ilustrasi seorang ayah sedang mengajari anaknya cara menggunakan media sosial yang baik (pexels.com/Monstera)
Untuk mengurangi risiko gangguan makan akibat penggunaan media sosial, orang tua dan remaja harus berdiskusi tentang literasi media sosial: perbandingan, penggunaan filter dan Photoshop.
Dilansir ABC News, dalam media sosial kita direkomendasikan untuk berteman dengan orang-orang yang kita kenal dalam kehidupan nyata, alih-alih mengikuti orang asing. Ini dapat menjadi faktor pelindung dalam memerangi tindakan membanding-bandingkan dan citra diri yang buruk.
Selain itu, penelitian dalam American Psychological Association juga menunjukkan bahwa membatasi waktu main media sosial dapat bermanfaat bagi kesehatan mental dan penilaian berat badan.
Orang tua juga perlu memperhatikan usia anak sebelum mengizinkannya menggunakan media sosial. Pasalnya, penelitian yang dirilis oleh International Journal of Environmental Research and Public Health tahun 2021 menyebutkan bahwa anak perempuan yang menggunakan media sosial lebih awal dari teman sebayanya memiliki dorongan yang lebih tinggi untuk menjadi kurus.
Meskipun platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan Snapchat, mewajibkan pengguna berusia minimal 13 tahun untuk menggunakan platformnya, tetapi usia tersebut dirasa terlalu muda. Jadi, orang tua perlu mempertimbangkan kondisi mental anak sebelum mengizinkan mereka memiliki akun media sosial.
Jadi, jika akhir-akhir ini kamu, adik, anak, atau orang terdekatmu menunjukkan gangguan makan, periksa kembali bagaimana cara penggunaan media sosial. Gunakanlah media sosial secara lebih sehat dan tidak berlebihan untuk menghindari berbagai efek negatif yang bisa diakibatkannya.