5 Makanan yang Aman Dikonsumsi oleh Pasien Hiperkloremia

Kandungan natriumnya rendah bahkan tidak ada

Hiperkloremia (hyperchloremia) adalah istilah medis untuk seseorang yang kadar klorida serum di dalam darahnya lebih besar dari 100 miliekuivalen per liter (mEq/L) atau 100 milimol per liter (mmol/L).

Hiperkloremia dapat ditemukan pada kasus dehidrasi, gagal ginjal akut, dan asidosis metabolik akibat diare berkepanjangan, kehilangan natrium bikarbonat, hiperfungsi status adrenokortikal, dan penggunaan larutan saline yang berlebihan.

Penyebab hiperkloremia yang paling sering sama dengan hipernatremia (kelebihan kadar natrium dalam darah), yaitu karena terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung natrium.

Menurut laporan dalam Journal Evidence-Based Practice of Critical Care (Third Edition) tahun 2020, hiperkloremia sangat berbahaya. Walaupun pengobatan hiperkloremia sesuai dengan penyebabnya masing-masingnya, tetapi pasien juga direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang rendah natrium.

Ada rekomendasi makanan yang aman dikonsumsi oleh pasien hiperkloremia. Tak hanya rendah kandungan natrium, kandungan nutrisi makanan ini bisa membantu mencegah pasien komplikasi penyakit berbahaya akibat kelebihan kadar klorida serum di dalam darahnya.

1. Apel

5 Makanan yang Aman Dikonsumsi oleh Pasien Hiperkloremiailustrasi buah apel (pixabay.com/Larisa-K)

Dilansir Healthline, apel secara alami rendah kandungan natrium. Porsi 100 gram apel hanya mengandung 1 miligram natrium. Buah ini cocok dikonsumsi oleh pasien hiperkloremia karena kandungan natriumnya yang rendah serta sekitar 85 persen kandungannya adalah air.

Hiperkloremia disebabkan oleh banyak hal, salah satunya yaitu dehidrasi. Pengobatan hiperkloremia tergantung dari penyebab utamanya. Jika penyebabnya adalah dehidrasi, maka pengobatan akan mencakup hidrasi, salah satunya bisa dengan mengonsumsi apel.

Karena kandungan natrium pada buah apel sangat rendah, mengonsumsinya setiap hari tidak akan membuat kadar klorida di dalam darah pasien terus bertambah.

2. Labu kuning

5 Makanan yang Aman Dikonsumsi oleh Pasien Hiperkloremiailustrasi labu kuning (freepik.com/jcomp)

Natrium tidak selalu berbahaya untuk dikonsumsi karena tubuh butuh mineral ini dalam jumlah yang cukup untuk membantu sel-sel tubuh menyerap nutrisi dan air, kontraksi otot, dan membantu saraf membawa pesan antara otak dan tubuh.

Selain itu, tubuh juga membutuhkan natrium untuk mengontrol tekanan darah, keseimbangan seluruh cairan tubuh, dan volume darah.

Akan tetapi, itu semua hanya berlaku bagi orang yang sehat tanpa hiperkloremia. Pasien dengan hiperkloremia harus benar-benar menjaga pola makan dengan membatasi asupan makanan yang mengandung natrium.

Dikutip dari Fruits and Veggies, makanan lain yang aman dikonsumsi oleh pasien hiperkloremia yaitu labu kuning. Labu kuning sama sekali tidak mengandung natrium, yaitu 0 mg.

Labu kuning juga bermanfaat untuk kesehatan ginjal. Mengonsumsinya bisa membantu membersihkan ginjal dari racun yang menumpuk, menjaga tekanan darah tetap stabil, dan mengurangi penyakit yang berhubungan dengan jantung seperti aritmia dan penyakit kardiovaskular pada pasien hiperkloremia.

Baca Juga: 5 Makanan yang Perlu Dihindari oleh Pasien Hiperkloremia

3. Nasi putih

5 Makanan yang Aman Dikonsumsi oleh Pasien Hiperkloremiailustrasi nasi putih (freepik.com/freepik)

Asupan natrium adalah keseimbangan yang rumit, karena apabila mengonsumsinya berlebihan akan menyebabkan hiperkloremia yang dapat menyebabkan komplikasi berbahaya lainnya seperti hipertensi, batu ginjal, cedera ginjal, gagal ginjal, kardiovaskular, dan masalah pada otot dan tulang. 

