Bolehkah Ibu Menyusui Makan Daging Kambing?

- Ibu menyusui diperbolehkan untuk makan daging kambing. Permasalahannya di sini bukan pada daging kambingnya, melainkan bagaimana cara daging kambing diolah.
- Daging kambing mengandung protein, zat besi, dan vitamin yang penting untuk ibu menyusui.
- Ibu menyusui yang memiliki pantangan makan protein hewani berisiko kehilangan zat gizi penting yang dibutuhkan selama menyusui, terutama dalam proses produksi ASI.
Daging kambing dikenal sebagai sumber protein hewani yang kaya akan nutrisi dan kerap menjadi sajian favorit banyak orang. Namun, bagi ibu yang sedang menyusui, muncul pertanyaan apakah konsumsi daging kambing aman dan bermanfaat, atau justru bisa menimbulkan risiko bagi bayi?
Kekhawatiran seperti ini wajar, mengingat segala asupan ibu bisa berdampak pada kualitas air susu ibu (ASI). Untuk menjawabnya, penting untuk memahami kandungan gizi daging kambing serta bagaimana pengaruhnya terhadap ibu menyusui dan bayinya.
Daging kambing harus diolah dengan benar
Dijelaskan oleh ahli gizi Dr. Arif Sabta Aji, S.Gz., MQM, ibu menyusui diperbolehkan untuk makan daging kambing. Permasalahannya di sini bukan pada daging kambingnya, melainkan bagaimana cara daging kambing diolah.
"Boleh, tidak ada masalah dengan daging kambingnya asal dagingnya dimasak sampai matang, diolah dengan tidak pedas, dan dibarengi dengan bahan makanan lainnya dalam porsi makannya supaya lebih diversed dan bahan makananya bergizi," Arif mengatakan.
Dia juga menegaskan bahwa anggapan daging kambing akan membuat ASI panas dan bayi menjadi kolik, itu hanyalah mitos.
Manfaat daging kambing untuk ibu menyusui

Ibu menyusui tetap boleh mengonsumsi daging kambing selama dalam porsi yang wajar dan diolah dengan cara yang tepat. Jenis daging merah ini mengandung nutrisi yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu menyusui, asalkan tidak berlebihan dan memperhatikan proses pengolahannya agar tetap sehat.
Berikut manfaat dari nutrisi yang terkandung dalam daging kambing:
Protein: Daging kambing merupakan sumber protein tanpa lemak yang penting untuk produksi ASI dan pemulihan ibu setelah melahirkan.
Zat besi: Daging kambing mengandung zat besi yang baik, yang penting untuk menggantikan kehilangan darah saat persalinan dan mendukung energi ibu.
Vitamin B: Daging kambing juga menyediakan vitamin B yang penting untuk berbagai fungsi tubuh dan dapat membantu mengatasi kelelahan.
Menurut penelitian, daging kambing mengandung asam folat sedikit lebih besar dibandingkan dengan daging ayam. Kebutuhan asam folat ibu menyusui dapat dicukupi dengan mengonsumsi daging kambing berkisar 70–90 gram.
Mitos seputar daging kambing yang beredar
Beberapa orang masih saja percaya bahwa ibu menyusui yang mengonsumsi protein hewani ASI-nya akan berbau amis, bayi dapat gumoh, gatal-gatal, bahkan luka persalinan sulit sembuh.
Padahal, ibu menyusui yang memiliki pantangan makan protein hewani justru berisiko kehilangan zat gizi penting yang dibutuhkan selama menyusui, terutama dalam proses produksi ASI.
Protein hewani merupakan protein sempurna yang mengandung asam amino esensial lengkap, bermutu tinggi, dan mudah dicerna. Protein ini membantu pembentukan hormon prolaktin dan oksitosin yang berperan dalam produksi ASI.
Asupan makanan sumber protein hewani, terutama daging merah, mengandung protein lengkap yang dapat meningkatkan kualitas ASI, sehingga mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Ibu menyusui yang memiliki pantangan makanan lebih sering mengalami ASI seret dibandingkan dengan ibu menyusui yang tidak memiliki pantangan makanan.
Pantangan makan pada ibu menyusui dapat menyebabkan pola makan tidak seimbang karena menghindari sumber protein hewani yang memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi ibu. Protein hewani mengandung berbagai asam amino esensial lengkap yang memenuhi unsur-unsur biologis sebagai protein lengkap.
Disarankan agar ibu menyusui lebih selektif dalam menerima informasi tentang pantangan makan dan mengikuti saran dari tenaga kesehatan profesional. Penting bagi ibu menyusui untuk memastikan asupan gizi seimbang untuk mendukung produksi ASI yang optimal.
Referensi
Yuniati, Heru, and Almasyhuri Almasyhuri. "Kandungan Vitamin B6, B9, B12 dan E Beberapa Jenis Daging, Telur, Ikan dan Udang Laut di Bogor dan Sekitarnya (Vitamin B6, B9, B12 And E Content Of Several Types Of Meats, Eggs, Fishes And Marine Shrimps In Bogor And Surrounding Areas)." Nutrition and Food Research, vol. 35, no. 1, 2012, pp. 78-89, doi:10.22435/pgm.v35i1.3086.78-89.
Rosydiana, Nila. “Hubungan Perilaku Pantangan Makan Dengan Produksi Air Susu Ibu (ASI) Pada Ibu Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukabumi Tahun 2024.” Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman Vol. 6 No. 2 (2024).