ilustrasi jerawat (pexels.com/Anna Nekrashevich)
Sejatinya, tidak ada perbedaan pada bentuk jerawat tanda haid dan hamil. Keduanya bisa muncul di area mana saja, T zone, dagu, pipi, maupun area tubuh lainnya. Bentuknya pun sama saja, tidak ada tampilan fisik yang khas. Misalnya, warna merah atau lainnya.
Namun, kamu bisa mendeteksi perbedaan jerawat tanda haid dan hamil berdasarkan waktu kemunculan. Jerawat haid cenderung muncul mendekati atau selama periode menstruasi. Bisa sebelum hari pertama periode tiba, tapi ada juga yang mendekati waktu ovulasi.
Tanda jerawat haid pun sangat kentara. Salah satunya diikuti dengan mulainya atau berakhirnya periode menstruasi. Seseorang yang memiliki kulit tidak mudah berjerawat pun bisa tiba-tiba muncul jerawat karena siklus menstruasi.
Pada kehamilan, jerawat cenderung long last alias bertahan lama. Terlebih ketika kehamilan baru memasuki trimester pertama. Ketidakseimbangan hormon yang terus berlanjut selama masa mengandung menjadi penyebab utamanya.
Dilansir WebMD, munculnya jerawat pada kehamilan juga berbeda-beda tiap individu. Seseorang yang berjerawat selama siklus menstruasi cenderung berpotensi lebih tinggi mengalaminya saat hamil. Sebaliknya, jika jerawat tidak muncul di trimester pertama, maka kemungkinan kamu tidak akan mengalaminya hingga akhir masa kehamilan.