Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Menopause dan Andropause, Dua Fase yang Mirip

ilustrasi lansia (freepik.com/tirachardz)
ilustrasi lansia (freepik.com/tirachardz)
Intinya sih...
  • Menopause adalah penurunan hormon estrogen pada perempuan, sementara andropause adalah penurunan testosteron pada laki-laki.
  • Gejala menopause termasuk hot flash dan kekeringan vagina, sementara andropause dapat menyebabkan disfungsi ereksi dan kebotakan.
  • Penyebab menopause adalah ovarium berhenti memproduksi sel telur dan hormon estrogen, sedangkan andropause dipicu oleh faktor seperti stres dan pola makan buruk.

Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami berbagai perubahan hormonal yang memengaruhi kesehatan fisik maupun emosional. Dua kondisi yang sering muncul adalah menopause pada perempuan dan andropause pada laki-laki. Meski keduanya sering dianggap serupa karena sama-sama berkaitan dengan penurunan hormon, tetapi sebenarnya ada perbedaan besar dalam cara keduanya terjadi, dampaknya, dan siapa saja yang mengalaminya.

Menopause adalah fase alami yang hampir pasti akan dialami oleh semua perempuan, sementara andropause tidak selalu terjadi pada semua laki-laki. Bukan cuma itu, cara tubuh merespons kedua kondisi ini juga berbeda. Nah, supaya makin paham, yuk kita kupas lebih dalam apa sebenarnya yang membedakan menopause dan andropause.

1. Pengertian

Menopause adalah bagian alami dari proses penuaan yang terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen oleh ovarium. Perempuan dinyatakan menopause saat tidak lagi mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Biasanya terjadi di usia 45–55 tahun, meskipun bisa juga terjadi lebih awal. Estrogen sendiri penting untuk menjaga kekuatan tulang, mengatur organ reproduksi, hingga melindungi tubuh dari penyakit jantung.

Sementara itu, andropause adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penurunan kadar testosteron pada laki-laki seiring bertambahnya usia. Kondisi ini juga dikenal sebagai male menopause atau partial androgen deficiency in aging males (PADAM). Testosteron adalah hormon utama yang memengaruhi ciri-ciri fisik laki-laki, seperti pertumbuhan rambut wajah, massa otot, dan distribusi lemak tubuh. Namun, andropause tidak sepenuhnya dipahami oleh pasien maupun dokter karena gejalanya sering disalahartikan sebagai disfungsi ereksi atau depresi.

2. Gejala

Gejala menopause:

  • Berhentinya menstruasi.

  • Hot flash (rasa panas mendadak).

  • Kekeringan pada vagina.

  • Penurunan gairah seks.

  • Depresi, kecemasan, dan perubahan suasana hati.

  • Insomnia.

  • Kenaikan berat badan.

  • Infeksi saluran kemih.

  • Sakit kepala dan rambut rontok.

  • Nyeri payudara dan kulit kering.

  • Kelelahan.

Gejala andropause:

  • Kebotakan atau rambut menipis.

  • Disfungsi ereksi.

  • Hot flash.

  • Depresi dan kecemasan.

  • Perubahan suasana hati.

  • Energi menurun.

  • Kehilangan massa otot.

  • Peningkatan lemak tubuh (yang juga bisa memperburuk disfungsi ereksi).

3. Penyebab

Menopause dan andropause lebih mungkin dialami lansia (freepik.com/jcomp)
Menopause dan andropause lebih mungkin dialami lansia (freepik.com/jcomp)

Menopause terjadi karena ovarium berhenti memproduksi sel telur dan hormon estrogen secara alami seiring waktu. Dalam beberapa kasus, menopause bisa datang lebih awal karena penyakit tertentu atau prosedur medis seperti kemoterapi.

Di sisi lain, andropause dipicu oleh banyak faktor, seperti pola makan yang buruk, stres, kurang tidur, depresi, pengaruh obat-obatan, obesitas, atau diabetes. Penurunan testosteron pada laki-laki berlangsung secara bertahap dan bisa memakan waktu selama bertahun-tahun.

4. Menopause menyebabkan infertilitas, sedangkan andropause tidak

Saat menopause, perempuan kehilangan kemampuan untuk hamil secara alami karena berhentinya ovulasi. Sementara itu, meskipun kadar testosteron menurun pada laki-laki, tetapi mereka tetap dapat memproduksi sperma yang sehat, artinya masih bisa memiliki keturunan. Ini adalah perbedaan mendasar yang paling signifikan antara menopause dan andropause.

5. Penurunan hormon pada menopause cepat, sementara pada andropause bertahap

Hormon seperti estrogen, progesteron, dan follicle-stimulating hormone (FSH) turun drastis dalam waktu singkat pada perempuan yang mengalami menopause.

Sementara pada laki-laki, penurunan hormon testosteron berjalan lambat dan bertahap. Bahkan, ada laki-laki yang tidak mengalami gejala berarti sama sekali.

6. Semua perempuan akan mengalami menopause, tetapi tidak semua laki-laki mengalami andropause

Menopause adalah kondisi alami dan pasti terjadi pada semua perempuan. Rata-rata usia menopause di Asia adalah sekitar 51 tahun.

Sebaliknya, andropause tidak terjadi pada semua laki-laki. Banyak laki-laki yang tetap memiliki kadar testosteron stabil pada usia lanjut tanpa mengalami gejala khas andropause.

Meskipun sering disamakan karena sama-sama berkaitan dengan perubahan hormon akibat penuaan, tetapi menopause dan andropause memiliki perbedaan yang cukup mencolok.

Menopause terjadi secara alami pada semua perempuan dan berdampak langsung pada kesuburan, sedangkan andropause bersifat lebih individual, tidak selalu terjadi, dan tidak secara otomatis menyebabkan infertilitas. Memahami perbedaan ini penting agar kamu bisa lebih siap menghadapi perubahan tubuh, sekaligus mendorong penanganan medis yang lebih tepat dan personal.

Referensi

"Andropause vs Menopause: The Key Differences." Kings Pharma. Diakses pada Juli 2025.
"Differences Between Menopause and Andropause (Male Menopause)." Priority Men’s Medical Center. Diakses pada Juli 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us