6 Teh Sumber Antioksidan, Apa Saja?

Antioksidan berperan penting dalam melawan radikal bebas

Antioksidan adalah zat yang dapat melawan radikal bebas. Radikal bebas merujuk pada zat yang dapat merusak sel-sel tubuh, sehingga dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit seperti kanker dan penyakit jantung.

Meskipun dapat dihasilkan dari dalam tubuh, jumlah antioksidan perlu ditambah. Salah satu caranya ialah dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung antioksidan.

Teh merupakan salah satu minuman yang populer di dunia, termasuk Indonesia, dan nyatanya teh merupakan salah satu sumber antioksidan. Apa saja teh yang merupakan sumber antioksidan terbaik? Berikut ulasannya!

1. Teh hijau

6 Teh Sumber Antioksidan, Apa Saja?ilustrasi teh hijau (unsplash.com/Na visky)

Teh hijau merupakan salah satu teh yang paling populer di dunia, terutama di kalangan masyarakat Timur. Teh ini berasal dari China dan telah eksis selama ribuan tahun. Teh hijau diyakini memiliki segudang manfaat, termasuk sifat antioksidannya. 

Teh hijau merupakan sumber katekin, yakni salah satu fenol alami yang memiliki sifat antioksidan. Menurut studi yang dimuat dalam International Journal of Molecular Sciences, teh hijau mengandung lebih banyak katekin dibanding teh hitam. Makin tinggi kadar katekin, maka semakin tinggi pula keefektifan sifat antioksidannya. 

Katekin merupakan zat yang paling kuat dan dominan di dalam teh hijau. Zat ini merupakan antioksidan alami yang mampu mencegah kerusakan sel di dalam tubuh dan membantu mengurangi risiko terkena penyakit tertentu.

Beberapa penelitian telah membuktikan senyawa yang terkandung dalam teh hijau mampu mengurangi risiko terkena kanker, menurunkan kadar gula darah, dan mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2

2. Teh hitam

6 Teh Sumber Antioksidan, Apa Saja?ilustrasi teh hitam (unsplash.com/Drew Jemmett)

Selain teh hijau, teh hitam juga menjadi salah satu teh paling populer. Orang Inggris dapat mengonsumsi teh hitam sekitar 165 juta cangkir tiap harinya. Di China, teh hitam lebih dikenal sebagai teh merah. 

Berdasarkan studi dalam The Journal of Nutrition, meminum teh hitam memiliki manfaat yang sama dengan teh hijau dilihat dari kemampuan antioksidannya. Hal ini dikarenakan teh hitam mengandung teaflavin, yakni zat yang memiliki sifat antioksidan yang kuat seperti katekin di dalam teh hijau.

Meskipun begitu, hasil penelitian menunjukkan bahwa teh hijau memiliki manfaat bagi kesehatan lebih baik dibanding teh hitam dengan jumlah volume penyajian yang sama. Hal ini karena komposisi dan konsentrasi senyawa antioksidan teh hitam lebih rendah dibanding dengan teh hijau. 

Akan tetapi, bukan berarti teh hitam tidak memiliki manfaat sama sekali. Hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa meminum teh hitam mampu menurunkan kadar low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat, mengurangi risiko terkena stroke, dan membuat pikiran jadi fokus.

Baca Juga: Hangat dan Menenangkan, 5 Khasiat Teh Chamomile untuk Kesehatanmu

3. Teh oolong

6 Teh Sumber Antioksidan, Apa Saja?ilustrasi teh oolong (unsplash.com/Melanie Dijkstra)

Teh oolong merupakan teh tradisional China yang terbuat dari daun Camellia sinensis. Tanaman ini merupakan tanaman yang sama untuk membuat teh hijau dan teh hitam, bedanya ialah dari proses pembuatannya.

Teh hijau dibuat tanpa melalui proses oksidasi, sedangkan teh hitam melaluinya. Teh oolong dibuat melalui proses oksidasi parsial dengan dijemur di bawah sinar matahari dan daunnya sedikit dihancurkan.

Beberapa antioksidan utama yang ditemukan dalam teh oolong ialah teaflavin, tearubigin, dan EGCG yang merupakan salah satu bentuk katekin. Selain itu, teh oolong juga mengandung L-teanin dan asam amino yang terbukti memiliki efek positif terhadap performa kognitif dan relaksasi. 

4. Teh kamomil

6 Teh Sumber Antioksidan, Apa Saja?ilustrasi teh kamomil (unsplash.com/Irene Ivantsova)

Kamomil (chamomile) merupakan salah satu tanaman herbal yang sering digunakan untuk membuat teh. Teh ini terbuat dari bunga kamomil yang dikeringkan dan biasanya digunakan untuk pengobatan tradisional. Bunga kamomil merupakan sumber beberapa senyawa flavonoid, salah satunya yakni apigenin.

Apigenin merupakan senyawa flavonoid yang umumnya ditemukan pada tumbuhan. Berdasarkan studi dalam International Journal of Molecular Sciences, apigenin dikenal memiliki sifat antioksidan dan dapat berfungsi sebagai agen terapeutik untuk mengatasi berbagai penyakit seperti inflamasi, autoimun, penyakit neurodegeneratif, dan beberapa jenis kanker. 

Berdasarkan hasil penelitian yang dimuat dalam European Journal of Public Health, orang yang meminum teh kamomil sebanyak 2--6 kali dalam seminggu memiliki risiko yang lebih rendah terkena kanker tiroid dibanding mereka yang tidak meminum teh kamomil. Studi ini melibatkan 537 partisipan di Athena, Yunani. 

5. Teh mawar

6 Teh Sumber Antioksidan, Apa Saja?ilustrasi teh mawar (unsplash.com/Marco Secchi)

Teh mawar merupakan teh yang terbuat dari kelopak bunga mawar yang dikeringkan. Teh ini memiliki rasa yang sangat ringan dan sedikit asam. Rasa asam ini berasal dari asam sitrat yang terkandung dalam kelopak mawar tersebut.

Berdasarkan studi yang dimuat dalam Journal of Food Science, teh mawar merupakan minuman kaya akan antioksidan yang tidak mengandung kafein. Teh mawar merupakan sumber asam galat yang memiliki sifat antioksidan, antikanker, anti mikroba, antiinflamasi, dan efek analgesik. Komposisi asam galat dalam teh sekitar 10-55 persen dari total fenol yang terkandung dalam teh tersebut. 

Selain asam galat, teh mawar juga kaya akan antosianin. Antosianin merupakan zat yang memberikan warna pada tumbuhan dan memiliki sifat antioksidan. Selain itu, antosianin dipercaya memiliki sifat antiinflamasi, antiviral, dan antikanker. Selain asam galat dan antosianin, teh mawar juga mengandung kaempferol dan kuersetin yang memiliki sifat antioksidan.

6. Teh barli

6 Teh Sumber Antioksidan, Apa Saja?ilustrasi teh barli (pixabay.com/JoaKwan)

Teh barli merupakan teh yang terbuat dari biji-bijian barli (barley) dengan nama latin Hordeum vulgare. Teh ini merupakan salah satu jenis teh yang populer di Asia Timur, seperti Jepang, Korea Selatan, dan China. Di Jepang, teh ini disebut mugicha dan di Korea disebut boricha

Teh barli merupakan minuman kaya akan antioksidan. Berdasarkan studi dalam jurnal Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry, teh barli mengandung beberapa senyawa yang bersifat antioksidan, di antaranya naringenin, kuersetin dan asam vanilat. 

Naringenin merupakan senyawa flavonoid yang memiliki sifat di antaranya antioksidan, antitumor, antivirus, antibakteri dan antiinflamasi. Selain sifat antioksidan, kuersetin juga memiliki sifat antidiabetes, antiinflamasi, dan antimikroba. Selain itu, kuersetin juga dipercaya dapat memperbaiki kesehatan jantung, tekanan darah, dan kesehatan otak

Nah, itu dia beberapa teh yang terbukti secara ilmiah memiliki sifat antioksidan. Perlu dicatat bahwa kadar zat yang terkandung dalam teh dapat bervariasi bergantung pada jenis tanaman, tempat penanaman dan proses pembuatan teh.

Selain yang telah disebutkan, teh jenis lainnya mungkin juga mengandung antioksidan serta zat lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Jadi, kamu tertarik untuk rutin meminum teh apa?

Baca Juga: 8 Tanda Kamu Kebanyakan Minum Teh, Kurangi ya!

Roselin A. Photo Verified Writer Roselin A.

Halo!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya