ilustrasi pendarahan dan menstruasi (pexels.com/Cliff Booth)
Bagaimana dengan warna lainnya? Apakah dapat mengindikasikan kondisi yang lebih spesifik. Bisa saja. Namun, semuanya tetap kembali pada kondisi masing-masing perempuan.
Masih dari sumber yang sama, beberapa warna darah menstruasi yang bisa ditandai yakni:
- Warna cokelat dengan konsistensi tipis atau hanya bergaris
Artinya, darah telah lama teroksidasi dalam rahim dan tidak berhasil keluar pada periode sebelumnya akibat kadar progesteron rendah. Kondisi tersebut juga jadi penyebab dari siklus menstruasi tidak normal.
- Ungu kebiruan dengan konsistensi menggumpal dan durasi lebih dari seminggu
Warna bluberi beku ini bisa menandakan tubuh terlalu banyak estrogen. Jumlahnya yang timpang dengan progesteron menimbulkan gejala khas terkait dengan periode bermasalah. Dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan endometriosis, kista, atau fibroid. Sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter, ya!
- Merah muda cerah nyaris dilihat karena terlalu ‘ringan’ dengan durasi tiga hari bahkan kurang
Pendarahan sangat ringan di periode menstruasi dapat menunjukkan tubuh mengalami tingkat estrogen rendah. Hormon tersebut dihasilkan dari asupan nutrisi. Artinya, individu dengan estrogen rendah bisa jadi kekurangan vitamin atau kelelahan adrenal.
Untuk tahu warna darah haid yang subur bisa berpatokan pada warna darah menstruasi normal. Jadi, jangan lupa rutin mengecek warna darah ketika menstruasi, ya!