Dalam situasi apapun, seorang dokter akan berusaha untuk menyelamatkan sebanyak mungkin anggota tubuh yang masih bisa terselamatkan. Namun terkadang, dokter harus memutuskan untuk mengamputasi salah satu anggota tubuh agar bisa menyelamatkan nyawa sang pasien.
Nah, bagaimana sih rasanya saat diamputasi? Ini ada beberapa fakta-faktanya.
Saat akan diamputasi, biasanya dokter akan menyuruh untuk berpuasa setidaknya selama delapan jam. Obat-obatan yang sedang dikonsumsi juga memiliki kemungkinan untuk di stop terlebih dahulu tergantung kandungan dalam obatnya. Saat waktu untuk operasi tiba, anestesi akan diberikan agar proses amputasi yang tentunya sangat sakit tidak akan kerasa.
Selain anestesi umum, ada juga yang disebut anestesi spinal. Anestesi spinal membuatmu tetap terjaga dan membuatmu mati rasa dari pinggang ke bawah atau pada anggota tubuh tertentu dengan penyumbatan saraf. Namun, anestesi spinal masih jarang ditawarkan di rumah sakit di Indonesia.
Mungkin agak mengejutkan bahwa orang masih akan menggunakan gergaji untuk melakukan operasi besar di zaman sekarang ini, tetapi kenyataannya adalah bahwa mereka masih menggunakannya. Bedanya, sekarang sudah jauh lebih berteknologi tinggi.
Kebanyakan ahli bedah menggunakan gergaji yang terlihat seperti sepotong kawat piano untuk melakukan pemotongan. Mereka juga bisa menggunakan gergaji tulang, gergaji listrik, atau yang bentuk gunting, tergantung pada tulang mana yang harus dipotong. Namun berbeda dengan gergaji kayu ya, jangan disamakan.
Setelah anggota badan yang diamputasi sudah lepas, dokter masih memiliki pekerjaan penting untuk dilakukan. Otot-otot yang tersisa akan dipotong dan dibentuk untuk menyesuaikan diri agar bisa bekerja dengan kaki/tangan palsu.
Dokter juga akan memastikan ujung dari tulang yang dipotong sudah halus, pendarahan telah berhenti, dan bahwa pembuluh darah serta saraf yang terputus masih bisa bekerja. Akhirnya, dokter bedah akan mengikat semua itu menjadi puntung di sekitar tulang yang terputus. Gunanya untuk melindunginya dan untuk membuat anggota badan bagian itu tetap nyaman dan bisa digunakan.
Seringkali, bagian terburuk bagi orang-orang setelah diamputasi adalah perasaan bahwa anggota tubuh itu masih ada padahal sudah tidak ada. Ini disebut phantom limb syndrome.
Tubuhmu mungkin masih memberi tahumu bahwa anggota tubuhmu ada yang terikat, dan kamu mungkin merasakannya bergerak, gatal, hingga kesakitan sakit. Nyeri ini bisa sangat intens dan bisa segera terjadi setelah operasi sehingga pasien awalnya percaya bahwa anggota badan mereka masih utuh.
Saat menjalani amputasi, dokter bedah akan berusaha menyelamatkan sebanyak mungkin jaringan dan tulang yang masih sehat. Sebelum memotong, mereka akan memeriksa reaksi otot, aliran darah, suhu, warna, dan sensitivitas untuk menemukan titik serendah mungkin yang bisa mereka potong.
Meskipun tubuhmu tidak sadarkan diri, tubuhmu masih merasakan dirinya diserang oleh benda asing. Bagaimanapun, itu masih reaksi alami tubuhmu untuk melawan apa pun yang mengancam hidup atau anggota tubuhmu.
Otak akan mengirimkan antibodi, darah ekstra, dan berbagai bahan kimia ke dalam tubuh, semuanya dimaksudkan untuk menempatkanmu dalam situasi terbaik untuk bertahan hidup. Reaksi Ini juga akan menyebabkan area di sekitar bagian yang dipotong membengkak dan mengakibatkan pendarahan yang berlebih.
Ada banyak efek samping dari amputasi, tetapi yang paling sangat signifikan pada awalnya adalah rasa sakit. Selain phantom limb syndrome, kamu akan merasakan sakit yang kuat, terkadang menusuk di sepanjang tulang yang diamputasi.
Sendi di sekitar wilayah ini mungkin akan terus terasa sakit setiap kamu mencoba untuk memindahkannya. Dokter akan merekomendasikan agar kamu tetap diam, tetapi itu tidak akan menghentikan rasa sakit yang hampir konstan selama beberapa hari setelah operasi.
Sekarang sudah tidak penasaran lagi kan? Bagi orang yang baru diamputasi, salah satu yang paling dibutuhkan adalah dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat lainnya.