Kamu sedang berdiri di depan rak suplemen di toko obat dan melihat sederet botol dengan label mencolok. Ada yang menjanjikan energi instan, ada pula yang mengklaim bisa bikin ototmu "meledak" dalam waktu singkat. Dua suplemen yang paling sering muncul adalah kreatin dan pre-workout.
Kedua suplemen ini bukan barang asing di kalangan pecinta kebugaran. Bahkan, nama-nama besar seperti Chris Bumstead, juara Mr. Olympia Classic Physique, dikenal rutin menggunakan kreatin dan pre-workout sebagai bagian dari regimen latihannya. Atau, kamu mungkin pernah melihat konten influencer fitness berbicara tentang keduanya.
Meskipun sering disamakan, tetapi kreatin dan pre-workout sebenarnya punya fungsi dan cara kerja yang sangat berbeda.
Kreatin ibarat bahan bakar tambahan yang bekerja dari dalam, membangun cadangan energi di otot untuk meningkatkan kekuatan dalam jangka panjang. Sementara itu, pre-workout adalah semacam “pemantik”, mengandung stimulan seperti kafein yang memberi energi dan fokus cepat sebelum sesi olahraga.
Dengan memilih suplemen yang sesuai dengan tujuan, entah itu untuk membentuk otot, meningkatkan energi, atau mempercepat pemulihan, kamu bisa berlatih lebih optimal dan hasilnya lebih terasa.
Jadi, sebelum asal pilih, mari kenali lebih dalam apa sebenarnya bedanya kreatin dan pre-workout dan mana yang lebih cocok buat fitness goal kamu.