Agar Idul Adha di Tengah Pandemi COVID-19 Aman, Ikuti Panduan WHO Ini

Protokol kesehatannya harus benar-benar diperhatikan

Umat Islam memperingati Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah pada 10 Dzulhijjah, yang bertepatan dengan hari Jumat (31/7). Sayangnya, seperti Idul Fitri kemarin, Idul Adha tahun ini dirayakan di tengah pandemi COVID-19.

Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, dua organisasi Islam terbesar di Tanah Air, mendukung imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar salat Idul Adha berjamaah di masjid-masjid di kawasan zona merah ditiadakan.

Meski demikian, banyak masjid di kawasan zona merah yang tetap berencana untuk menggelar salat Id berjamaah. Well, namanya juga imbauan, bukan larangan...

Agar perayaan Idul Adha tetap aman, Badan Kesehatan Dunia (WHO) merilis sebuah panduan pada tanggal 25 Juli lalu. Apa saja isinya?

1. Terus jaga jarak aman

Agar Idul Adha di Tengah Pandemi COVID-19 Aman, Ikuti Panduan WHO Iniunsplash.com/Evgeni Tcherkasski

Seperti Idul Fitri kemarin, Idul Adha dirayakan dengan salat jamaah, mendengarkan khotbah, kumpul-kumpul dengan keluarga, kerabat, juga sahabat sekaligus menikmati hidangan khas.

Harus terus diingat bahwa virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19, menyebar lewat transmisi dari manusia ke manusia, lewat sekresi air liur dan droplet pernapasan (misalnya saat batuk, bersin, bicara, atau bernyanyi).

Maka dari itu, tetap jaga jarak aman dengan orang lain sepanjang waktu. Anjuran dari WHO antara lain:

  • Selalu jaga jarak aman setidaknya 1 meter dengan orang lain.
  • Bila tak mungkin untuk jaga jarak, pakai masker. Kamu juga harus tahu cara pakai, melepaskan, membuang, dan membersihkan masker (kain) dengan benar, serta tak lupa membersihkan tangan setelah melepas masker.
  • Tidak bersalaman langsung untuk meminimalkan kontak fisik. Salam bisa diganti dengan melambai, salam namaste, menganggukkan kepala, atau meletakkan tangan di depan dada.
  • Hindari kumpul-kumpul di tempat publik yang berhubungan dengan aktivitas Idul Adha, seperti pasar, toko, masjid, atau sesimpel tempat-tempat yang dipenuhi orang.
  • Minimalkan risiko penularan dengan melakukan kumpul-kumpul secara virtual.

2. Anjuran untuk orang-orang yang berisiko tinggi tertular COVID-19

Agar Idul Adha di Tengah Pandemi COVID-19 Aman, Ikuti Panduan WHO Inipexels.com/cottonbro

Untuk kelompok yang lebih berisiko, perhatikan hal-hal ini:

  • Bila sedang tidak enak badan atau ada gejala COVID-19, jangan keluar rumah, apalagi sampai ikut salat berjamaah dan kumpul-kumpul. Ikuti protokol kesehatan terkait manajemen suspek yang berlaku.
  • Orang-orang yang berusia lebih dari 60 tahun dan siapa pun yang memiliki kondisi medis seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, penyakit paru-paru kronis, penyakit serebrovaskular, penyakit ginjal kronis, imunosupresi, dan kanker diimbau untuk tidak ikut kumpul-kumpul atau salat berjamaah. Ini karena mereka lebih berisiko mengalami gejala berat dan kematian akibat COVID-19.

Baca Juga: 6 Fakta Ilmiah Thermo Gun, Tak Seberbahaya seperti yang Kamu Pikirkan

3. Panduan aman saat berkumpul

Agar Idul Adha di Tengah Pandemi COVID-19 Aman, Ikuti Panduan WHO Iniunsplash.com/David Monje

Sebaiknya, sih, salat di rumah saja... Namun, bila kamu memutuskan untuk ikut salat jamaah, ikuti panduan ini:

  • Lakukan di ruangan terbuka, seperti lapangan. Bila salat Id dilakukan di dalam ruangan, pastikan tempat memiliki ventilasi dan aliran udara yang memadai.
  • Hindari berlama-lama di tempat salat Id berlangsung untuk membatasi potensi paparan antar orang.
  • Berikan rekomendasi untuk membatasi jumlah jamaah yang bisa hadir. Makin sedikit makin baik.
  • Pengaturan aliran keluar masuk orang di tempat pelaksanaan ibadah.
  • Patuhi jarak fisik antar jemaah, baik saat duduk maupun berdiri, apalagi bila jarak aman sudah ditandai. Ini termasuk saat sedang salat, wudu, atau ketika sedang di tempat penyimpanan sandal atau sepatu.
  • Pertimbangkan langkah-langkah untuk memfasilitasi tracing kontak bila ada yang sakit atau punya gejala COVID-19 di antara jemaah yang datang.

