12 Penyebab Nyeri Pinggul yang Paling Umum dan Banyak Dialami Atlet

Mari kita kupas satu per satu!

Ada banyak kemungkinan penyebab nyeri pinggul. Ini bisa disebabkan oleh cedera yang terjadi tiba-tiba maupun kondisi medis jangka panjang seperti radang sendi (artritis).

Nyeri pinggul bisa dialami oleh siapa saja, termasuk atlet sepak bola yang kini sedang bertanding di FIFA World Cup Qatar 2022. Berikut ini penyebab nyeri pinggul yang paling umum, check this out!

1. Otot yang tertarik atau tegang

Mengutip Verywell Fit, nyeri di bagian depan pinggul dan paha bagian dalam (selangkangan) terkadang penyebabnya adalah otot adduktor yang tertarik atau tegang. Ini terjadi saat otot adduktor meregang melebihi batasnya.

Ini umum dialami oleh pemain sepak bola, pelari cepat (sprinter), dan atlet angkat besi. Pada sebagian besar kasus, orang yang mengalaminya memerlukan istirahat selama beberapa minggu yang dipadukan dengan terapi dan obat.

2. Hip pointer

12 Penyebab Nyeri Pinggul yang Paling Umum dan Banyak Dialami Atletilustrasi kompres dingin (pexels.com/Vidal Balielo Jr)

Selanjutnya adalah hip pointer yang disebabkan oleh benturan tiba-tiba yang cukup keras sehingga menyebabkan memar pada krista iliaka (tulang pinggul), trokanter mayor (bagian atas tulang kaki), atau jaringan lunak di sekitarnya.

Area yang terkena benturan biasanya memar dan sakit luar biasa. Hip pointer bisa dicegah dengan memakai alat pelindung yang tepat. Namun, jika terlanjur terjadi, harus segera istirahat, diberi kompres dingin (icing), dan obat antiinflamasi, seperti mengutip Healthline.

3. Robekan labral pinggul

Robekan labral pinggul atau hip labral tear adalah cedera pada labrum, yaitu tulang rawan yang mengelilingi sendi pinggul. Dilansir Penn Medicine, robekan labral dipicu oleh trauma akibat kecelakaan atau cedera olahraga, kelainan struktural, dan gerakan berulang seperti lari jarak jauh.

Gejala yang kerap dikeluhkan adalah nyeri pinggul, nyeri pangkal paha, sendi pinggul kaku atau rentang geraknya terbatas, hingga pinggul seperti berbunyi "klik". Untuk penanganan, cukup diberi obat antiinflamasi dan terapi fisik, tetapi dalam kondisi tertentu memerlukan artroskopi.

4. Bursitis pinggul

12 Penyebab Nyeri Pinggul yang Paling Umum dan Banyak Dialami Atletilustrasi kiper sepak bola (pixabay.com/phillipkofler)

Bursa adalah kantung kecil seperti jeli yang terletak di seluruh tubuh, termasuk di sekitar bahu, pinggul, siku, tumit, dan lutut, yang berfungsi sebagai bantalan untuk membantu mengurangi gesekan. Bursa bisa meradang, yang disebut sebagai bursitis trokanterik.

Biasanya, kondisi ini dialami oleh pelari dan pemain sepak bola, terutama kiper. Ini karena kiper sering menjatuhkan dirinya ke samping untuk menghalau bola agar tidak masuk ke gawang.

Baca Juga: Nyeri Panggul? Yuk Segera Lakukan 5 Pose Yoga Ini untuk Mengatasinya

5. Sindrom iliopsoas

Sindrom iliopsoas biasanya dialami oleh pesenam, penari, dan atlet lain yang melakukan gerakan fleksi pinggul berulang kali, mengutip Verywell Health. Ini terjadi karena bursa trokanterika dan bursa iliopsoas meradang.

Gerakan tertentu, seperti mengangkat lutut ke arah dada, bisa memperparah rasa sakit. Untuk mengurangi rasa sakit, obat antiinflamasi atau suntikan steroid bisa diberikan. Setelah rasa sakit reda, dianjurkan berolahraga ringan untuk meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas pinggul.

6. Sindrom piriformis

12 Penyebab Nyeri Pinggul yang Paling Umum dan Banyak Dialami Atletilustrasi pemanasan (pexels.com/RF._.studio)

Piriformis merupakan otot yang datar dan sempit yang memanjang dari tulang belakang bagian bawah ke bagian atas paha. Fungsinya untuk membantu gerakan tubuh bagian bawah.

Dilansir Cleveland Clinic, sindrom piriformis terjadi ketika otot piriformis menekan saraf skiatik (saraf terpanjang dan terbesar di tubuh). Ini menyebabkan nyeri atau mati rasa di pantat, pinggul, atau kaki bagian atas. Untuk mencegahnya, lakukan pemanasan sebelum beraktivitas fisik dan peregangan setelahnya.

