ilustrasi PCOS (wikimedia.org/ BruceBlaus)
Metabolic syndrome berisiko 33 persen lebih tinggi terjadi pada individu dengan PCOS. Hal ini sangat mungkin terjadi karena resistensi insulin yang mereka alami (The Obstetrician & Gynaecologist, 2018).
Kondisi ini tak hanya berdampak pada regulasi gula darah saja, tetapi juga sistem hormon tubuh penderitanya. Akibatnya, hiperandrogenisme yang mereka alami jadi parah.
Seperti yang kita tahu, kelebihan hormon androgen ini memiliki efek pada tampilan fisik penderita PCOS. Seperti hirustisme dan masalah jerawat yang dapat membuat mereka lebih sensitif. Tak jarang, mood mereka naik turun seperti roller coaster (The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 2005).
Ternyata, banyak faktor yang berkontribusi terhadap perubahan mood pada penderita PCOS. Namun jangan khawatir, kamu tidak sendirian! Dengan memahami berbagai faktor ini, kamu bisa mulai mencari solusi yang tepat untuk mengendalikan moodswing dan meningkatkan kualitas hidup. Ingatlah, kamu tidak perlu malu dengan PCOS dan kamu berhak untuk bahagia!