Selain itu, pastikan jemaah memperhatikan kebersihan diri, yaitu dengan cara:

  • Harus menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta meletakkan hand sanitizer (minimal 70 persen alkohol) di gerbang masuk dan bagian dalam masjid.
  • Pastikan ada beberapa tempat sampah dengan penutup di beberapa tempat.
  • Tiap jemaah diimbau untuk membawa sajadah sendiri.
  • Sediakan imbauan dalam bentuk visual (poster dan sebagainya) tentang pentingnya physical distancing, kebersihan tangan, etika batuk atau bersin, serta imbauan lain seputar pencegahan COVID-19.

4. Panduan dalam penyembelihan hewan kurban, penanganan, hingga pembagian daging kurban

Agar Idul Adha di Tengah Pandemi COVID-19 Aman, Ikuti Panduan WHO IniIlustrasi Hewan Kurban (IDN Times/Besse Fadhilah)

Anjuran dari WHO meliputi:

  • Pengadaan hewan kurban sesuai standar keamanan, khususnya untuk ternak impor.
  • Hewan harus ditempatkan di kandang yang luas dan memadai, serta dilakukan pemeriksaan hewan kurban untuk mencegah penularan zoonosis.
  • Jangan menyembelih hewan yang tampak sakit dan sediakan ruangan khusus untuk karantina dan isolasi hewan yang diduga sakit.
  • Ikuti prosedur pengadaan hewan yang telah ditetapkan.

Di fasilitas menyembelih hewan kurban, hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

  • Lakukan penyembelihan di fasilitas yang memadai dan sesuai standar protokol pencegahan COVID-19, jangan menyembelih hewan sendiri di rumah.
  • Pemeliharaan kebersihan, sanitasi, dan peralatan pemotongan hewan.
  • Pengelolaan limbah pemotongan hewan untuk mencegah kontaminasi dan penularan penyakit.
  • Petugas atau staf di tempat penyembelihan juga harus menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak, pakai masker, menjaga kebersihan tangan, serta menerapkan etika batuk dan bersin.

Pada saat pembagian daging kurban, lakukan penyerahan langsung ke rumah penerima untuk menghindari kerumunan serta menjaga jarak dengan orang lain.

5. Ketentuan perayaan Idul Adha oleh MUI dan Kementerian Agama

Agar Idul Adha di Tengah Pandemi COVID-19 Aman, Ikuti Panduan WHO Iniunsplash.com/Siti Rahmanah Mat Daud

MUI dan Kementerian Agama telah menyusun ketentuan perayaan Idul Adha di tengah pandemi virus corona, yang kurang lebih serupa dengan panduan dari WHO.

  • Menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di area tempat pelaksanaan.
  • Melakukan pembersihan dan disinfeksi di area tempat pelaksanaan
  • Membatasi jumlah pintu atau jalur keluar masuk tempat pelaksanaan guna memudahkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan.
  • Menyediakan fasilitas cuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer di pintu masuk dan pintu keluar.
  • Menyediakan alat pengecekan suhu di pintu atau jalur masuk. Jika ditemukan jemaah dengan suhu lebih dari 37,5 derajat Celcius (dua kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), jemaah tersebut tidak diperkenankan memasuki area tempat pelaksanaan.
  • Menerapkan pembatasan jarak dengan memberikan tanda khusus minimal jarak 1 meter.
  • Mempersingkat pelaksanaan khotbah dan salat Id tanpa mengurangi ketentuan syarat dan rukunnya.
  • Tidak memfasilitasi sumbagan atau sedekah jemaah dengan cara menjalankan kotak sedekah, karena kotak tersebut berpindah-pindah tangan sehingga rawat terhadap penularan penyakit.
  • Penyelenggara memberikan imbauan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan pelaksanaan salat Idul Adha yang meliputi:
    • Jemaah dalam kondisi sehat.
    • Membawa sajadah atau alas salat masing-masing.
    • Pakai masker sejak keluar rumah dan selama berada di area tempat pelaksanaan salat Id.
    • Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
    • Menghindari kontak fisik, seperti bersalaman atau berpelukan.
    • Menjaga jarak antar jemaah minimal 1 meter.
    • Mengimbau agar anak-anak dan warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi terhadap COVID-19 untuk tidak mengikuti salat Idul Adha.
Agar Idul Adha di Tengah Pandemi COVID-19 Aman, Ikuti Panduan WHO Iniunsplash.com/United Nations COVID-19 Response

Paling amannya salat Idul Adha memang di rumah saja. Namun, kalau kamu tetap ingin salat berjamaah di luar rumah dan mendengarkan ceramah dari khatib, patuhi anjuran-anjuran yang disebutkan di atas tadi demi meminimalkan penularan dan penyebaran COVID-19.

Bila tidak, jangan kaget bila dalam dua pekan ke depan angka kasus COVID-19 melonjak lagi. Kalau sudah begitu, kapan virus corona bisa hilang dari Tanah Air?

Baca Juga: Hoax! Penggunaan Masker Dirumorkan Sebabkan Paru-Paru Terinfeksi Jamur

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya