Perbedaan Revenge Bedtime Procrastination dan Begadang

Siapa disini yang sering keasyikan scrolling media sosial sampai lupa waktu tidur? Atau, rela melek untuk maraton K-drama demi mengejar episode terbaru? Jangan-jangan, kamu sedang mengalami revenge bedtime procrastination!
Revenge bedtime procrastination merupakan kondisi seseorang merelakan waktu tidurnya demi melampiaskan kesenangan pribadi atas hari-hari yang sungguh melelahkan.
Biasanya, revenge bedtime procrastination terjadi ketika seseorang sibuk sepanjang hari dan merasa tidak memiliki cukup waktu untuk diri mereka sendiri. Akibatnya, mereka memutuskan untuk tetap bangun hingga larut malam, sering kali melakukan aktivitas yang mereka nikmati, seperti menonton maupun scrolling media sosial, sebagai cara untuk "mengambil kembali" waktu yang mereka miliki.
Sejalan dengan hal tersebut, revenge bedtime procrastination sering dikaitkan dengan begadang. Sekilas mirip, tetapi keduanya berbeda. Jika revenge bedtime procrastination bermula dari ketidaksengajaan sehingga mengorbankan waktu tidur demi kesenangan, begadang terjadi karena keterpaksaan yang membuat seseorang mau tak mau merelakan waktu tidurnya demi menuntaskan tugas atau kegiatan tertentu.
Baca terus artikel ini untuk mengetahui perbedaan antara revenge bedtime procrastination dan begadang, yang telah dirangkum dari Sleep Foundation, Verywell Mind, dan ETHRWorld.
1. Motivasi utama
Motivasi utama seseorang melakukan kebiasaan revenge bedtime procrastination adalah balas dendam atas hari-hari yang melelahkan, sehingga mereka hanya punya cadangan waktu pada malam hari. Mereka biasanya merasa bahwa waktu yang selama ini mereka miliki terasa kurang. Mereka memiliki motif tersembunyi untuk menunda waktu tidurnya dengan mencuri sedikit waktu ekstra untuk kepo informasi terbaru, scrolling media sosial, atau menonton tayangan di TV atau layanan streaming.
Sementara itu, seseorang dikatakan begadang jika melakukan aktivitas tertentu yang sudah pasti mengorbankan waktu tidur. Beberapa alasan umum begadang antara lain menyelesaikan pekerjaan hingga larut malam, mencari inspirasi menulis pada malam hingga dini hari, belajar untuk persiapan ujian, dan lain-lain.