Beras putih adalah beras yang bagian sekam, kulit dan juga benihnya terlepas. Maka dari itu, nasi putih memiliki kandungan serat yang lebih sedikit, begitu juga dengan kandungan protein, antioksidan sampai jenis vitamin dan mineral lainnya.

Dilansir Live Strong, nasi putih yang dimasak bebas natrium jika dimasak dalam air tanpa tambahan garam. Penambahan mentega asin, kaldu, atau bumbu campuran garam apa pun hanya akan menambah natrium. Nasi putih dalam bentuk aslinya tidak mengandung natrium sama sekali.

Nasi merah, nasi cokelat, dan nasi hitam mengandung lebih banyak natrium daripada nasi putih, tetapi jumlahnya masih sedikit, yaitu 2 miligram natrium untuk nasi merah, 4 miligram natrium untuk nasi cokelat dan 15 miligram untuk nasi hitam per 100 gramnya.

4. Dada ayam

5 Makanan yang Aman Dikonsumsi oleh Pasien Hiperkloremiailustrasi daging dada ayam (pixabay.com/mygraphx)

Dada ayam sangat baik disertakan dalam pola makan seimbang harian. Satu porsi 3 ons (85 gram) daging dada ayam panggang tanpa tulang dan kulit mengandung 128 kalori, 26 gram protein, dan 2,7 gram lemak, dan 0 gram karbohidrat.

Merebus daging dada ayam umumnya merupakan metode yang paling sehat jika ingin mengurangi kandungan natrium di dalamnya. Memanggang atau membakarnya dapat menyimpan natrium lebih banyak daripada merebusnya.

Mengurangi asupan garam telah terbukti membantu menurunkan kadar klorida serum yang tinggi pada pasien hiperkloremia. Maka dari itu perlu mempertimbangkan teknik memasak ayam. Jangan sampai kandungan nutrisi penting pada ayam jadi berkurang dan nutrisi berbahaya bertambah karena cara memasak yang salah.

Dilansir VeryWellFit, daging dada ayam mengandung 44 miligram natrium. Angka ini masih dalam batas aman untuk dikonsumsi oleh pasien hiperkloremia. Asupan natrium sehat pada orang yang tidak menderita hiperkloremia yaitu 115 miligram per porsinya.

Karena setiap individu yang memiliki penyakit ini memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui asupan natrium yang tepat per harinya.

5. Cokelat hitam

5 Makanan yang Aman Dikonsumsi oleh Pasien Hiperkloremiailustrasi cokelat hitam (pixabay.com/5671698)

Tidak hanya makanan asin, ternyata makanan manis pun bisa mengandung natrium dalam jumlah tinggi. Misalnya panekuk, puding, oatmeal, cookies, dan cake, semua makanan manis ini mengandung 100 sampai dengan 1.500 miligram natrium per porsinya.

Cokelat hitam yang dibuat dengan setidaknya 70 persen kakao adalah pilihan yang baik untuk pasien hiperkloremia yang ingin mengonsumsi makanan manis, dengan catatan memakannya dalam jumlah sedang.

Dikutip dari WeekAnd, cokelat hitam tidak mengandung natrium namun mengandung banyak antioksidan yang bertanggung jawab untuk menurunkan kolesterol jahat dan tingkat tekanan darah pada pasien hiperkloremia.

Walaupun tidak mengandung natrium sama sekali, tetapi cokelat hitam mengandung kalori yang tinggi serta kafein dan lemak. Porsi 40 gram adalah batas aman untuk mengonsumsi cokelat hitam per harinya.

Makanan-makanan di atas aman dikonsumsi oleh pasien hiperkloremia. Jika ingin mengonsumsinya setiap hari boleh saja, tetapi harus disertai makanan sehat lainnya lewat pola makan bergizi seimbang.

Baca Juga: Hipernatremia: Gejala, Penyebab, Komplikasi, Pengobatan

Tiya Ananta Photo Verified Writer Tiya Ananta

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya