Kunyit, Daun Kelor, dan Meniran bisa Tingkatkan Imunitas Anak

Herbal ini mudah ditemukan di Indonesia

Seperti yang kita ketahui, sistem imun bertugas untuk melindungi tubuh dari infeksi virus, bakteri, dan parasit. Oleh karena itu, menjaga daya tahan tubuh harus menjadi prioritas utama. Terlebih bagi anak-anak yang sistem imunnya belum seoptimal orang dewasa.

Namun, memelihara daya tahan tubuh anak perlu lebih dari sekadar mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Dibutuhkan imunostimulan dari luar, khususnya yang berbahan herbal.

Atas dasar itu, PT Deltomed Laboratories Tbk. mengadakan press launch "Booster Herbal untuk Meningkatkan dan Menjaga Imunitas Anak" sekaligus memperkenalkan Imugard Junior pada Senin (18/4/2022).

Narasumber yang dihadirkan ialah Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI); apt. Drs. Victor S. Ringoringo, S.E., M.Sc., Chief Business Development and R&D Deltomed Laboratories; serta Happy Salma, figur publik dan Brand Ambassador Imugard. Simak, yuk!

1. Menjaga imunitas anak tak jauh beda dengan orang dewasa

Menjaga maupun meningkatkan imunitas anak caranya sama dengan orang dewasa. Yaitu dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, yang mana karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineralnya tercukupi.

"Kemudian istirahat yang cukup. Jaga agar anak-anak tetap memiliki waktu tidur yang berkualitas. Di samping kuantitasnya cukup, kualitas tidurnya juga perlu dipelihara," ujar Dr. Inggrid.

Selain itu, pastikan anak tetap aktif bergerak atau berolahraga rutin, minimal 30 menit sehari. Bisa dengan bersepeda dan berlarian keliling kompleks hingga membantu membereskan rumah.

Yang tak kalah penting adalah mengurangi makanan dan minuman yang tinggi gula karena bisa melemahkan imunitas. Ini sedikit tricky, mengingat anak-anak sangat menyukai sesuatu yang manis.

Tidak ada salahnya untuk memberi anak suplemen, mengingat mereka masih dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan gizi yang optimal. Selain suplemen vitamin dan mineral, mereka bisa diberi suplemen herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami.

2. Keseimbangan sistem imun bisa didapatkan dengan mengonsumsi imunomodulator

Semenjak pandemik, istilah imunomodulator menjadi booming. Menurut Dr. Inggrid, ini adalah suatu zat yang bisa memodifikasi respons imun dengan mengaktifkan mekanisme pertahanan tubuh. Artinya, bisa membantu tubuh mengembalikan keseimbangan sistem imun.

Imunomodulator dibagi menjadi dua, yaitu yang terbuat dari bahan kimia sintetik dan bahan alami (herbal). Kelebihan imunomodulator dari bahan herbal adalah aman untuk pemakaian jangka panjang.

"Jadi, imunomodulator herbal fungsinya lebih ke arah menyeimbangkan sistem imun tubuh. Ketika tubuh kurang mampu melakukan kapasitasnya dalam hal meregulasi sistem imun, kemampuan itu akan distimulasi oleh imunomodulator herbal," lanjutnya.

Dengan demikian, daya tahan tubuh akan meningkat, sehingga bisa menurunkan kerentanan terhadap infeksi. Kalaupun terkena penyakit infeksi, maka pemulihannya lebih cepat dan gejala yang dirasakan lebih ringan.

Dr. Inggrid memberi contoh uji klinis di India. Anak-anak dibagi menjadi dua kelompok, keduanya diberi susu dan makanan bergizi seimbang. Akan tetapi, kelompok anak yang diberi imunomodulator herbal tumbuh kembangnya lebih baik daripada anak-anak yang tidak mendapatkannya.

3. Salah satu contoh imunomodulator herbal adalah meniran

Kunyit, Daun Kelor, dan Meniran bisa Tingkatkan Imunitas Anakilustrasi meniran (deltomed.id)

Ada banyak imunomodulator herbal yang aman untuk anak, contohnya adalah meniran (Phyllanthus urinaria). Dalam berbagai penelitian, terbukti bahwa meniran bisa mempercepat penyembuhan virus cacar air serta mempercepat hilangnya gejala demam pada anak-anak yang mengalami influenza dan selesma (infeksi yang disebabkan oleh rhinovirus).

"Aman untuk pemakaian jangka panjang karena meniran sudah lama dipakai oleh nenek moyang bangsa Indonesia sejak ribuan tahun lalu," jelas Dr. Inggrid.

Ia menyebutkan beberapa penelitian yang membuktikan bahwa ekstrak meniran bisa mencegah penyakit infeksi dan mempercepat penyembuhan jika sudah terpapar. Selain itu, ada pula efek antiperadangan.

Bahkan, meniran berpotensi sebagai antivirus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19. Berdasarkan analisis, meniran punya kemampuan untuk berikatan dengan protein virus.

Baca Juga: 8 Kebiasaan Simpel yang Bisa Meningkatkan Sistem Imun

4. Imunomodulator lainnya adalah kunyit, pemberi warna kuning pada masakan

Kunyit, Daun Kelor, dan Meniran bisa Tingkatkan Imunitas Anakilustrasi kunyit (pixabay.com/stevepb)

Kunyit (Curcuma longa atau Curcuma domestica) merupakan pewarna alami sekaligus bumbu masak yang aman dipakai setiap hari. Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa curcumin (senyawa aktif utamanya) bersifat imunomodulasi.

Berdasarkan hasil uji klinik membuktikan bahwa curcumin bisa mempercepat penyembuhan COVID-19 tingkat ringan hingga sedang. Selain itu, juga mencegah kejadian pengentalan darah pasca COVID-19.

"Bagaimana hasil uji klinik ekstrak kunyit pada anak-anak? Ternyata, ekstrak kunyit menunjukkan manfaatnya dalam pengontrolan asma yang lebih baik setelah tiga bulan konsumsi. Penelitian ini membuktikan bahwa kunyit merupakan imunomodulator dan memiliki sifat sebagai antiperadangan," ungkap Dr. Inggrid.

5. Daun kelor juga memiliki khasiat yang sama

Kunyit, Daun Kelor, dan Meniran bisa Tingkatkan Imunitas Anakilustrasi daun kelor (plantophiles.com)

Terakhir adalah daun kelor atau Moringa oleifera. Biasa dikonsumsi sebagai sayur, entah itu dijadikan sayur bening atau dimasak dengan santan. Bahkan, beberapa orang juga memakannya mentah sebagai lalapan.

"Daun kelor mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat seperti kalsium, zat besi, fosfor, kalium, seng, protein, vitamin A, B, C, D, E, K, asam folat, dan biotin. Karena merupakan sayuran, daun kelor aman dikonsumsi setiap hari," Dr. Inggrid menjelaskan.

Terdapat senyawa-senyawa aktif yang sifatnya alami seperti sterol, saponin, flavonoid, asam fenolik, alkaloid, dan sebagainya. Karena bersifat imunomodulator, daun kelor memiliki efek langsung dalam stimulasi respons imun.

Menariknya, daun kelor dipakai untuk memperbaiki status gizi anak-anak yang malnutrisi maupun stunting di India, Pakistan, dan negara-negara Afrika. Anak-anak yang diberi suplementasi daun kelor mengalami peningkatan tinggi dan berat badan. Kualitas hidupnya pun menjadi lebih baik.

Baca Juga: Gizi Seimbang, Strategi Jitu untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya