Sementara penelitian ini menunjukkan manfaat olahraga tim untuk anak-anak dan remaja, tentu saja, ada kekurangannya juga. Bisa meningkatkan rasa kebersamaan, bagaimana bila anak atau remaja justru dikucilkan?
Beberapa anak atau remaja kemungkinan mengalami perundungan atau malah merundung temannya yang lain jika performa tidak sesuai dengan ekspektasi. Atau, anak-anak atau remaja malah menolak ikut olahraga tim karena merasa mereka tak akan cocok.
Dalam skenario ini, anak atau remaja mungkin memilih olahraga individu, dan manfaatnya bisa lebih baik daripada olahraga tim. Dengan kata lain, pendekatan olahraga dan kesehatan mental mungkin berbeda pada tiap-tiap orang.
ilustrasi anak-anak bermain basket (unsplash.com/Nik Shuliahin 💛💙)
Jadi, bagaimana solusinya? Saat ingin menentukan olahraga individu atau tim untuk anak dan remaja, orang tua serta wali harus ikut mempertimbangkan. Dengarkan apa yang anak atau remaja suka. Jika mereka suka olahraga individu, maka jangan paksa mereka ikut olahraga tim, juga sebaliknya.
Ada banyak jenis olahraga di luar sana. Sementara olahraga tim memiliki manfaatnya sendiri, olahraga individu juga tidak kalah bermanfaat. Di sini, peran orang tua amat penting untuk mendukung kemauan olahraga anak, sehingga bukan cuma sehat secara jasmani, kesehatan mental, sosial, dan kepercayaan diri anak juga meningkat.