7 Manfaat Tidak Makan Setelah Jam 6 Malam

Bisa bermanfaat buat yang mau menurunkan berat badan

Kalau sedang menurunkan berat badan, mungkin kamu pernah dengar ada yang menyarankan untuk tidak lagi makan setelah jam 6 malam.

Waktu untuk berhenti makan sebetulnya masih banyak diperdebatkan. Ini karena banyak faktor yang memengaruhi, seperti nafsu makan, kebiasaan, budaya, jadwal kerja, preferensi pribadi, dan lingkungan sosial. Namun, kekhawatiran utama bagi kebanyakan orang adalah makan terlalu larut dapat menyebabkan berat badan naik.

Jadi, adakah manfaat tidak makan setelah jam 6 malam khususnya untuk menurunkan berat badan?

1. Bisa lebih efektif dalam menurunkan berat badan

Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, tidak makan setelah jam 6 malam mungkin lebih efektif untuk menurunkan berat badan daripada diet rendah kalori.

Dilansir Live Strong, siklus kalori selama periode waktu 24 jam dapat membantu ‌mencegah perlambatan metabolisme‌ yang sering terjadi dengan pembatasan kalori. Selain itu, tidak makan setelah jam 6 malam bekerja untuk banyak orang karena mereka merasa lebih mudah mengikutinya daripada diet rendah kalori.

2. Tubuh memproses kalori secara lebih efektif

7 Manfaat Tidak Makan Setelah Jam 6 Malamilustrasi makan bersama (pexels.com/Gustavo Fring)

Jam tubuh 24 jam, atau dikenal sebagai ritme sirkadian, dapat memengaruhi waktu terbaik seseorang untuk makan berdasarkan pengaruhnya terhadap rasa lapar, penyerapan nutrisi, sensitivitas insulin, dan metabolisme.

Menurut laporan dalam jurnal Annual Review of Nutrition tahun 2019, agar sesuai dengan jam tubuh, jendela makan yang disarankan adalah kurang dari atau sama dengan 8–12 jam sehari, saat masih ada sinar matahari. Makan di luar jendela waktu tersebut bisa membuat tubuh memproses kalori secara kurang efisien, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

3. Memperbaiki kadar gula darah pada orang dengan pradiabetes

Studi berskala kecil dalam jurnal Cell Metabolism tahun 2018 melibatkan delapan laki-laki dengan kondisi pradiabetes. Mereka makan dalam waktu 6 jam, dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang. Peneliti mencatat bahwa mereka mengalami perbaikan pada kadar gula darah, tekanan darah, dan nafsu makan.

Studi lainnya dalam jurnal Obesity tahun 2019, pada peneliti menemukan bahwa gula darah puasa orang dewasa pada orang dewasa dengan pradiabetes lebih rendah ketika mereka makan dalam waktu antara 8 pagi sampai jam 5 sore, dibanding antara jam 12 siang sampai jam 9 malam.

Baca Juga: 8 Kebiasaan Buruk Saat Makan yang Bisa Menyebabkan Obesitas

4. Mengurangi risiko sindrom metabolik

7 Manfaat Tidak Makan Setelah Jam 6 Malamilustrasi makan (pixabay.com/Life-Of-Pix)

Makan larut malam atau jendela makan yang luas ditemukan dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik. Ini merupakan sekelompok kondisi yang meliputi resistansi insulin, obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

Studi dalam jurnal Disease Models & Mechanisms tahun 2009 mengamati efek metabolisme dari makan malam larut malam (jam 9 malam) versus rutin makan jam 6 malam pada 20 orang dewasa. Tim peneliti menemukan bahwa makan malam yang larut menghasilkan kadar gula darah yang lebih tinggi keesokan harinya dan pengurangan pemecahan lemak makanan. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan obesitas.

5. Mengurangi gejala refluks asam

Tergantung porsi dan kualitas makanan, makan terlalu larut bisa meningkatkan risiko refluks asam, terutama kalau kamu langsung tidur setelah makan, mengutip laporan dalam Journal of Thoracic Disease tahun 2019.

Refluks terjadi ketika asam di lambung mulai mengiritasi lapisan esofagus. Kalau terjadi terus-menerus, ini dapat menyebabkan penyakit gastroesophageal reflux (GERD).

Studi lampau dalam jurnal Gut membandingkan efek makan jam 6 malam dan jam 9 malam pada orang dewasa sehat. Ditemukan bahwa mereka yang makan lebih awal mengalami penurunan gejala refluks asam.

6. Membantu membatasi asupan kalori

7 Manfaat Tidak Makan Setelah Jam 6 Malamilustrasi makan malam lebih awal (pexels.com/Adrienn)

Pertimbangan potensial untuk berhenti makan lebih awal (setelah makan malam) adalah dapat membantu membatasi kalori dengan sengaja. Dilansir FitDay, ini bisa bermanfaat buat orang-orang yang punya kebiasaan ngemil pada malam hari dengan makanan padat kalori.

Asupan keseluruhan harian sangat penting. Jadi, kalau kamu memang suka ngemil pada malam hari, pilihlah camilan yang lebih sehat seperti buah-buahan dan sayuran.

7. Membantu tubuh menguraikan racun

Ada studi yang mengamati 137 petugas pemadam kebakaran di Amerika Serikat. Mereka mengonsumi makanan Mediterania dengan ikan, sayuran, buah, dan minyak zaitu selama 12 minggu. Di antara mereka, 70 petugas makan selama jendela 10 jam, dan sisanya makan selama jendela makan yang lebih lama, umumnya sekitar 13 jam. Mereka mencatat makanan mereka di aplikasi dan memakai perangkat untuk melacak kadar gula darah, seperti dipaparkan dalam laman WebMD.

Dalam kelompok 10 jam, sebagian besar petugas pemadam kebakaran makan antara jam 8 atau 9 pagi dan 6 atau 7 malam. Pembatasan waktu makan ini tampaknya terkait dengan manfaat seperti penumpukan kolesterol yang tidak terlalu berbahaya serta pengurangan risiko penyakit jantung.

Di antara petugas pemadam kebakaran dengan faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi dan gula darah tinggi, membatasi waktu makan ditemukan menurunkan tekanan darah dan kadar gula darah mereka.

Pembatasan waktu makan ini tampaknya memungkinkan tubuh memecah racun dan membuang natrium dan hal-hal lain yang dapat meningkatkan tekanan darah dan gula darah. Selama periode puasa, organ beristirahat dari mencerna makanan sehingga mereka dapat mengalihkan energinya untuk memperbaiki sel.

Baca Juga: 8 Alasan Kesehatan Kamu Perlu Mengurangi Makan Daging Merah

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya