Studi: Pilates Turunkan Tekanan Darah Pasien Hipertensi

Pilates bisa menjadi latihan fisik alternatif

Intinya Sih...

  • Olahraga dianggap sebagai intervensi efektif untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
  • Rutin olahraga bisa secara efektif mengurangi tekanan darah, bahkan pada pasien yang responsnya rendah terhadap obat antihipertensi.
  • Pilates bisa menjadi bagian dari pendekatan rehabilitasi untuk mengelola tekanan darah pada pasien hipertensi.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah masalah kesehatan global. Kondisi ini secara signifikan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular serta disabilitas dan kematian terkait.

Walaupun obat-obatan dapat mengobati hipertensi secara efektif, tetapi kepatuhan pengobatan yang konsisten adalah syarat utama untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Bukti yang ada menunjukkan bahwa kombinasi intervensi farmakologis dan non farmakologis sangat efektif dalam mengelola semua faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi.

Secara khusus, latihan fisik dianggap sebagai intervensi efektif untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Rutin olahraga bisa secara efektif mengurangi tekanan darah, bahkan pada pasien yang responsnya rendah terhadap obat antihipertensi.

Latihan aerobik kerap menjadi pilihan utama untuk mengelola tekanan darah. Selain itu, latihan isometrik, latihan resistansi dinamis, dan latihan interval intensitas tinggi telah menunjukkan efek positif pada pasien hipertensi.

Akan tetapi, meski memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi jenis aktivitas fisik tersebut umumnya dikaitkan dengan tingkat kepatuhan yang rendah.

Dalam sebuah metaanalisis, para ilmuwan mengeksplorasi efektivitas program latihan pilates dalam mengelola tekanan darah pada pasien hipertensi. Pilates dianggap sebagai pilihan latihan fisik alternatif karena kemampuannya beradaptasi dalam berbagai kondisi, seperti rehabilitasi dan kebugaran. Studi ini diterbitkan dalam Journal of Human Hypertension pada 15 Februari 2024.

Baca Juga: 13 Manfaat Olahraga Wall Pilates, Tren Kebugaran Baru

Pilates memberikan efek penurunan tekanan darah

Studi: Pilates Turunkan Tekanan Darah Pasien Hipertensiilustrasi pilates (pexels.com/Nicholas Fu)

Para ilmuwan meninjau empat basis data elektronik untuk uji klinis acak dan studi perbandingan yang menyelidiki pengaruh pilates terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi.

Sebanyak empat uji klinis acak dan tujuh studi komparatif dimasukkan dalam analisis akhir. Semua penelitian ini diterbitkan antara tahun 2015 dan 2023.

Mengenai kualitas metodologi penelitian yang dipilih, satu penelitian berkualitas rendah, empat penelitian berkualitas baik, dan enam penelitian berkualitas tinggi.

Studi yang dipilih melibatkan total 458 peserta dengan hipertensi dekompensasi, hipertensi arteri, atau ketegangan normal. Seluruh peserta hipertensi arteri mendapat pengobatan antihipertensi selama pelatihan pilates.

Sebanyak 9 dari 11 studi terpilih menggunakan mat pilates sebagai intervensi studi mereka; satu menggunakan pilates dengan aparatus, dan satu lagi menggunakan keduanya. 

Dalam studi perbandingan, kelompok kontrol melakukan latihan aerobik atau aktivitas kehidupan sehari-hari.

Sebagian besar penelitian terpilih menggambarkan dampak positif program pelatihan pilates dalam mengelola tekanan darah pada pasien hipertensi. Data dari tiga uji coba terkontrol secara acak dan dua studi komparatif dimasukkan dalam meta analisis.

Temuan mengungkapkan bahwa pilates memiliki potensi yang jauh lebih tinggi dalam mengurangi tekanan darah sistolik, diastolik, dan rata-rata dibandingkan dengan intervensi aktivitas fisik lain yang dilakukan pada kelompok kontrol.

Metaanalisis data dari empat studi perbandingan menunjukkan bahwa pilates memberikan efek penurunan tekanan darah yang serupa pada peserta hipertensi dan tekanan darah normal. Namun, dampak ini tidak signifikan secara statistik.

Apakah efek pilates dalam menurunkan tekanan darah lebih besar daripada latihan aerobik?

Studi: Pilates Turunkan Tekanan Darah Pasien Hipertensiilustrasi pilates (freepik.com/freepik)

Para peneliti melaporkan pilates aman dan efektif untuk mengelola tekanan darah pada pasien hipertensi. Namun, ini belum tentu memiliki efek yang lebih unggul dibandingkan dengan intervensi latihan fisik lainnya.

Sebagian besar penelitian yang termasuk dalam tinjauan sistematis dan metaanalisis menyoroti efek positif yang signifikan dari mat pilates terhadap tekanan darah. Hal ini menunjukkan bahwa menggabungkan latihan yang membutuhkan kekuatan isometrik dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Mat pilates adalah latihan dengan intensitas rendah hingga sedang. Sebaliknya, pilates dengan aparatus merupakan latihan dengan intensitas tinggi.

Studi yang menggunakan pilates dengan aparatus tidak menemukan efek penurunan tekanan darah yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa intensitas pilates merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan saat menerapkan intervensi ini untuk pengelolaan tekanan darah.

Untuk mendukung hipotesis tersebut, literatur yang ada menggambarkan bahwa latihan aerobik ringan atau sedang lebih efektif dibandingkan dengan latihan aerobik intensitas tinggi dalam menurunkan tekanan darah.

Meskipun temuan metaanalisis menunjukkan efek pilates dalam menurunkan tekanan darah, tetapi secara keseluruhan ditemukan bahwa pilates tidak memiliki efek yang lebih besar dibandingkan dengan latihan aerobik.

Selain itu, kombinasi latihan aerobik dan pilates gagal menunjukkan manfaat yang lebih besar.

Berdasarkan pengamatan ini, para ilmuwan menyarankan untuk memasukkan pilates sebagai bagian dari pendekatan rehabilitasi untuk mengelola tekanan darah pada pasien hipertensi.

Namun, perlu dicatat bahwa pilates belum tentu menawarkan manfaat yang lebih besar dibandingkan latihan aerobik dan belum tentu membantu meningkatkan kepatuhan terhadap program pelatihan.

Baca Juga: 10 Manfaat Pilates untuk Ibu Hamil, Bantu Perlancar Persalinan

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya