ilustrasi olahraga (pexels.com/Ketut Subiyanto)
Sekitar 60 hingga 70 persen kalori yang masuk ke dalam tubuh digunakan dalam proses metabolisme basal. Di mana sisanya, akan menyuplai fungsi tubuh lain ketika tubuh mulai benar-benar bergerak. Misalnya, mengambil kopi, pergi ke toilet, berjalan-jalan santai, hingga saat olahraga.
Olahraga atau aktivitas fisik dapat membakar lebih banyak kalori, karena setiap gerakan-gerakannya membutuhkan energi yang besar. Jika seseorang memiliki tingkat aktivitas atau pergerakan yang rendah, tingkat pembakaran kalori juga menurun. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan kalori.
Di dalam tubuh, kalori ditumpuk atau disimpan dalam bentuk lemak. Apabila asupan kalori dan jumlah aktivitas fisik tidak seimbang dalam waktu yang lama, penumpukan lemak ini dapat terjadi terus-menerus. Kondisi ini bisa memicu penambahan berat badan atau obesitas. Lambat laun, ini juga dapat menempatkan diri pada risiko diabetes atau sejumlah masalah kesehatan lain, seperti masalah jantung (kardiovaskular).
Selain itu, seiring bertambahnya usia, laju metabolisme basal tubuh juga mengalami penurunan. Dilansir laman Health, laju metabolisme dasar turun 1–2 persen per 10 tahun setelah usia 20 tahun. Artinya, tingkat pembakaran kalori untuk fungsi tubuh dasar juga semakin berkurang. Selain itu, massa otot, status kehamilan (bagi perempuan), dan pola makan juga dapat menurunkan laju metabolisme tubuh.
Oleh sebab itu, pembakaran kalori tambahan melalui olahraga atau aktivitas fisik secara rutin sangat diperlukan. Ini adalah cara untuk menjaga keseimbangan jumlah kalori dalam tubuh. Jadi, meskipun jadwal harian sangat padat, usahakan untuk tetap menjaga tubuh tetap aktif.
Pembakaran kalori tambahan dengan olahraga dapat membantu menyeimbangkan jumlah kalori berlebih. Di mana pada jangka panjang, ini dapat membantu menurunkan risiko masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, hingga masalah jantung. Selain memperhatikan kuantitas asupan kalori, jangan lupa juga untuk memperhatikan kualitas kalori yang kita konsumsi. Usahakan mengkonsumsi kalori yang tinggi gizi dan hindari kalori kosong untuk menjadi tetap sehat.
Referensi
“Metabolism and weight loss: How you burn calories”. Mayo Clinic. Diakses Mei 2025.
“Understanding Calories”. NHS. Diakses Mei 2025.
“How Many Calories Do You Need?”. Medical News Today. Diakses Mei 2025.