Bolehkah Bayi Dibedong? Cek 5 Faktanya, Bund!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kain bedong digunakan sebagai perlengkapan bayi baru lahir secara turun-temurun. Swaddling atau bedong dipercaya memiliki beragam kegunaan. Namun, masih ada pro dan kontra akan penggunaan lilitan selembar kain ini.
Apakah aman penggunaan bedong bayi? Memang kain bedong dianggap memiliki keutamaan, tetapi jika salah pemakaiannya ini bisa berisiko bagi kesehatan si Kecil. Cara membedong yang terlalu kencang dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi bayi. Jadi, apakah bayi boleh dibedong? Mari simak ulasannya di bawah ini!
1. Mitos bedong bayi
Walaupun kehidupan kita telah didukung kemajuan teknologi, tetapi banyak orang yang masih percaya akan mitos yang umumnya "diturunkan" orangtua. Salah satunya adalah keyakinan bahwa bayi harus dibedong supaya kakinya lurus atau tidak bengkok. Apakah hal itu benar?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa normalnya bayi lahir dengan lutut tertekuk dan akan lurus seiring usianya bertambah. Kaki bayi tertekuk karena kebiasaan posisi ia masih dalam kandungan. Jika bayi dibedong secara ketat untuk tujuan meluruskan kaki, hal tersebut malah bisa membahayakan bayi. Tulang bayi yang belum matang bisa mengalami pergeseran.
2. Bolehkah bayi dibedong?
Sebetulnya tidak ada larangan membedong bayi, asalkan harus dengan cara yang tepat. Kain yang dililitkan terlalu kencang bisa membuat bayi tidak nyaman, sulit bergerak, serta dampak kesehatan lainnya.
Sampai umur berapa bayi bisa pakai bedong? Bunda bisa menghentikan pemakaian bedong saat usia 2 bulan. Penggunaan bedong di atas usia 2 bulan akan membuat bayi kesulitan dalam bergerak dan menghalangi proses perkembangannya.
Baca Juga: 7 Manfaat Persalinan Normal bagi Ibu dan Bayi, Luar Biasa!
3. Adakah manfaat bedong bayi?
Editor’s picks
Cara bedong bayi yang benar dan aman banyak manfaatnya, lo! Bayi akan merasa nyaman dan hangat seperti berada dalam dekapan sang ibu. Bayi yang dibedong menikmati rasa yang serupa seperti ia di dalam kandungan.
Buku berjudul Canggung Merawat Bayi menyebutkan berbagai manfaat membedong bayi, di antaranya bayi menjadi lebih tenang, memberikan bayi kehangatan, dan bayi tidur lebih nyenyak. Selain itu, metode ini juga bisa bertujuan untuk menstabilkan suhu tubuh dan menangani hipotermia pada bayi dengan berat badan lahir rendah.
4. Cara membedong bayi yang aman
Bunda bisa memilih kain bedong yang ringan, lembut, dan tidak menutupi wajah bayi. Kain bedong yang dililitkan secara longgar memudahkan pergerakan ringan pada bayi.
Lalu, bagaimana cara bedong bayi yang benar? Dr. Frances Williams dalam bukunya membagikan cara membedong bayi yang aman, yaitu:
- Bentang kain bedong dan lipat bagian sudut atas. Bayi diletakkan di atas kain dengan posisi kepala di atas lipatan kain.
- Lipatlah salah satu sisi kain melintang di atas tubuh bayi dan selipkan di bawahnya.
- Lipatlah bagian bawah kain supaya menutupi kaki bayi. Namun, jangan terlalu kencang dan pastikan kaki bayi bisa bergerak.
- Tariklah salah satu sisi yang belum terlipat melintang di atas tubuh bayi dan selipkan di bawahnya.
5. Hal yang harus dihindari saat membedong bayi
Bedong memang membuat bayi lebih hangat dan memberikan beberapa manfaat. Namun, pemakaian kain bedong yang tebal serta berlapis tidak disarankan. Bayi akan kepanasan dan tidak nyaman.
Selain itu, bedong yang terlalu kencang bisa menyebabkan bayi kesulitan bernapas, sulit bergerak, bahkan bisa terjadi displasia panggul. Pastikan cara membedong bayi sudah benar demi keamanan dan kenyamanan bayi ya, Bund!
Baca Juga: 10 Manfaat Buah Naga untuk Tumbuh Kembang Bayi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.