7. Osteoartritis pinggul

Beralih ke osteoartritis pinggul, ini adalah salah satu penyebab nyeri pinggul kronis paling umum, baik untuk atlet maupun orang biasa. Rasa sakit dan kaku pada pinggul bisa mempersulit aktivitas sehari-hari, seperti membungkuk, bangkit dari kursi, dan berjalan.

American Academy of Orthopaedic Surgeons memberikan beberapa saran untuk mengatasi osteoartritis pinggul, yaitu dengan memodifikasi gaya hidup. Seperti menurunkan berat badan serta beralih dari aktivitas fisik berdampak tinggi (seperti jogging) ke aktivitas fisik berdampak rendah (seperti berenang atau bersepeda) untuk mengurangi tekanan pada pinggul.

8. Osteitis pubis

12 Penyebab Nyeri Pinggul yang Paling Umum dan Banyak Dialami Atletilustrasi pelari (pexels.com/RUN 4 FFWPU)

Pubis atau tulang kemaluan adalah salah satu dari tiga tulang yang membentuk pinggul. Sendi di mana tulang kemaluan bertemu disebut simfisis pubis, yang terbuat dari tulang rawan. Osteitis pubis terjadi ketika simfisis pubis dan otot di sekitarnya meradang.

Pemicunya adalah aktivitas fisik yang berlebihan, seperti berlari atau melompat, yang menimbulkan gejala seperti nyeri pada selangkangan dan perut bagian bawah. Yang paling rentan mengalami osteitis pubis adalah atlet sepak bola, atlet hoki, dan pelari jarak jauh.

Baca Juga: 15 Penyebab Nyeri Panggul pada Pria, Kenali Sejak Dini

9. Cedera tulang ekor

Tulang ekor (coccyx) adalah tulang kecil di ujung bawah tulang belakang. Cedera tulang ekor biasanya karena jatuh ke belakang pada permukaan yang keras. Salah satu gejalanya ialah nyeri atau kaku di daerah pinggul.

Masa pemulihan tergantung pada tingkat keparahannya. Jika hanya memar, biasanya akan sembuh dalam empat minggu. Namun, jika ada tulang yang patah, maka butuh waktu berbulan-bulan untuk kembali seperti sediakala.

10. Sindrom pita iliotibial

12 Penyebab Nyeri Pinggul yang Paling Umum dan Banyak Dialami Atletilustrasi nyeri lutut (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Sindrom ini terjadi karena pita iliotibial yang iritasi atau bengkak karena bergesekan dengan tulang pinggul atau lutut. Gejalanya antara lain nyeri pinggul, nyeri lutut, sensasi "klik", hingga bagian luar lutut menjadi kemerahan dan hangat ketika disentuh.

Yang paling rentan terkena sindrom pita iliotibial adalah pelari, khususnya pelari jarak jauh. Selain itu, kondisi ini juga umum dialami oleh pemain basket dan sepak bola. Untuk pencegahan, selalu lakukan pemanasan dan pendinginan, memakai sepatu yang tepat, serta menghindari berlari naik atau turun di permukaan yang miring.

11. Femoroacetabular impingement

Sederhananya, femoroacetabular impingement (FAI) terjadi karena pertumbuhan tulang yang berlebih di sekitar kepala femoralis dan acetabulum. Tidak hanya menimbulkan nyeri, tetapi juga memicu masalah pinggul lainnya, seperti robekan labral pinggul dan artritis pinggul.

Kondisi ini terjadi karena tulang pinggul tidak terbentuk secara normal selama masa pertumbuhan anak. Pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah beristirahat dan mengonsumsi obat antiinflamasi. Akan tetapi, jika tak kunjung membaik, mungkin diperlukan terapi fisik dan pembedahan.

12. Fraktur stres pinggul

12 Penyebab Nyeri Pinggul yang Paling Umum dan Banyak Dialami Atletilustrasi fisioterapi (pexels.com/Yan Krukov)

Yang terakhir adalah fraktur stres pinggul, yaitu cedera yang terjadi dekat dengan bola dan soket sendi pinggul karena mikrotrauma berulang dari waktu ke waktu. Gejalanya meliputi nyeri pinggul, selangkangan, atau paha bagian depan.

Ketika gejala muncul, dianjurkan untuk beristirahat. Pada sebagian besar kasus tidak memerlukan pembedahan, kecuali tulang dalam kondisi benar-benar patah. Selain itu, datanglah ke fisioterapis supaya diberi latihan untuk memperkuat pinggul dan kaki bagian bawah.

Nah, itulah bermacam-macam penyebab nyeri pinggul yang banyak dialami atlet maupun non atlet. Semoga bisa memperkaya wawasan!

Baca Juga: 21 Penyebab Nyeri Panggul pada Perempuan, Kapan Harus ke Dokter?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya