Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi push-up
ilustrasi push-up (pexels.com/Mikhail Nilov)

Intinya sih...

  • Push-up adalah latihan klasik untuk memperkuat otot dada, bahu, dan lengan

  • Variasi push-up membantu mencegah kebosanan dan plateau dalam latihan

  • Variasi push-up seperti wide, diamond, decline, clap, dan spiderman melatih otot secara merata

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Push-up adalah salah satu latihan paling klasik dan efektif untuk memperkuat otot dada, bahu, dan lengan. Meskipun terlihat sederhana, latihan ini bisa memberikan hasil luar biasa bila dilakukan secara konsisten. Namun, banyak orang sering merasa bosan karena gerakannya itu-itu saja setiap hari. Padahal, ada banyak variasi push-up yang bisa kamu coba agar latihan jadi lebih seru dan menantang. Setiap variasi juga menargetkan bagian otot yang berbeda, sehingga hasilnya lebih maksimal dan seimbang.

Selain menambah semangat latihan, mencoba variasi push-up juga membantu mencegah plateau atau kondisi di mana perkembangan otot berhenti karena tubuh sudah terlalu terbiasa dengan pola latihan lama. Dengan mengubah sudut, tempo, atau posisi tangan, kamu bisa melatih otot dengan cara baru. Hal ini juga meningkatkan koordinasi dan daya tahan tubuh secara keseluruhan. Jadi, kalau kamu mulai merasa latihanmu monoton, saatnya mencoba beberapa variasi push-up supaya latihan gak membosankan dan hasilnya terus meningkat.

1. Wide push-up untuk memperkuat otot dada bagian luar

ilustrasi push-up (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Wide push-up merupakan variasi dasar yang menargetkan otot dada bagian luar lebih intens dibandingkan push-up biasa. Caranya sederhana, cukup letakkan kedua tangan sedikit lebih lebar dari bahu, lalu lakukan gerakan push-up seperti biasa. Posisi ini membuat otot dada bekerja lebih keras untuk menstabilkan tubuh dan mendorong berat badan ke atas. Selain itu, bahu dan trisep juga ikut terlibat dalam gerakan ini sehingga hasilnya lebih menyeluruh.

Meski terlihat mudah, kamu harus tetap memperhatikan teknik agar gak cedera. Pastikan tubuh tetap lurus dari kepala hingga tumit selama gerakan berlangsung. Jangan biarkan pinggul turun atau naik terlalu tinggi karena bisa mengurangi efektivitas latihan. Jika baru mencoba, kamu bisa memulainya dengan 10–12 repetisi per set. Lakukan secara perlahan untuk merasakan kontraksi otot di setiap dorongan, dan rasakan bagaimana dada terasa lebih kencang setelah beberapa kali latihan.

2. Diamond push-up untuk membentuk otot lengan dan triceps

ilustrasi push-up (pexels.com/Mikhail Nilov)

Diamond push-up dikenal juga sebagai close-grip push-up karena posisi tangan yang lebih rapat membentuk segitiga atau 'berlian'. Variasi ini sangat efektif untuk melatih otot triceps, bahu bagian depan, serta dada bagian tengah. Posisi tangan yang lebih dekat membuat tekanan berpindah dari otot dada ke lengan bagian belakang, sehingga hasilnya terasa berbeda dari push-up standar. Selain kekuatan, latihan ini juga membantu memperbaiki kestabilan tubuh bagian atas.

Untuk melakukan diamond push-up, posisikan kedua telapak tangan di bawah dada dengan jari telunjuk dan ibu jari saling bersentuhan. Lalu turunkan tubuh secara perlahan hingga dada hampir menyentuh tangan, kemudian dorong kembali ke posisi awal. Jika kamu merasa terlalu berat, lakukan dengan lutut menempel di lantai terlebih dahulu. Setelah terbiasa, barulah coba versi full push-up. Dengan latihan rutin, diamond push-up bisa membuat otot lengan lebih tegas dan kuat tanpa perlu alat tambahan.

3. Decline push-up untuk tantangan ekstra di bagian dada atas

ilustrasi push-up (pexels.com/Mikhail Nilov)

Bagi kamu yang ingin melatih otot dada bagian atas dengan intensitas lebih tinggi, decline push-up adalah pilihan tepat. Teknik ini dilakukan dengan posisi kaki di atas permukaan yang lebih tinggi seperti bangku, kursi, atau tangga. Dengan posisi kepala di bawah kaki, beban tubuh lebih berat tertuju ke bagian dada atas dan bahu. Hasilnya, kamu akan merasakan kontraksi otot yang lebih kuat dibanding push-up biasa.

Namun, variasi ini membutuhkan keseimbangan yang lebih baik, jadi pastikan permukaan tempat meletakkan kaki stabil dan gak licin. Jaga tubuh tetap lurus selama gerakan untuk mencegah cedera punggung. Kamu bisa memulai dengan 8–10 repetisi per set, lalu tingkatkan jumlahnya seiring waktu. Selain memperkuat dada, decline push-up juga membantu membentuk bahu dan punggung atas, memberikan tampilan tubuh yang lebih proporsional. Jika ingin hasil cepat, kombinasikan latihan ini dengan push-up standar untuk variasi beban otot.

4. Clap push-up untuk meningkatkan kekuatan dan eksplosivitas

ilustrasi push-up (pexels.com/Maksim Goncharenok)

Clap push-up adalah variasi eksplosif dari push-up biasa yang menantang kekuatan dan kecepatan otot. Dalam gerakan ini, kamu harus mendorong tubuh ke atas dengan tenaga cukup besar hingga kedua tangan bisa bertepuk di udara sebelum kembali ke posisi awal. Latihan ini gak hanya membangun otot dada dan lengan, tapi juga meningkatkan power serta koordinasi tubuh bagian atas. Tak heran, banyak atlet menggunakan clap push-up sebagai bagian dari latihan kekuatan fungsional.

Karena melibatkan gerakan cepat, pastikan kamu sudah menguasai push-up dasar sebelum mencoba variasi ini. Fokuslah pada kontrol dan pendaratan yang lembut agar pergelangan tangan gak cedera. Lakukan dengan 6–8 repetisi di awal, lalu tingkatkan secara bertahap. Selain melatih kekuatan otot, clap push-up juga bisa membakar lebih banyak kalori karena membutuhkan energi besar di setiap dorongan. Cocok banget buat kamu yang ingin tubuh kencang sekaligus bertenaga!

5. Spiderman push-up untuk melatih fleksibilitas dan keseimbangan

ilustrasi push-up (pexels.com/Ivan Samkov)

Spiderman push-up adalah variasi yang unik karena melibatkan gerakan kaki layaknya tokoh superhero merayap di dinding. Saat menurunkan tubuh, satu kaki digerakkan ke samping hingga lutut hampir menyentuh siku, lalu kembali ke posisi semula saat tubuh naik. Gerakan ini membuat otot perut, dada, dan pinggul bekerja bersamaan, sehingga hasilnya lebih komprehensif. Selain itu, variasi ini juga membantu meningkatkan fleksibilitas dan koordinasi tubuh bagian bawah.

Teknik ini bisa terasa sulit di awal karena membutuhkan keseimbangan yang baik. Fokuslah pada ritme gerakan dan jangan terburu-buru agar postur tubuh tetap stabil. Kamu bisa melakukan 8–10 repetisi untuk setiap sisi kaki. Jika dilakukan secara rutin, spiderman push-up dapat memperkuat inti tubuh (core) dan memperbaiki postur, terutama bagi yang sering duduk lama. Latihan ini juga membuat sesi push-up jadi lebih menarik karena terasa seperti tantangan baru di setiap repetisinya.

Variasi push-up gak hanya membuat latihanmu lebih seru, tetapi juga meningkatkan efektivitas dan hasil akhir pada otot tubuh. Setiap jenis push-up memiliki fokus berbeda,  mulai dari dada, lengan, hingga otot inti. Dengan mencoba berbagai gerakan seperti wide, diamond, decline, clap, hingga spiderman push-up, kamu bisa melatih seluruh bagian tubuh bagian atas secara merata. Hasilnya, tubuh akan terasa lebih kuat, proporsional, dan penuh energi.

Ingat, kunci utama dari setiap latihan adalah teknik yang benar dan konsistensi. Ada fungsi utama dari melakukan variasi push-up supaya latihan gak membosankan, yakni agar otot gak jenuh dan terus berkembang. Jangan lupa untuk selalu melakukan pemanasan sebelum latihan dan pendinginan setelahnya agar terhindar dari cedera. Dengan semangat dan disiplin, push-up bisa menjadi latihan sederhana namun luar biasa efektif untuk menjaga kebugaran. Jadi, mulai hari ini, ubah rutinitasmu dan rasakan perbedaan dari setiap variasi push-up yang kamu coba!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team