ilustrasi smartwatch pelari (Pexels/Gustavo Fring)
Meskipun fitness tracker umumnya cukup andal dalam mengukur detak jantung, tetapi akurasinya masih bervariasi.
Apple Watch menjadi perangkat paling akurat dalam kategori ini dengan tingkat keakuratan 86,31 persen, diikuti oleh Fitbit yang juga menunjukkan performa kuat dengan 73,56 persen.
Namun, perangkat lain seperti Garmin dan TomTom memiliki tingkat akurasi yang lebih rendah, masing-masing hanya 67,73 persen dan 67,63 persen.
Perlu diketahui bahwa fitness tracker tidak mengukur detak jantung secara langsung, melainkan mendeteksi perubahan aliran darah di pergelangan tangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa akurasi pengukuran detak jantung pada fitness tracker bisa berkurang secara signifikan pada individu dengan warna kulit lebih gelap. Hal ini disebabkan oleh bagaimana cahaya diserap oleh kulit, yang bisa memengaruhi efektivitas sensor dalam membaca aliran darah.
Meskipun fitness tracker menawarkan kemudahan dalam memantau aktivitas fisik, tetapi analisis ilmiah menunjukkan bahwa keakuratannya masih terbatas. Apple Watch menjadi yang paling akurat dalam mengukur detak jantung, sementara Garmin unggul dalam menghitung langkah.
Referensi
"Fitness Trackers Are Only 67% Accurate, New Research Finds". Diakses pada Maret 2025. Healthnews.
Zahrt, Octavia Hedwig, Kristopher Evans, et al. “Effects of Wearable Fitness Trackers and Activity Adequacy Mindsets on Affect, Behavior, and Health: Longitudinal Randomized Controlled Trial.” Journal of Medical Internet Research 25 (November 14, 2022).
Koerber, Daniel, Shawn Khan, Tahmina Shamsheri, Abirami Kirubarajan, and Sangeeta Mehta. “Accuracy of Heart Rate Measurement with Wrist-Worn Wearable Devices in Various Skin Tones: A Systematic Review.” Journal of Racial and Ethnic Health Disparities 10, no. 6 (November 14, 2022).