Nasi Dingin Lebih Rendah Gula, Mitos atau Fakta?

Nasi dingin mengandung pati resistan yang lebih tinggi dibandingkan nasi panas yang baru dimasak. Mengutip dari Healthline, pati resistan adalah jenis serat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi dapat difermentasi oleh bakteri di dalam usus. Ini membuat serat tersebut bertindak sebagai prebiotik atau makanan bagi bakteri yang tinggal di usus.

Tak hanya ditemukan dalam nasi dingin, pati resistan dikenal juga sebagai pati retrogradasi yang bisa dijumpai di dalam makanan dengan zat tepung yang dimasak, lalu didinginkan. Proses pendinginan pada makanan tersebut menyebabkan beberapa pati mengalami retrogradasi (pengkristalan) sehingga berubah menjadi pati resistan. Intinya, pati yang berubah menjadi pati resistan akan sulit untuk dicerna oleh tubuh.

Dalam proses fermentasinya, pati resistan menghasilkan asam lemak rantai pendek yang memengaruhi dua hormon, yakni GLP-1 (glucagon-like peptide-1) dan PYY (peptide YY). Berdasarkan penelitian yang terbit dalam jurnal American Journal of Physiology-Endocrinology and Metabolism pada 2008, dua hormon tersebut bertugas untuk mengatur nafsu makan. Selain itu, baik GLP-1 dan PYY juga dikenal sebagai hormon antidiabetik dan antiobesitas.

Sebagaimana penjelasan dari studi yang terbit dalam jurnal Advance in Nutrition tahun 2015, dua hormon tersebut berkaitan dengan sensitivitas insulin dan pengurangan lemak perut. Kemudian, sebuah penelitian yang terbit dalam jurnal Asian Pacific Journal of Clinical Nutrition pada 2015 menunjukkan bahwa 15 orang dewasa yang memakan nasi dingin yang kemudian dipanaskan kembali secara signifikan mendapat asupan gula yang lebih rendah. Ini membuktikan bahwa pati resistan yang terkandung di dalam nasi dingin berkaitan erat dengan kadar gula yang rendah.

Berdasarkan penjelasan di atas, yang didukung oleh sejumlah studi, terbukti bahwa nasi dingin lebih rendah gula dibandingkan nasi panas yang baru matang. Ini karena nasi dingin mengandung pati resistan yang lebih tinggi dibandingkan nasi panas yang baru dimasak. Pati resistan yang terkandung di dalam nasi dingin bisa mengontrol gula darah dan kolesterol di dalam tubuh.

Jadi, apabila mengonsumsi nasi yang didinginkan selama kurang lebih 1 jam, kamu akan mendapat asupan gula yang lebih rendah. Apabila tidak biasa dengan nasi dingin, kamu bisa memanaskannya kembali. Faktanya, menurut sebuah studi yang terbit dalam jurnal Advance in Nutrition pada 2013, nasi dingin yang dipanaskan kembali justru memiliki jumlah pati resistan yang lebih tinggi.

Kendati demikian, nasi dingin yang akan dikonsumsi tersebut harus diolah dengan cara yang tepat. Langkah pertama yang harus kamu lakukan ialah mendinginkan nasi yang baru matang selama 1 jam. Setelah itu, bungkus nasi, lalu masukkan ke dalam lemari pendingin dengan suhu 5 derajat celsius untuk menghindari pembentukan spora atau racun. Jika sudah, kamu bisa menyimpannya sebagai stok selama 3—4 hari.