Tidur dengan Kipas Angin Menghadap ke Badan, Apakah Aman?

Berikut dampaknya bagi kesehatan!

Sebagai negara yang dilewati garis ekuator, Indonesia selalu disinari matahari sepanjang tahun. Suhu hangat, bahkan cenderung panas, adalah teman akrab kita sehari-hari. Untuk menyejukkan ruangan, kipas angin pun dipilih banyak orang, karena harganya terjangkau dan hemat listrik.

Dari segi kesehatan, apakah aman tidur dengan kipas angin menghadap ke badan? Let's find out together!

1. Kipas angin memang efektif untuk mendinginkan tubuh

Kipas angin adalah perangkat pendingin yang efektif bagi mereka yang tidak memiliki air conditioner (AC). Studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA pada Februari 2015 mencari tahu efek penggunaan kipas angin listrik terhadap suhu inti tubuh dan detak jantung.

Delapan laki-laki sehat dengan usia rata-rata 23 tahun berpartisipasi dalam studi ini. Mereka memakai celana pendek dan kaus oblong lalu duduk di ruangan dengan suhu 36 derajat Celsius dan 42 derajat Celsius.

Setiap suhu diuji dengan dan tanpa kipas berdiameter 18 inci menghadap ke peserta studi dengan jarak tiga kaki (91 cm) selama 20 menit. Hasilnya, kipas angin listrik bisa mencegah peningkatan suhu inti tubuh dan denyut jantung hingga 80 persen.

2. Namun, kipas angin bisa mengeringkan mulut, hidung, dan tenggorokan

Tidur dengan Kipas Angin Menghadap ke Badan, Apakah Aman?ilustrasi tidur dengan kipas angin (freepik.com/rawpixel.com)

Mengutip Healthline, sirkulasi udara dari kipas angin bisa mengeringkan mulut, hidung, dan tenggorokan. Ini bisa menyebabkan produksi lendir (mukus) berlebihan, lalu memicu sakit kepala, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan mengorok.

Ada beberapa cara untuk menghilangkan lendir berlebih, seperti minum lebih banyak air, menggunakan pelembap udara (humidifier), menghirup aroma kayu putih, berkumur dengan air garam, hingga memakai obat semprot hidung dan dekongestan.

3. Bisa memicu alergi pada sebagian orang

Kipas angin bisa mengedarkan debu dan serbuk sari ke udara, yang bisa memicu alergi pada sebagian orang. Debu tersebut biasanya menempel di bilah atau baling-baling kipas angin.

Seberapa sering kipas angin perlu dibersihkan? Setidaknya seminggu sekali bersihkan bilah dan jerujinya dengan kemoceng. Selain membahayakan kesehatan, akumulasi debu dan kotoran akan merusak mesin kipas angin.

Baca Juga: Life Hacks! 7 Cara supaya Tidur Siangmu Lebih Berkualitas

4. Bisa membuat otot berkontraksi atau menegang

Tidur dengan Kipas Angin Menghadap ke Badan, Apakah Aman?ilustrasi nyeri otot (pexels.com/Kindel Media)

Aliran udara dingin bisa menyebabkan otot berkontraksi dan menimbulkan rasa sakit, termasuk aliran udara dingin dari kipas angin yang menghadap langsung ke tubuh saat tidur pada malam hari.

Menurut Joseph Bittar, seorang chiropractor (ahli medis terlatih untuk mengobati gangguan pada tulang, saraf, otot, dan ligamen) dalam laman Sleep Junkies, udara dingin yang mengenai leher dan berpadu dengan keringat bisa menyebabkan kram pada otot leher dan sekitarnya.

Kram menyebabkan otot mengencang dan kaku, yang berujung pada pembatasan rentang gerak leher. Bukan berarti kita tidak boleh tidur dengan kipas angin menyala. Biarkan kipas angin menoleh ke kiri dan kanan, jangan hanya menghadap ke arah tubuh kita.

5. Cara meminimalkan efek negatif tidur dengan kipas angin menyala

Dilansir Zoma Sleep, jarak minimal kipas angin dengan tubuh adalah 91 cm. Atur kecepatan kipas angin pada level paling rendah atau sedang, jangan terlalu kencang karena bisa membuat kita masuk angin.

Selain itu, tetap pakai selimut tipis untuk melindungi tubuh dan rutin bersihkan kipas angin agar debu tidak menumpuk. Jika memiliki bujet lebih, tidak ada salahnya membeli penjernih udara (air purifier) yang bisa menyerap partikel debu dan serbuk sari.

Nah, itulah dampak tidur dengan kipas angin menyala beserta solusinya. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: 7 Hal Menarik yang Terjadi saat Kita Tidur

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya