Tips Memilih Buku Sesuai Usia Anak, Jangan Sampai Salah!

Agar minat membaca anak tumbuh sejak dini

Harus diakui, minat membaca masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Anak-anak, remaja, hingga orang dewasa lebih memilih menghabiskan waktu senggang dengan bermain game di gadget, scroll media sosial, dan menonton video di YouTube atau streaming platform lain.

Menurut data dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) tahun 2012, hanya 1 dari 1.000 penduduk Indonesia yang memiliki minat membaca. Sementara itu, menurut World’s Most Literate Nations tahun 2016, Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara dari segi literasi. Miris!

Berangkat dari keresahan tersebut, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan virtual media briefing dengan tema “Mendorong Minat Baca Anak” pada Kamis (7/12/2023). Pematerinya adalah Dr. dr. Hesti Lestari, Sp.A(K), anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang - Pediatri Sosial IDAI. Berikut rangkumannya!

1. Negara dengan literasi tinggi cenderung lebih maju

Membaca bukan sekadar melihat susunan kata-kata. Ini adalah kegiatan kognitif yang meliputi proses penyerapan pengetahuan, pemahaman, analisis, dan evaluasi. Dengan membaca, keterampilan kognitif akan terasah.

Menurut dr. Hesti, literasi tinggi adalah penanda kemajuan negara. Contohnya adalah Jerman. Dengan tingkat literasi 99 persen, pendapatan per kapitanya di tahun 2022 adalah 48.756 dolar AS (setara dengan Rp756 juta).

Bandingkan dengan Burkina Faso, salah satu negara di Afrika Barat. Pada tahun 2022, tingkat literasinya hanya 34,5 persen. Pada tahun yang sama, pendapatan per kapita Burkina Faso hanya 731,64 dolar AS (Rp11,3 juta). Perbedaannya sangat jauh!

2. Anak yang diajarkan membaca sejak dini skor IQ-nya lebih tinggi

Tips Memilih Buku Sesuai Usia Anak, Jangan Sampai Salah!ilustrasi anak cerdas (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Keluarga memiliki pengaruh besar dalam menumbuhkan minat baca anak. Sebagai peniru ulung, anak akan meniru kebiasaan yang dilakukan orang tuanya. Anak yang diajarkan membaca sedari dini IQ atau kecerdasan intelektualnya akan bertambah 6 poin.

Selain itu, anak yang sering dibacakan buku memiliki ikatan emosional yang lebih kuat dengan orang tuanya, lebih berhasil dalam bidang akademis, dan mengenal lebih banyak kosakata.

“Sebaliknya, kalau (anak) tidak suka membaca, (mereka) cenderung tertinggal (di kelas) atau kurang memahami pelajaran,” ungkap alumnus Universitas Sam Ratulangi ini.

3. Jenis buku yang direkomendasikan sesuai usia anak

Memilih buku untuk anak tidak boleh sembarangan, harus disesuaikan dengan usianya. Berikut ini yang direkomendasikan oleh dr. Hesti:

  • Usia 0–3 bulan: Pilih buku yang warnanya cerah dan kontras.
  • Usia 6 bulan: Setiap halaman harus memiliki minimal satu gambar.
  • Usia 9 bulan: Bacakan buku dengan menggunakan ekspresi wajah dan gerakan tangan.
  • Usia 1 tahun: Per halaman harus ada 1–2 kalimat.
  • Usia 2-5 tahun: Buku yang dipilih harus mengajarkan moral kehidupan.
  • Usia 5–8 tahun: Buku tersebut panjangnya 1.000 kata dan berkisah tentang satu karakter utama.
  • Usia 8–12 tahun: Pilih buku setebal 100–150 halaman dengan jalan cerita yang lebih kompleks.
  • Remaja (di atas 12 tahun): Berikan buku yang memiliki 50.000 hingga 75.000 kata dengan genre yang bervariasi.

4. Bukan hanya orang tua, guru juga harus membuat muridnya senang membaca

Tips Memilih Buku Sesuai Usia Anak, Jangan Sampai Salah!ilustrasi guru dan murid membaca buku (pexels.com/Gustavo Fring)

Orang tua adalah role model utama untuk mengenalkan kebiasaan membaca pada anak. Namun, realitanya, banyak anak yang orang tuanya abai, terlalu sibuk bekerja, atau justru tidak suka membaca dan lebih sibuk dengan gawainya.

Di sini, peran guru sangat dibutuhkan. Guru bisa menanamkan kecintaan membaca dengan berbagai cara, seperti mengajak murid-muridnya ke perpustakaan, sering melakukan story telling atau mendongeng, mengajak anak membaca majalah, koran, atau buku digital, mengapresiasi murid yang senang membaca, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: 5 Tips Tingkatkan Kemampuan Literasi, Perlu Banyak Baca?

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya