Stop Lakukan 5 Hal Ini ke Orang yang Punya Masalah Kesehatan Mental

Seringkali saat berbicara tentang masalah dalam hidup, kita secara tidak sengaja sering membandingkan masalah yang sedang dihadapi oleh lawan bicara kita dengan mengatakan hal-hal seperti:

“Jangan sedih, nanti makin terpuruk!”

“Ada orang yang lebih sulit.”

“Aku mengerti! Aku juga hampir mengalami serangan panik ketika aku tidak bisa menemukan ponselku pagi ini.”

Membandingkan masalah kesehatan mental lawan bicaramu dengan masalah orang lain atau pengalaman kamu sendiri yang tidak relevan bisa membuat mereka semakin terpuruk. Penting untuk dipahami bahwa depresi, gangguan kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya tidak selalu memiliki pemicu. Selain itu, jika kamu tidak bisa mengakui kondisi mereka, jangan memperburuknya dengan membuat mereka merasa bersalah karena rasa sedih yang mereka ungkapkan.

Terkadang pernyataan sederhana atau lelucon yang kamu lontarkan tanpa berpikir panjang bisa diartikan oleh lawan bicaramu sebagai suatu cemoohan. Seringkali hal-hal seperti ini kita ungkapkan ke lawan bicara kita:

“Sadarlah!”

“Semangat!”

“Lepaskan!”

"Tenang!"

"Jangan khawatir tentang itu."

Mengatakan sesuatu seperti ini memang terkesan baik. Namun, ini sama saja seperti memandang remeh perasaan mereka dan bisa membuat lawan bicara kamu merasa seperti mereka itu terlalu berlebihan atau lebay. Pernyataan-pernyataan ini bisa saja berkonotasi negatif dari sudut pandang lawan bicaramu. Itu membuat mereka seolah-olah bisa mengontrol dirinya terhadap masalah yang mereka hadapi.

Siapa pun yang mengalami masalah kesehatan mental pasti sudah pernah mendengar saran yang bermaksud baik seperti:

“Apakah kamu sudah mencoba yoga?”

“Mengapa kamu tidak mencoba meditasi?”

“Cobalah minum teh chamomile.”

Itu wajar dan sepenuhnya bisa dimengerti bahwa semua yang kamu katakan itu tujuannya untuk membantu. Namun, penting untuk dipahami bahwa tidak semua orang berpikir bahwa meditasi, yoga, atau tren kesehatan lainnya bisa menyembuhkan depresi, gangguan kecemasan, atau masalah kesehatan mental lainnya. Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda dan hanya mereka yang bisa mengetahui apa yang berguna bagi mereka. Meskipun memang praktik-praktik ini bisa membantu mendukung perawatan bagi banyak orang yang menderita masalah kesehatan mental.

Reaksi lain yang sangat umum ketika menemukan seseorang yang menderita masalah kesehatan mental adalah mengungkapkan ketidakpercayaan. Kamu pasti sering menemukan orang mengatakan sesuatu seperti:

“Tapi kamu kok terlihat bahagia!”

“Aku pikir kamu memiliki kehidupan yang sempurna."

“Tapi kamu tidak terlihat sedang depresi!”

“Tapi kamu tidak terlihat aneh."

“Kamu tidak terlihat sedih atau cemas.”

Salah satu hal terpenting yang perlu kamu pahami tentang masalah kesehatan mental adalah bahwa ini bisa diderita oleh siapa saja, bahkan mereka yang tampak memiliki segalanya. Belakangan ini, selebritas terkenal dunia juga buka-bukaan mengenai perjuangan mereka sendiri dengan kondisi kesehatan mental. Kebanyakan orang yang mengalami masalah kesehatan mental berpura-pura bersembunyi di balik topeng kebahagiaan dan tidak merasa nyaman mengungkapkan perasaan mereka yang sebenarnya. Beberapa merasa bahwa berpura-pura bahagia adalah mekanisme koping yang baik dalam menghadapi masalah. Apa pun masalahnya, membuat pernyataan yang menunjukkan ketidakpercayaan semacam itu sama saja sepeti kamu sedang mengabaikan perasaan mereka.

Ketika kamu ingin membantu seseorang yang mengalami masalah kesehatan mental, basa-basi mungkin tampak seperti ide yang bagus. Namun, hal itu belum tentu berlaku bagi lawan bicaramu. Hindari memberi saran seperti:

“Ini juga akan berlalu.”

“Besok adalah hari lain.”

“Kamu bisa mengatasinya.”

Perkataan klise ini memang terkesan baik dan tulus. Namun, ini semua tidak memberi jalan keluar. Pernyataan seperti ini malah menunjukkan bahwa kamu tidak memahami apa yang sedang dialami lawan bicaramu, dan memberi kesan bahwa masalah kesehatan mental adalah sesuatu yang akan berlalu dengan sendirinya.

Kesehatan mental sudah menjadi salah satu topik yang paling banyak dibicarakan hingga saat ini. Namun, terlepas dari meningkatnya kesadaran tentang masalah ini, tidak semua orang tahu bagaimana cara berhubungan yang baik dengan seseorang yang mengalami masalah kesehatan mental. Tantangan terbesar yang harus kita hadapi adalah menemukan hal yang tepat untuk dikatakan dan dilakukan ketika seseorang yang kamu cintai berada di ambang masalah kesehatan mental.