Rasa nyeri bukan satu-satunya tanda kehamilan. Kamu pun bisa melihatnya melalui warna areola atau sekitar puting. Mengingat pembuluh darah biru memompa lebih banyak darah ke payudara, kamu mungkin akan mendapati areola menjadi lebih gelap di minggu ke 13-26. Selanjutnya, akan terus menggelap hingga kelahiran.
Masih di sekitar areola akan muncul benjolan kecil-kecil bernama tuberkel montgomery. Hal tersebut normal, sebab benjolan tersebut berperan menghasilkan minyak untuk melumasi payudara. Dengan begitu, menyusui menjadi lebih nyaman untuk ibu dan bayi.
Memasuki trimester kedua dan ketiga, nyeri payudara bisa disertai ‘kebocoran’. Payudara akan mulai mengeluarkan cairan kekuningan bernama kolostrum. Kondisi ini wajar selama tidak berwarna gelap.
Kolostrum sendiri bermanfaat sebagai nutrisi tambahan untuk menambah kekebalan tubuh si kecil nantinya. Meski demikian, ‘kebocoran’ bisa sedikit mengganggu karena dapat terjadi kapan saja.
Begitu trimester ketiga atau mendekati kelahiran, payudara berpotensi tumbuh menjadi lebih besar dan berat dari sebelumnya. Potensi keluarnya kolostrum pun menjadi lebih intens. Selain itu, besar kemungkinan muncul garis-garis merah yang dikenal sebagai stretch mark.
Perbedaan nyeri payudara haid dan hamil bisa terasa sangat samar. Oleh karenanya, kamu perlu memperhatikan juga tanda lainnya, terutama jadwal datangnya menstruasi.
Referensi:
"Do Sore Boobs Mean I’m Pregnant? Plus, Why This Happens". Healthline. Diakses Juli 2024
"Is it PMS or Am I Pregnant?". Penn Medicine Lancaster General Health. Diakses Juli 2024
"How to tell the difference between PMS and pregnancy symptoms". Medical News Today. Diakses Juli 2024