Tertawa Baik Untuk Kesehatanmu, Ini 5 Penjelasan dari Para Ahlinya!

Sebuah tim ahli rasa sakit (pain) dari negara Swiss melakukan penelitian mengenai bagaimana humor atau lelucon dapat memberikan bantuan kepada pasien sakit kronis. Hasil penelitian itu dipaparkan pada Congress of the European Pain Federation EFIC di Florence pada tahun 2013 lalu. Pemaparan dalam kongres tersebut mengatakan bahwa humor merupakan strategi yang cocok untuk meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit. Humor juga berguna untuk meningkatkan kualitas hidup pada pasien sakit kronis.

Hal ini bisa terjadi karena humor akan mengaktifkan pelepasan endorfin dan mengurangi ketegangan pada otot. Humor dapat digunakan secara khusus sebagai teknik kognitif dalam mengontrol rasa sakit dan meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit itu. Salah satu studi lain menunjukkan bahwa orang-orang yang tertawa saat menonton film, atau saat melihat pertunjukan humor, akan mampu menjaga tangan mereka dalam air es lebih lama daripada mereka yang tidak tertawa.

Humor dapat membantu seseorang untuk melawan penyakit, dan juga membantu sistem kekebalan tubuh. Ketika kita tertawa, kita akan menghirup udara dengan diafragma (pernafasan perut), yang merangsang pembersihan terhadap sistem limfatik. Aliran ini akan meningkat cairan limfatik melewati kelenjar getah bening dan berefek pada pembersihan racun. Selain itu terjadi juga peningkatan jumlah limfosit yang beredar dalam darah yang akan melindungi kita dari penyakit.

Tertawa juga akan mengurangi peradangan (anti-inflamasi). Penelitian di tahun 1996 di Jepang mempelajari 41 orang dengan penyakit rheumatoid arthritis dan 23 orang dalam kondisi sehat. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa tertawa mengurangi tingkat pemicu sitokin inflamasi pada orang-orang dengan penyakit rheumatoid arthritis.

Dalam penelitian lain yang dilakukan di Loma Linda University (California) disebutkan bahwa tingkat hormot beta-endorfin, yang meningkatkan suasana hati, serta hormon pertumbuhan manusia, yang mengoptimalkan kekebalan, masing-masing mengalami peningkatan sebesar 27 persen dan 87 persen ketika peserta disajikan video lucu.

Dalam sebuah penelitian yang dipresentasikan pada Kongres Obesitas di Eropa pada tahun 2005, Vanderbilt University School of Medicine menemukan bahwa tertawa mampu mengeluarkan energi dan meningkatkan denyut jantung antara 10-20 persen. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa 10-15 menit tertawa bisa membakar 10-40 kalori sehari. Hal ini tentu baik untuk mereka yang sedang diet.

Tim yang sama dari Loma Linda University menemukan dalam sebuah studi tahun 2001 bahwa tertawa bisa meningkatkan kadar hormon yang melindungi kekebalan tubuh. Hormon tersebut kemudian akan mulai mampu membuat tawa menjadi obat yang baik untuk kondisi mental. Tertawa dapat mengurangi kadar tiga hormon stres, yaitu kortisol, epinefrin (atau adrenalin), dan dopac (senyawa kimia pada otak yang membantu menghasilkan adrenalin). Pengurangan hormon stres ini dapat membuat hati merasa lebih tenang.

Tertawa bisa membantu melindungi kita dari serangan jantung. Menurut sebuah penelitian yang dipresentasikan di di American College of Cardiology pada tahun 2000, orang dengan penyakit jantung memiliki kemungkinan 40 persen lebih kecil untuk tertawa dalam berbagai situasi dalam hidupnya dibandingkan dengan orang-orang dari usia yang sama tanpa penyakit jantung (sehat).

Peneliti belum tahu mengapa tertawa dapat melindungi jantung, namun mereka tahu bahwa stres mental dikaitkan erat dengan penurunan nilai endothelium. Dan hal ini akan menjadikan penghalang pada pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan serangkaian reaksi inflamasi yang menyebabkan penumpukan kolesterol di arteri koroner dan akhirnya muncul serangan jantung.

Tertawa bisa mengatur tekanan darah dan meningkatkan aliran darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh kita, yang keduanya penting untuk kesehatan jantung manusia. Peneliti juga menjelaskan bahwa kemampuan kita untuk tertawa, bisa memiliki implikasi penting bagi masyarakat di mana penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu.