagi perempuan), dan pola makan juga dapat menurunkan laju metabolisme tubuh.

Oleh sebab itu, pembakaran kalori tambahan melalui olahraga atau aktivitas fisik secara rutin sangat diperlukan. Ini adalah cara untuk menjaga keseimbangan jumlah kalori dalam tubuh. Jadi, meskipun jadwal harian sangat padat, usahakan untuk tetap menjaga tubuh tetap aktif.

Pembakaran kalori tambahan dengan olahraga dapat membantu menyeimbangkan jumlah kalori berlebih. Di mana pada jangka panjang, ini dapat membantu menurunkan risiko masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, hingga masalah jantung. Selain memperhatikan kuantitas asupan kalori, jangan lupa juga untuk memperhatikan kualitas kalori yang kita konsumsi. Usahakan mengkonsumsi kalori yang tinggi gizi dan hindari kalori kosong untuk menjadi tetap sehat.

Referensi

“Metabolism and weight loss: How you burn calories”. Mayo Clinic. Diakses Mei 2025. 
“Understanding Calories”. NHS. Diakses Mei 2025.
“How Many Calories Do You Need?”. Medical News Today. Diakses Mei 2025. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us